Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

5 Hal yang Bikin Saya Ngiri dengan Jepang

Agiel Rabbanie oleh Agiel Rabbanie
22 Desember 2020
A A
5 Hal yang Bikin Saya Ngiri dengan Jepang Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai sebuah negara, Jepang telah mengalami berbagai macam kemajuan. Mulai dari kemajuan di bidang teknologi, ekonomi, sampai dengan budaya yang sudah tersebar luas ke berbagai negara. Namun, kemajuan ini tentu saja tidak diperoleh dengan cara yang mudah. Sebelumnya, Jepang telah mengalami berbagai macam kejadian, sebut saja tragedi jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia ke-2, yang akhirnya membuat Jepang menyerah dan menerima kekalahan telak.

Setelah kekalahan tersebut, Jepang tidak berhenti begitu saja dalam berjuang. Jepang mengalami berbagai macam peristiwa kebangkitan, salah satunya adalah Restorasi Meiji yang menjadi awal kebangkitan Jepang dari keterpurukan. Melihat banyaknya pencapaian yang dialami Jepang hingga saat ini, saya jadi tertarik untuk mempelajari berbagai hal yang ada pada negara dengan ciri khas bunga sakura tersebut. Berikut ini 5 hal yang membuat saya iri dengan Jepang.

#1 Vending machine di berbagai tempat

Di Indonesia, vending machine mungkin sudah ada beberapa tahun belakangan ini. Namun, vending machine tersebut hanya ada di wilayah dan tempat-tempat tertentu seperti mal, stasiun, rumah sakit, dan terkadang tersedia di beberapa sekolah yang ada di kota besar. Biasanya, vending machine tersebut hanya menjual makanan dan minuman, walaupun ada yang menyewakan alat pengisian daya atau powerbank.

Sementara di Jepang, vending machine bisa kita jumpai di berbagai wilayah, bahkan di daerah pelosok pedesaan! Di daerah perkotaan, vending machine beroperasi di lokasi-lokasi umum seperti taman, stasiun, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, halte, sekolah, hingga pinggir jalan. Saya sering membayangkan misalnya pulang kuliah dalam keadaan sehabis hujan, pasti nikmat rasanya jika ada vending machine di pinggir jalan. Tinggal masukkan uang dan memesan minuman hangat. Sensasinya… Ah, mantap~

Selain mudah menemukan fasilitas tersebut, vending machine di Jepang juga menjual berbagai macam kebutuhan yang nggak tanggung-tanggung seperti aksesori smartphone, payung, rokok, buku, hingga celana dalam!

#2 Aturan membuang sampah

Sebagai negara yang terkenal akan kebersihannya, Jepang ternyata memberlakukan suatu aturan khusus dalam mengatur pengelolaan sisa-sisa pemakaian masyarakatnya. Sebelum dibuang, sampah-sampah yang berasal dari rumah harus dipisahkan terlebih dahulu ke dalam berbagai bagian, yaitu sampah yang mudah terbakar seperti kertas dan tisu, sampah organik seperti makanan, sampah yang sulit terurai seperti plastik dan kaca, sampah daur ulang seperti botol plastik dan botol kaca, dan sampah besar seperti televisi, sofa, dan mesin cuci.

Semua sampah tersebut juga dikenakan tarif sesuai dengan daerahnya dan para warga harus menempelkan stiker pada sampah mereka sebagai bukti telah melakukan pembayaran. Kemudian, sampah tersebut dibuang sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Jika terlewat, maka pemilik sampah dapat menunggu jadwal berikutnya.

Untuk sampah yang berasal dari luar rumah, warga Jepang dapat membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia di beberapa tempat umum. Sebagai orang yang peduli lingkungan, saya menganggap sistem seperti inilah yang harusnya diterapkan juga di Indonesia. Walaupun terkesan ribet, pemilahan sampah tersebut dapat memberikan dampak yang baik seperti memudahkan proses daur ulang sampah.

