Ungkapan crazy rich mulai sangat populer sekitar 2018, sejak dirilisnya film Crazy Rich Asians yang ceritanya diangkat dari novel best seller karya Kevin Kwan. Film tersebut bercerita tantang Nick Young, anak konglomerat Singapura yang tidak mempertontonkan kekayaannya dan bersikap biasa saja. Nich Young yang humble kemudian dianggap cocok dengan karakter orang-orang super kaya di Surabaya yang nggak pernah flexing meskipun uangnya menggunung.
Tagar crazy rich Surabaya sempat tranding di Twitter ketika itu. Banyak cuitan yang menceritakan betapa “gila”nya orang kaya di Surabaya. Bukan gila tidak waras, lho ya. Ini melainkan “gila” dalam mengeluarkan uang dan loyal. Orang-orang super kaya tersebut nggak memikirkan uang ketika berbelanja barang mewah, liburan ke luar negeri seminggu sekali, memiliki super car yang berderet rapi di bagasi. Selain itu, masih banyak tindakan “gila” lainnya yang membuat orang miskin gumun, kemudian bertanya, “Apa uang mereka nggak ada serinya? Kok nggak pernah habis?”
Meskipun sulit membuktikan secara pasti jumlah crazy rich di Surabaya. Namun, kehadiran lima hal berikut ini setidaknya bisa dijadikan parameter dan bukti nyata kalau Surabaya memang gudangnya crazy rich di Indonesia.
#1 Kampanye politik menggunakan mobil mewah
Jika di kota lain calon wali kotanya ingin terlihat humble dan mencitrakan diri “miskin” dengan menggunakan pakaian sederhana dan mengendarai mobil standar ketika sedang berkampanye, Kota Surabaya berbeda. Calon wali kota kami pada Pilkada 2020 menggunakan Hummer Limousine dan Porsche untuk kampanye politik. Hal ini membuktikan jika Surabaya punya warga super kaya yang jumlahnya banyak, kaum kelas atas yang nggak mungkin diambil hatinya dengan mengendarai mobil Avanza apalagi truk sewaan.
Wali kota kan harus mencitrakan diri seperti layaknya warga atau pemilihnya. Kalau mayoritas rakyatnya belanja ke pasar, ya calon pemimpinnya blusukan di pasar. Jika warganya biasa naik angkot, ya calon pemimpinnya berkampanye dengan mengendarai angkot. Intinya sesuaikan dengan calon pemilih agar terlihat setara.
Kalau di Kota Surabaya banyak Crazy Rich yang beli pentol di depan perumahan naik BMW atau Mini Cooper, ya pemimpinnya harus menyetarakan diri dengan mengendarai mobil yang tak kalah mewahnya, Porsche. Pertanyaannya, kenapa calon wali kota tersebut nggak takut dianggap sombong atau menghina rakyat Surabaya yang miskin? Jawabannya sederhana saja. Pasalnya, nggak semua orang Surabaya miskin, ada banyak crazy rich yang harus diambil hatinya agar berbondong-bondong pergi ke TPS saat pemilihan umum tiba.
#2 Banyak berdiri perumahan elite
Hampir mustahil menemukan rumah berharga Rp1 miliar di pusat kota Surabaya. Namun, sangat mudah menemukan perumahan berhara Rp20 miliar di Kota Pahlawan. Saya nggak sedang nyinyir, ini serius. Perumahan mewah di Surabaya bahkan tidak hanya terkumpul dalam satu area, tapi menyebar. Jadi, orang super kaya atau crazy rich di Surabaya itu ada cabangnya. Contoh, crazy rich cabang Surabaya Barat tinggalnya di Citraland yang harga perumahannya mulai dari Rp2 miliar saja. Jangan tinggalkan kata “saja” karena memang iklannya ada kalimat “Rp2 M-an saja” untuk membuktikan betapa sedikitnya uang dua miliar bagi crazy rich Surabaya.
