Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Hal Sederhana yang Bisa Membuat Orang Surabaya Marah

Tiara Uci oleh Tiara Uci
2 Maret 2025
A A
5 Hal Sederhana yang Bisa Membuat Orang Surabaya Marah

5 Hal Sederhana yang Bisa Membuat Orang Surabaya Marah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai kota besar di Indonesia, Surabaya dihuni oleh berbagai macam suku dan ras. Kami terbiasa dengan perbedaan dan menghargai satu sama lain. Wajar kiranya jika Surabaya pernah didapuk sebagai kota besar yang paling aman (tidak ada konflik horizontal).

Akan tetapi meskipun kami tidak suka keributan, bukan berarti kami tidak bisa kesal dan emosi. Ada beberapa hal sederhana yang sering membuat kami jengkel dan ingin menabok orang yang mengatakannnya.

#1 Dikira marah karena logat Suroboyoan

Setiap daerah di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, pasti memiliki logat atau aksen dalam berkomunikasi, begitu juga orang Surabaya. Masalahnya, logat Suroboyoan yang kami miliki memang secara intonasi cenderung tinggi dan cepat. Sehingga tak jarang kami dikira sedang emosi dan marah-marah oleh orang luar Surabaya, padahal sebenarnya tidak.

Sumpah ya, saat sedang berbicara baik-baik, saya sering kali dikira marah padahal tidak. Suara saya yang memang agak nge-bass ini kalau dicampur dengan logat Suroboyoan memang terdengar melengking tinggi. Tapi percayalah, semua orang Surabaya yang menggunakan aksen Surabaya itu tidak sedang marah, kami hanya sedang mengobrol/berkomunikasi.

Saking seringnya dikira sedang marah saat berbicara, beberapa bulan ini saya sudah latihan menurunkan dan memperlambat kalimat, tapi ya tidak bisa. Logat Suroboyoan itu kalau dipelankan dan kecepatannya dilambatkan malah nggak enak, nggak natural. Jadi, mohon pengertiannya untuk orang-orang dari daerah lain, jika mendengar kami bicara jangan langsung berasumsi kami sedang marah, ya.

#2 Dikira tidak punya sopan santun karena mengatakan “jancok”

Selain dikira pemarah, kami juga sering dilabeli tidak sopan karena sering mengatakan “jancok”. Di Surabaya, kata “jancok” atau imbuhan “cok” di belakang kalimat tidak selalu artinya marah atau kasar. Sebaliknya, imbuhan tersebut justru bisa diartikan sebagai bentuk kedekatan.

Di Kota Pahlawan, kami tidak akan langsung menggunakan imbuhan “cok” dalam struktur kalimatnya saat berbicara dengan orang yang baru dikenal ataupun orang yang lebih tua. Kami mengatakan hal tersebut ketika sudah merasa dekat saja.

Jadi, kalau kalian mendengar kami bercakap-cakap dengan kata “cok” atau “jancok” jangan terburu-buru menuduh kami tidak sopan apalagi tidak beradab, ya. Karena bagi orang Surabaya, kata dan imbuhan ini tidak melulu artinya misuh atau marah, tapi juga persahabatan.

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

#3 Orang Surabaya dikira tahan panas padahal tidak

Kebetulan saya adalah orang yang sering ke luar kota atau luar daerah Surabaya. Nah, kalau kebetulan daerah yang saya kunjungi panas dan saya mengeluhkan panas. Orang-orang yang tahu saya dari Surabaya sering berkata “Kamu kan tinggal di Surabaya yang lebih panas”. Lha, meskipun Surabaya memang panasnya tidak masuk akal, bisa sampai 37 derajat Celcius saat kemarau, bukan berarti kami tahan panas, ya.

Kami ini suka kesejukan, memangnya kalian kira banyak mal di Kota Pahlawan fungsinya sebagai pusat perbelanjaan? Tidak juga. Mal-mal itu sering digunakan warga untuk berteduh atau nongkrong dari terik panas matahari.

#4 Dikira semua orang Surabaya kaya

Sejak munculnya crazy rich Surabaya, image tentang banyak orang kaya di Kota Pahlawan semakin menjadi-jadi. Kalau kamu punya media sosial seperti Instagram atau TikTok, mungkin di beranda FYP-m2 sering muncul konten Surabaya adalah gudangnya gadun (laki-laki kaya hidung belang).

