Menjadi mahasiswa di Telkom University Bandung memang terdengar prestisius. Maklum, kampus swasta satu ini memiliki reputasi unggul di bidang teknologi dan bisnis. Namun di balik kebanggaan itu, ada kenyataan pahit yang hanya bisa dirasakan oleh mahasiswa yang menjalani hari-hari di kampus ini. Setidaknya ada lima hal nggak menyenangkan yang hanya bisa dirasakan mahasiswa Telkom University Bandung.
#1 Lokasi kampus Telkom University Bandung di pinggiran Kabupaten Bandung yang bikin mengelus dada
Salah satu hal yang paling menguji kesabaran saya sebagai mahasiswa Telkom University Bandung adalah lokasi kampus yang jauh dari hiruk pikuk pusat kota. Kampus ini terletak di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, bukan di Kota Bandung seperti yang dibayangkan banyak orang. Jadi, jika kalian membayangkan kehidupan ala mahasiswa di tengah kota yang dikelilingi kafe hits atau mall besar, buang jauh-jauh bayangan itu. Sebab di sekitar kampus, pemandangan yang lebih dominan adalah pabrik, sawah, dan sungai yang airnya sering kali tidak jernih.
Lokasi kampus yang berada di pinggiran Kabupaten Bandung ini membuat mobilitas menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang kos di sekitaran kampus. Jika ingin sekadar jalan-jalan ke kota atau mencari hiburan, bersiaplah untuk menempuh perjalanan panjang. Waktu tempuh dari kampus ke pusat Kota Bandung bisa memakan waktu lebih dari satu jam, apalagi jika sedang jam sibuk. Belum lagi terbatasnya pilihan transportasi umum memaksa banyak mahasiswa bergantung pada ojek online dengan tarif yang nggak selalu ramah di kantong.
#2 Langganan macet di Jalan Bojongsoang yang melelahkan
Jika ada hal yang hampir semua mahasiswa Telkom University Bandung keluhkan, jawabannya adalah kemacetan parah di sekitar kampus. Jalan utama menuju kampus, yakni Jalan Bojongsoang dan Jalan Terusan Buah Batu, hampir selalu macet, terutama di pagi dan sore hari. Macet di sini bukan sekadar padat merayap, melainkan macet yang membuat kalian bisa merenungi seluruh keputusan hidup di atas motor.
Kemacetan ini diperparah dengan adanya pabrik-pabrik di sekitar area tersebut yang menjadi sumber lalu lintas truk besar. Ditambah lagi ada banyak sekolah, perumahan, dan pusat bisnis kecil di sepanjang jalan, yang membuat arus kendaraan semakin padat. Jika mahasiswa memiliki jadwal kuliah pagi, bersiaplah untuk berangkat jauh lebih awal hanya demi menghindari siksaan macet di jam sibuk.
Lucunya, kemacetan ini tak hanya berlaku di hari kerja. Di akhir pekan atau hari libur, jalanan sekitar Telkom University tetap macet karena banyaknya kendaraan dari arah luar kota yang melintas menuju Bandung. Jadi, harapan untuk bisa menikmati perjalanan yang lancar hampir menjadi mitos bagi mahasiswa di sini.
#3 Banjir adalah musuh abadi mahasiswa Telkom University Bandung di musim hujan
Seolah macet saja belum cukup menyiksa, mahasiswa Telkom University Bandung juga harus berhadapan dengan ancaman banjir yang rutin menyapa di musim hujan. Letak kampus yang berada di daerah cekungan dan dekat dengan Sungai Citarum menjadikannya langganan banjir, terutama di area Jalan Bojongsoang dan beberapa titik sekitar kampus.
Bagi mahasiswa yang tinggal di kos atau kontrakan sekitar kampus, banjir bukan lagi hal asing. Setiap musim hujan, mahasiswa bersiap menghadapi genangan yang bisa mencapai lutut, bahkan lebih dalam di beberapa area. Tidak jarang mahasiswa harus mengarungi banjir hanya untuk sampai ke kampus atau bahkan terjebak di kos karena akses jalan yang terendam.
Ironisnya, banjir ini juga berdampak langsung pada aktivitas kampus. Beberapa kali perkuliahan terganggu karena akses menuju kampus terputus banjir atau ruang kelas bocor akibat derasnya hujan. Jadi, jika kalian bermimpi menjalani kehidupan kampus yang ideal, realitas di Telkom University Bandung mungkin akan sedikit menghapus mimpi tersebut.
#4 Minimnya fasilitas publik di sekitar kampus Telkom University Bandung
Keberadaan Telkom University Bandung sebagai kampus besar sayangnya tidak diimbangi dengan fasilitas publik yang memadai di sekitarnya. Jika kalian ingin mencari hiburan atau sekadar bersantai di tempat nyaman, pilihan di sekitar kampus cukup terbatas. Memang ada beberapa kafe atau tempat makan, tetapi variasinya jauh dari kata memuaskan jika dibandingkan dengan kawasan kampus di tengah kota.
Bahkan untuk kebutuhan mendasar seperti perbankan atau layanan kesehatan, mahasiswa sering kali harus pergi lebih jauh ke pusat kota atau kawasan Buah Batu. Ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi mahasiswa baru yang belum terbiasa dengan kondisi lingkungan yang serba terbatas ini.
#5 Adaptasi yang tak mudah bagi pendatang
Bagi mahasiswa yang berasal dari luar Bandung atau luar Jawa, adaptasi di Telkom University Bandung bisa menjadi tantangan tersendiri. Selain masalah geografis dan infrastruktur, ada juga faktor cuaca yang sering kali tidak bersahabat. Udara di daerah Bojongsoang cenderung panas dan lembap di siang hari. Sementara di malam hari bisa menjadi sangat dingin, terutama di musim hujan.
Belum lagi gaya hidup di sini yang cukup berbeda dari kampus di kota besar. Mahasiswa perlu terbiasa dengan kondisi jalan yang padat, lingkungan yang cenderung sepi di malam hari, dan keterbatasan fasilitas umum. Bagi sebagian mahasiswa, hal ini bisa menjadi pengalaman yang cukup berat, terutama di awal masa perkuliahan.
Telkom University Bandung memang keren, tapi…
Tidak bisa disangkal, Telkom University Bandung adalah kampus dengan kualitas pendidikan yang diakui secara nasional dan internasional. Namun di balik reputasi gemilang tersebut, ada banyak tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa sehari-hari. Lokasi yang tidak strategis di pinggiran Kabupaten Bandung, kemacetan parah di jalan utama, ancaman banjir di musim hujan, hingga minimnya fasilitas publik di sekitar kampus, semuanya menjadi bagian dari realitas yang harus dihadapi.
Jadi, jika kalian berencana kuliah di sini, bersiaplah untuk menghadapi lebih dari sekadar tugas kuliah dan ujian. Kalian juga harus siap bertarung dengan macet, mengarungi banjir, dan beradaptasi dengan lingkungan yang jauh dari ideal. Namun justru di sinilah letak keunikan kampus ini. Di tengah segala tantangan, mahasiswa Telkom University Bandung tetap bertahan, berkembang, dan membuktikan bahwa mereka bisa menghadapi apa pun yang datang di hadapan mereka.
Penulis: Amirul Mubarak
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Hal Nggak Enaknya Jadi Mahasiswa Unisba.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