Kalau mau melihat rumah crazy rich cabang Surabaya Timur, silakan datang ke perumahan Pakuwon City. Nggak usah tanya harganya berapa? Kalau kalian tipe orang yang masih berpikir diskonan saat nongkrong di Starbucks, rasanya nggak bakalan sanggup membeli rumah di Pakuwon City. Silakan cek di situs jual beli rumah online, harga satu unit rumah disini semurah-murahnya Rp5 miliar. Dan jumlah rumah di daerah ini ada 5.000 unit. Semua ada penghuninnya, meskipun kebanyakan ya ditinggali pembantu saja karena majikannya sering keluar kota ataupun keluar negeri.
Fyi saja, ini rahasia antara kita berdua. Banyak yang cerita kalau pekerja rumah tangga dan sopir pribadi di kawasan elite ini, gajinya dua kali lipat lebih tinggi dari UMR Kota Surabaya. Mereka juga mendapatkan fasilitas senyaman kamar hotel dengan kasur empuk dan AC central jadi nggak perlu khawatir kepanasan. Bayangkan, kalau dalam satu rumah ada lima pembantu, berapa duit yang harus dikeluarkan oleh crazy rich setiap bulannya untuk biaya bersih-bersih rumah, doang? Selain kedua perumahan tersebut, masih ada perumahan elite lainnya, seperti Royal Resident dan Graha Family estate.
Deretan perumahan super mewah yang harganya puluhan miliar tersebut menjadi salah satu bukti kalau Surabaya adalah gudangnya crazy rich. Siapa sih, yang sanggup membeli rumah puluhan miliar selain crazy rich? Makanya, kalau sekadar jadi pe-en-es atau ten-ta-ra, nggak boleh sombong di Kota Surabaya, ntar kalean diketawain crazy rich yang kalau beli bakso, bukan hanya pentolnya yang dibayar, tapi rombongnya juga, kalau perlu rukonya sekalian. Hehehe.
#3 Mudah menemukan mobil mewah berkeliaran di jalan
Di Surabaya, kalau kalian pergi di daerah Citraland atau Pakuwon, akan sangat mudah menemukan mobil mewah yang harganya puluhan miliar. Maserati, Lamborghini, Porsche, dan Ferrari riwa- riwi di jalanan. Kalau cuma mini cooper, sih, sama crazy rich Surabaya biasanya digunakan untuk beli gorengan di depan Tunjungan Plaza. Sementara Range Rover digunakan mereka untuk pergi mancing.
Bahkan nih ya, parusahaan Porsche punya showroom di Surabaya. Ini menjadi bukti kalau banyak crazy rich di Surabaya, sekumpulan orang yang sanggup membeli mobil semewah Porsche dalam jumlah yang banyak. Kan nggak mungkin Porsche membangun show room di sebuah kota yang nggak punya konsumennya?
Simplenya sih, semakin banyak dan mudah kita melihat mobil mewah berseliweran di jalan raya sebuah kota, itu sudah bukti kuat kalau kota tersebut memiliki banyak crazy rich.
#4 Muncul banyak anak muda yang level kekayaannya di atas rata-rata
Di atas langit masih ada langit Melvin Tenggara. Anak muda yang belum genap tiga puluh tahun tersebut kerap kali membuat kita semua melongo dengan pundi-pundi uang yang dimilikinya. Itu, artis-artis yang biasa pamer saldo rekening isinya satu miliar ataupun sepuluh miliar minggir dulu. Biarkan Mas Melvin yang di pergelangan tangannya melingkar arloji Richard Mille seharga Rp4 miliar, jas “sederhananya” berharga Rp50 juta, mobil Lamborghini dan Maserati berjejer di garasi rumahnya. Dan, kalau mau makan bukan dia yang jalan ke restorannya, tapi koki sekelas Chef Arnold yang berkunjung ke rumahnya.
Melvin Tenggara adalah satu dari sekian banyak crazy rich muda di Surabaya yang selama hidup sepertinya nggak pernah tahu rasanya naik motor Supra. Jika ingin melihat bagaimana mereka menjalani hidup sekaligus membuat sobat UMR ingin menangisi hidup, silakan kunjungi chanel YouTube crazy rich Surabayan. Mereka ini tipe orang yang kalau maen ke Holywing nggak pusing dengan booking sofa minimal purchese Rp2 juta, sebab sekali datang habisnya Rp100 juta. Sek ta lah, iku ke diskotik habis seratus juta, apa minumannya dipakai mandi gitu, ta?