Baca Juga:

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Pengalamanku sebagai Warga Lokal Jepang Merasakan Langsung Sistem Siaga Bencana di Jepang: Jauh Lebih Siaga Menghadapi Bencana, Jauh ketimbang Indonesia

#3 Kedisiplinan masyarakat

Jepang adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi kedisplinan. Hal ini dapat kita amati di tempat-tempat umum. Warga Jepang sangatlah disiplin dalam urusan mengantre. Saat tengah berada di minimarket, stasiun, menyeberang jalan, dan saat menerima bantuan bencana alam, mereka selalu tertib mengantre.

Selain mengantre, warga Jepang juga sangat peduli dengan waktu. Bagi orang Jepang, waktu adalah segalanya. Hal ini ditunjukkan oleh petugas kereta yang akan berjalan dan meminta maaf kepada seluruh penumpang jika keretanya datang tidak sesuai dengan jadwal, entah karena terlambat atau datang terlalu cepat.

#4 Warnet dengan fasilitas lengkap

Sebagai anak warnet, saya sangat kagum dengan warnet-warnet yang ada di Jepang. Warnet di sana bagaikan surganya anak warnet Indonesia. Gimana nggak surga, warnet yang ada di Jepang dilengkapi berbagai fasilitas yang terbilang lengkap. Mulai dari Wi-Fi, ruang privasi, makanan, minuman, komik, hingga kamar mandi dengan shower ada di warnet!

Selain karena fasilitas lengkap tersebut, warnet di sana memiliki harga yang relatif murah. Hal inilah yang membuat banyak warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap memilih untuk tinggal di warnet ketimbang hotel yang harganya jauh lebih mahal.

#5 Minimnya pengguna kendaraan bermotor

Pengunaan kendaraan bermotor di Jepang dapat dikatakan sedikit. Para warga lebih memilih menggunakan transportasi umum seperti kereta dan bus saat beraktivitas. Maka, nggak heran jika di Jepang banyak orang yang menggunakan sepeda dan berjalan kaki. Otomatis polusi udara di sana pasti lebih sedikit dengan polusi udara di Indonesia.

Pemerintah Jepang juga turut berpartisipasi dengan cara menyediakan fasilitas seperti jalur sepeda di bagian kiri jalan sampai lampu lalu lintas khusus untuk pejalan kaki. Hal tersebut juga didukung dengan kedisiplinan warga Jepang yang selalu patuh pada tata tertib lalu lintas.

Itulah beberapa hal yang bikin saya ngiri setengah mati dengan Jepang. Memang sih, semua hal tersebut bisa dicapai berkat kedisiplinan warga dan juga kemajuan mereka dalam berbagai sektor. Semoga suatu hari nanti Indonesia juga bisa mencontoh hal-hal baik yang ada di Jepang ini~

BACA JUGA 3 Alasan J-Pop Kurang Diminati ketimbang K-Pop di Indonesia dan tulisan Agiel Rabbanie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2020 oleh

Tags: jepang
Agiel Rabbanie

Agiel Rabbanie

Mahasiswa HI yang ngira HI belajar budaya, ternyata politik.

ArtikelTerkait

7 Fakta Menarik di Jepang yang Sering Bikin Salah Kaprah (Unsplash)

7 Fakta Menarik di Jepang yang Sering Bikin Salah Kaprah

4 Maret 2023
Yakin, Wibu Ngotot Pengin Tinggal di Jepang? terminal mojok.co

Kalau Kamu Pengin Tinggal di Jepang, Jangan Kaget dengan 6 Hal Ini

17 Juli 2021
Lansia di Jepang dan Korea Justru Bekerja untuk Nikmati Masa Tua terminal mojok.co

Lansia di Jepang dan Korea Justru Bekerja untuk Nikmati Masa Tua

28 Januari 2022
Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang Terminal Mojok

Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang

7 Juni 2022
Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang_ terminal mojok

Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang?

29 April 2021
Pengemis di Jepang: Sudah Jatuh Tertimpa Pidana

Pengemis di Jepang: Sudah Jatuh Tertimpa Pidana

9 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.