Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

5 Alasan Survei Elektabilitas Capres Udah Dibahas H-3 Tahun Pemilu

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
24 Oktober 2021
A A
5 Alasan Survei Elektabilitas Capres Udah Dibahas H-3 Tahun Pemilu terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, saya baca tulisan jujur Mas Andreas Pebriawan yang berangkat dari keresahan orang banyak. Kurang lebih, Mas Andreas ini risau dan bertanya-tanya: kenapa, sih, berita soal survei elektabilitas capres udah banyak mencuat hari-hari ini? Padahal, pemilu masih bakal digelar 3 tahun lagi. Ya, itu pun kalau nggak ada “apa-apa”. Sebagai salah satu pekerja media yang belakangan ngurusin isu elektabilitas, saya merasa punya jawaban untuk pertanyaan dan kegelisahan Mas Andreas ini.

Sebelumnya, saya mau bilang terima kasih dulu sama Mas Andreas. Dengan protes ini artinya beliau peduli sama konten yang harusnya bisa lebih layak untuk disajikan kepada masyarakat. Iya, Mas, saya pun sepakat kalau masih banyak konten berfaedah lain yang bisa dijadikan berita. Namun, kenyataan yang ada, industri media tidak seindah dan semudah itu digambarkan. Kurang lebih ada lima alasan berita soal survei elektabilitas ini bermunculan sekarang, walaupun pemilu bahkan masih belum kelihatan hilalnya.

Pertama, untuk kita ketahui bersama bahwa konten berita tentang pemilu, capres, survei elektabilitas ini tinggi secara traffic. Orang yang baca atau nonton selalu ramai, walaupun saya nggak tahu mereka pada baca atau nonton sambil bersumpah serapah atau emang beneran menikmati. Yang jelas, traffic tinggi inilah yang membuat berita serupa diproduksi ulang terus-menerus. Karena, kondisi semacam akan lebih banyak iklan yg masuk dan duitnya jadi lebih banyak. 

Kedua, karena potensi goreng isunya gede. Misal hari ini ada publikasi soal survei elektabilitas si A naik, si B turun. Hal sepele itu bisa ditarik ke mana-mana mulai dari komentar partai lawan, potensi koalisi, arah dukungan, dan banyak lagi. Judul-judul berita kayak “elektabilitas B naik, benarkah karena XYZ?” ini gurih banget buat dijadiin ladang duit. Pasalnya, lagi-lagi tubir politik ini traffic-nya selalu tinggi.

Ketiga, ini kalau kata pengamat politik yang juga punya lembaga survei politik, ngomongin elektabilitas jauh-jauh hari itu tujuannya supaya masyarakat aware sama siapa yang mereka pilih nanti pas pilpres. Ada benernya sih, tapi menurut saya pribadi ini sebenernya nggak etis. Sama kayak argumen Mas Andreas, saat pandemi gini banyak orang yang paceklik, mikir hidupnya hari demi hari aja udah mumet, nyari makan aja susah, tapi malah disuguhi tontonan yang memperlihatkan betapa ambisiusnya orang rebutan kekuasaan. Ini apa nggak sama aja dengan konten YouTube yang isinya pamer kekayaan di hadapan orang-orang miskin?

Keempat, benar yang dibilang Mas Andreas, berita soal survei elektabilitas kayak gini emang yang dapat manfaat langsung cuma yang berkepentingan menggalang suara: partai politik dan kroco-kroconya. Berita semacam ini selain mereka gunakan untuk mengetahui posisi mereka di mana, juga untuk membidik media mana yang bisa dijadiin corong kampanye “terselubung” buat mereka. Nggak usah munafik dan pura-pura nggak tahu, kebanyakan media memang tidak netral. Berita pesenan berkedok “kerja sama” itu nyata adanya.

Kelima, wartawan di kebanyakan media tidak punya kuasa untuk menentukan konten apa yang akan naik. Jadi, ya, Mas Andreas, sekalipun mereka lulusan terbaik Ilmu Komunikasi di kampusnya, khatam etika jurnalistik, dan tau tugas-tugas mereka sebagai jurnalis secara moral, tapi itu semua nggak ada artinya ketika meja redaksimu pakai paku dari golongan tertentu yang turut mengepulkan dapurmu. Jadi sekalipun mereka tahu kalau berita elektabilitas ini nggak begitu bermanfaat buat masyarakat, mereka hanya akan menyimpannya dalam pikiran, dan segera sirna di hadapan meja redaksi yang penuh “orderan”.

Sumber Gambar: Unsplash.com

Baca Juga:

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Capres, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2022 oleh

Tags: caprespemilu 2024survei elektabilitas
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

ArtikelTerkait

Menguak Tugas-tugas Preman Menjelang Pemilu: Intimidasi Berkedok Diplomasi

Menguak Tugas-tugas Preman Menjelang Pemilu: Intimidasi Berkedok Diplomasi

21 November 2023
Pendidikan Politik Itu Hanya Omong Kosong

Pendidikan Politik Itu Hanya Omong Kosong!

5 April 2023
Menangisi Capres Adalah Hal yang Mubazir, Nangisin UMR Jogja noh, Udah kayak Bawang, Bikin Mata Perih!

Menangisi Capres Adalah Hal yang Mubazir, Nangisin UMR Jogja noh, Udah kayak Bawang, Bikin Mata Perih!

9 Januari 2024
pilpres 2024

Kapan Waktu yang Tepat untuk Bicara tentang Pilpres 2024?

10 Desember 2021
Saya Mau Kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo yang Suka Ngomong Kasar (Unsplash)

Saya Mau kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo si Pemarah dan Suka Ngomong Kasar di depan Mimbar

10 Januari 2024
Menganalisis Sosok Berinisial G yang Diramal Jadi Presiden RI 2024 terminal mojok.co

Menganalisis Sosok Berinisial G yang Diramal Jadi Presiden RI 2024

9 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.