Melvin Tenggara hanya satu orang. Selain dia, masih ada koko-koko crazy rich lainnya yang nggak kalah kaya. Ada Steven Setiono yang kalau main capsa sama teman-temannya taruhannya bukan uang sejuta dua juta, tapi mobil CRV. Kalian yang cuma pakai Avanza, sori, lewat dulu.
Dua orang itu hanya contoh, lho ya. Masih ada banyak sekali crazy rich Surabaya lainnya. Ada Budi Said yang tahun lalu menggemparkan Indonesia karena beli emas 7 ton di PT Antam. Wes embuh, aneh-aneh tingkahe crazy rich Surabaya ini. Emas 7 ton itu mau dipake apa, sih? Emasnya mau dilelehin terus dibuat luluran atau yak opo?
Crazy rich Surabaya lainnya yang nggak kalah kayanya adalah Eddy William Katuari yang punya Wings Group, bukan chicken wing, lho ya. Lalu ada Hermanto Tanoko dan Wijono Tanoko yang punya PT. Avia Avian, penyuplai cat tembok di rumah kalian. Ada juga Tahir, pemilik Mayapada Group, dan masih banyak lagi. Orang-orang yang barusan saya sebutkan tadi masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2020.
#5 Internasional school menjamur
Ada banyak sekali sekolah internasional di Kota Surabaya yang besaran SPP-nya bisa digunakan untuk membeli sebuah mobil. Pertama, Surabaya Intercultural School yang biaya masuknya Rp3-7 juta, tapi SPP-nya Rp208-263 juta. Sekali bayar SPP langsung bisa beli mobil Ertiga seri GX. Kita, eh, maksudnya saya, yang naik motor Honda Beat can’t relate.
Kadua, Singapore National Academy biaya masuknya Rp7 juta dan biaya SPP-nya Rp 56-208 juta. Ketiga, ada Sampoerna Academy Surabaya, jenjang sekolahnya hanya TK dan SD tapi uang SPP-nya per tahun Rp43-90 juta. Keempat, ada Great Crystal School, biaya masuknya mulai dari Rp3-7 juta, jenjang sekolahnya TK hingga SMA. Untuk SPP-nya per semester Rp 20-90 juta.
Selain itu, masih ada Sekolah Ciputra yang SPP-nya Rp28-75 juta, Spin Interanational School dengan biaya SPP Rp15-70 juta dan masih banyak lagi. Pokoknya susah dihitung dengan jari.
Menjamurnya sekolah dengan biaya super mahal tentu saja menjadi bukti kalau Surabaya punya banyak crazy rich yang mampu membiayai sekolah anaknya dengan harga fantastis dari TK hingga SMA. Belum lagi, pas dewasa nguliahin di luar negeri. Kalau anaknya cuma satu, sih, mungkin masih biasa saja, ya. Lha kalau anaknya banyak? kebayang berapa duit yang harus mereka keluarkan hanya untuk bayar SPP? Buanyak banget. Kalau bukan crazy rich, nggak bakalan mampu sekolah di tempat-tempat tersebut.
Itulah bukti-bukti nyata kalau Surabaya memang sarangnya crazy rich. Eh btw, saat Pilkada 2020, Paslon yang kampanye mobil mewah ternyata nggak terpilih jadi wali kota. Ini juga bukti, meskipun Surabaya memiliki banyak crazy rich dibandingkan kota lainnya, tapi mayoritas orang Surabaya masihlah kaum biasa-biasa saja, yang dipusingkan dengan KPR rumah pinggir kota, cicilan mobil dan motor, bahkan masih banyak juga yang terjerat pinjol.
Begitulah, terkadang dunia memang berjalan tidak adil, tapi kita harus berusaha tetap waras dan bahagia, Rek. Cemungut, ya!!!
Penulis: Tiara Uci
Editor: Audian Laili
BACA JUGA 5 Hal Nggak Enaknya Jadi Orang Berstatus Crazy Rich