Saking lekatnya image orang Surabaya kaya, seorang influencer viral, Bunda Corla, pernah live Instagram di Surabaya dan berkata, “Di sini (baca: Surabaya) tidak ada orang miskin ya, rumahnya besar-besar.” Masalahnya, Bunda Corla menginap di kawasan Surabaya Barat, ya wajar rumahnya besar-besar. Kalau Bunda Corla tinggalnya di kawasan Kenjeran ya mungkin beda lagi ceritanya.

Surabaya memang memiliki UMR yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kota di sekitarnya, tapi bukan berarti orang di sini kaya semua. Sebaliknya, kesenjangan ekonominya sangat tinggi. Ada orang Surabaya yang bisa jalan-jalan ke Singapura setiap hari dengan tas mewah dan rumahnya mewah sekali di Citraland atau Dharmahusada. Tapi banyak juga yang hanya tinggal di rumah petak atau kontrakan yang sempit dan pengap.

Jadi, tolong jangan menyamaratakan semua orang Surabaya kaya, ya. Takutnya wali kotanya jumawa dan justru tidak malakukan program-program meningkatkan kesejahteraan rakyat karena merasa warganya sudah pada kaya seperti kata netizen.

#5 Dikira makhluk aneh oleh warga Jakarta

Jika berkunjung ke Jakarta, orang Surabaya memang cenderung berbicara dengan logat kedaerahannya. Kami juga tidak bisa otomatis mengatakan “lo” dan “gua”, tapi tetap menggunakan kata “kamu” dan “aku”. Entah kenapa, kata tersebut sering membuat warga Jakarta menertawakan kami. Seolah-olah kami ini alien atau mahluk aneh lainnya. Padahal apa salahnya mengatakan “kamu” dan “aku”?

Kami hanya tidak terbiasa dengan bahasa Jakarta, kalau dipaksakan justru tidak akan enak didengar. Kami sangat bangga dengan logat Suroboyoan yang kami punya. Jadi, biar sama-sama enak, mari menghargai cara berkomunikasi masing-masing. Tidak ada satu bahasa yang lebih baik dari bahasa lainnya dan tidak ada satu pun logat yang lebih baik dari logat lainnya. Begitu kan seharusnya.

Itulah hal-hal sederhana yang membuat saya sebagai warga Surabaya merasa cukup jengkel dan kesal. Meski terlihat sederhana, tapi hal-hal seperti itu tidak boleh dinormalisasi, ya.

Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membayangkan Surabaya Sejuk kayak Malang, Jadi Kota Idaman Atau Masalah Baru?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2025 oleh

Tags: crazy rich surabayaKota SurabayaSurabayasurabaya panas
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

Jalan Perak, Jalan Paling di Berbahaya di Surabaya Sekaligus Tempat Orang Surabaya Mengasah Skill Berkendara

28 Januari 2024
Trans Jatim Surabaya-Mojokerto Ternyata Nggak Sebagus Itu, Ekspektasi Saya Saja yang Ketinggian

Trans Jatim Surabaya-Mojokerto Ternyata Nggak Sebagus Itu, Ekspektasi Saya Saja yang Ketinggian

14 Desember 2023
Surabaya Nggak Nyaman di Mata Arek Suroboyo Sendiri eri cahyadi

Surabaya Nggak Nyaman di Mata Arek Suroboyo Sendiri

1 November 2024
Surabaya Darurat Curanmor, Modus Baru Bikin Cemas Warga (Pexels)

Surabaya Darurat Curanmor, Modus Baru Bikin Cemas Warga

12 Januari 2025
Betapa Problematiknya Trans Semanggi Surabaya: Waktu Kedatangan yang Tak Bisa Diprediksi, Nunggu Sampai Lumutan!

Betapa Problematiknya Trans Semanggi Surabaya: Waktu Kedatangan yang Tak Bisa Diprediksi, Nunggu Sampai Lumutan!

26 Maret 2024
Jalan yang Harus Diwaspadai di Surabaya Saat Musim Hujan

3 Jalan yang Harus Diwaspadai di Surabaya Saat Musim Hujan karena selain Banjir Juga Bikin Celaka

18 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.