Eksistensi tukang bakso keliling tetap tak terkalahkan meskipun saat ini kita bisa memesan bakso dengan mudah melalui aplikasi pesan makanan online. Tukang bakso yang sistem jualannya berkeliling dari satu kampung ke kampung lain ini bak penyelamat. Bayangkan, saat sedang malas masak, mager ngeluarin motor untuk beli makan keluar rumah, atau sedang berhemat dari mahalnya harga makanan di aplikasi online, tukang bakso keliling datang membawa harapan.
Akan tetapi, tak selamanya para penjual keliling ini membuat kita sebagai pembeli tersenyum senang. Ada kalanya tingkah mereka begitu menyebalkan sampai bikin pembeli seperti saya jengkel sendiri. Apa saja hal yang menyebalkan dari tukang bakso keliling?
#1 Jalannya cepet banget
Sering kali hasrat untuk membeli bakso urung saya lakukan saat penjualnya sudah jauh banget jaraknya dari rumah. Walaupun saya sudah memakai teknik panggil dulu ambil mangkok kemudian, tetap saja ada beberapa tukang bakso keliling yang jalannya cepat banget dan pergi begitu saja sampai nggak terlihat lagi. Padahal suaranya baru saja terdengar semenit lalu.
Saya sampai suuzan, apakah sebenarnya mereka titisan The Flash atau di rodanya ada roda motor sport gitu sampai nggak kelihatan dan hilang tanpa jejak. Ketika mencoba bertanya kepada salah satu tukang bakso keliling yang suka ghosting, blio cuma menjawab, “Nggak, ah. Saya jalannya biasa aja, Mbak.” Emboh lah, Mas!
#2 Minya bayar
Saya meyakini, yang namanya semangkok bakso itu isinya nggak cuma pentol, tahu goreng, siomay, dan kuah. Ada bawang goreng, daun seledri cincang, kubis, dan tentu saja mi.
Umumnya, mi yang dipakai adalah mi bihun bening dengan tekstur yang licin. Di tempat tinggal saya, ada juga sih yang menyediakan mi kuning keriting. Sayangnya, kehadiran mi kuning ini rupanya dipatok harga berbeda oleh penjualnya. Ada lho tukang bakso keliling yang menghitung harga minya. Mi kuning ini biasanya sudah mereka masukkan ke dalam plastik dan dijual seharga seribu hingga dua ribu rupiah per plastiknya.
Saya pribadi sebenarnya nggak masalah kalau makan bakso tanpa mi. Tapi, agak gimana gitu nggak sih kalau mi kuningnya dijual terpisah?
Baca halaman selanjutnya
Pembeli kudu teriak-teriak biar didengar tukang bakso…