Jangan lihat buku dari sampulnya. Kata-kata orang bijak ini pertama kali saya dengar saat masih duduk di bangku kelas lima SD. Sampai sekarang, kalimat sederhana itu tampaknya masih cukup relevan di kehidupan sehari-hari, terutama untuk tukang copet yang terkenal dengan pakaiannya yang rapi-rapi.
Ya, pakaian tidak selamanya mampu menggambarkan karakter atau perilaku seseorang. Tidak sedikit orang yang tampak dari luar terlihat necis, klimis, dan edgy, eh ternyata tukang copet. Setidaknya ini pengalaman yang dialami budhe saya pada 2019 saat naik bus dari Gunungkidul ke Jakarta. Beliau menjadi korban aksi pencopetan yang dilakukan oleh orang berpakaian “kantoran”, yang identik dengan kemeja dan dasi.
Beberapa hari lalu, saya mencoba menanyakannya ke sejumlah orang yang mengaku pernah menjadi korban aksi copet di bus. Menurut penuturan mereka, selain berpakaian rapi dan dandan klimis, ada beberapa ciri-ciri copet di dalam bus lainnya, di antaranya:
#1 Sok kenal sok dekat
Ada sejumlah metode yang biasa dilakukan tukang copet untuk melancarkan aksinya di angkutan umum, salah satunya pakai teknik bius atau hipnotis. Ya, pakdhe saya yang ada di Cilacap pernah kehilangan dompet setelah diajak ngobrol secara terus menerus sama orang yang tidak dikenal.
Bahkan, saking enaknya diajak ngobrol, pada saat itu, pakdhe sampai merasa orang tersebut adalah teman lama. Setelah diajak ngobrol ngalor ngidul, si copet ini mepet-mepet dan menawarkan minuman. Sesudah air mineral itu diminum, tiba-tiba pakdhe hilang kesadaran dan dompetnya raib digondol si copet keparat.
Teknik SKSD sampai saat ini masih menjadi metode dan teknik yang dipakai para copet. Dengan tutur kata yang lembut, ramah, dan sesekali ngelawak, membuat calon korban bisa terlena. Maka dari itu, ada baiknya tetap waspada dengan perilaku SKSD.
#2 Pakai masker dan topi
Ciri-ciri copet di angkot yang paling umum adalah pakai masker dan topi. Tidak ada pencopet yang ingin diketahui mukanya secara terang-terangan. Kebanyakan dari mereka biasanya akan berusaha menutupi mukanya dengan berbagai cara, salah satunya pakai masker, berkacamata, dan topi.
Agar terlihat semakin meyakinkan, beberapa tukang copet bahkan juga menggunakan kacamata minus. Ini biasa dilakukan agar mereka tampak cupu, terkesan pintar, dan tidak nakal. Selain itu, ada juga kawanan pencopet yang menenteng jaket untuk menyembunyikan tangannya di balik jaket, lalu melancarkan aksi bejatnya.
#3 Hobi pindah tempat
Ciri-ciri copet di angkutan umum lainnya, yaitu suka berpindah-pindah tempat duduk. Sejak masuk ke dalam angkot, si copet sudah menentukan target dan menyusun strategi. Setelah menentukan calon korban, si kampret ini akan terus memantau sambil lirak-lirik dan berpindah-pindah tempat duduk sampai menemukan posisi yang nyaman buat nyopet.
Biasanya, pencopet akan meletakkan tas ransel di dada untuk menutupi tangan jahilnya. Nah, saat berpindah tempat ini, sesekali tangannya yang bersembunyi di balik tas ini akan bergerilya. Saat melihat ada penumpang yang hobi pindah-pindah tempat, pakai topi, masker, dan menggendong tas di dada, sebaiknya Anda waspada, jangan tidur, dan memantau gerak-geriknya.
#4 Menghalang-halangi gerak calon korban
Selain dilakukan secara mandiri, tukang copet biasanya juga pakai sistem berkelompok. Sebelum melancarkan aksinya, jenis copet ini sudah melakukan rapat internal terlebih dahulu dan membuat sebuah kode rahasia yang akan digunakan saat di angkot.
Biasanya, para pencopet ini akan membagi tugas. Ada yang bertugas untuk “mengalihkan dunia” atau menghalang-halangi gerak si calon korban dan ada yang bertindak sebagai eksekutor. Copet yang bertugas menghalang-halangi ini biasanya berdiri di depan pintu angkutan umum, sedangkan si eksekutor akan mengambil barang si korban.
Dalam melancarkan aksinya, eksekutor akan menggunakan berbagai cara untuk mengambil barang si korban. Ada yang menggunakan tangan kosong, tetapi tidak sedikit juga yang memakai pisau lipat kecil untuk menyayat tas korban, lalu merampas semua isi di dalamnya.
#5 Lampu kabin menyala
Selain wajib mengetahui ciri-ciri copet di angkutan umum, sebagai penumpang, Anda juga perlu memahami sebuah kode yang diberikan sang sopir saat di dalam kendaraan ada copet. Ya, sebagai orang akrab dengan dunia transportasi, sopir dan kernet angkutan sudah sangat mafhum dengan perilaku orang-orang brengsek itu.
Ada sejumlah kode yang diberikan sopir kepada para penumpang. Salah satunya menyalakan lampu kabin. Meski di siang hari, sang sopir tetap akan menyalakan lampu tersebut saat di dalam angkutan terindikasi ada pencopet.
Selain menyalakan lampu kabin, biasanya sopir juga akan memacu kendaraannya lebih cepat, membunyikan klakson berkali-kali, dan tiba-tiba rem mendadak. Sang sopir hanya akan memberi beberapa tanda atau tersebut dan tidak akan memberi tahu ke penumpang secara terang-terangan. Sebab, jika sopir nekat memberi tahu ke penumpang bahwa di dalam pencopet secara terang-terangan, akan membahayakan keselamatannya.
Itulah beberapa ciri-ciri copet di angkot yang perlu diketahui para penumpang. Tentunya, ciri-ciri tersebut tidak bersifat pasti dan mutlak karena kejahatan bisa terjadi secara spontan atau tidak direncanakan. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap waspada di dalam angkutan umum, terutama saat menjumpai ciri-ciri copet di atas. Waspadalah!
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Hal yang Saya Takutkan Saat Naik Motor di Belakang Bus.