Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

5 Alasan Beli Motor Bekas Lebih Cerdas daripada Motor Baru

Budi oleh Budi
23 Agustus 2025
A A
5 Alasan Beli Motor Bekas Lebih Cerdas daripada Motor Baru (Unsplash)

5 Alasan Beli Motor Bekas Lebih Cerdas daripada Motor Baru (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Momen tragis adalah ketika seseorang membeli motor baru, keluar dari dealer dengan wajah semringah. Beberapa bulan kemudian, dia sadar bahwa harga motor kesayangan itu jatuh sejatuh-jatuhnya. Dari sana, membeli motor bekas adalah keputusan terbaik untuk saat ini.

Saya pernah jadi korbannya. Waktu itu beli motor baru, pakai sebentar, lalu karena alasan ekonomi, saya harus menjualnya.

Harganya turun drastis. Padahal, kilometernya masih belum banyak. Sakit hati? Jelas. Dari situlah saya belajar bahwa membeli motor bekas adalah keputusan yang jauh lebih masuk akal.

Motor bekas bantu kita nggak perlu buang duit demi “bau baru”

Keuntungan pertama dari beli motor bekas jelas ada di harga. Motor baru, begitu keluar dari dealer, harganya bisa turun 10-20% dalam setahun. Motor Rp25 juta misalnya, tahun depan bisa jatuh ke Rp20-Rp22 juta.

Tapi, kalau kita beli motor umur 2 atau 3 tahun, depresiasi harganya nggak terlalu parah. Kita tinggal menikmati harga yang lebih realistis. Toh, kondisi motor umur segitu masih segar, bahkan sering masih ada garansi mesin. Jadi buat apa buang uang demi “bau baru” yang hanya bertahan beberapa minggu?

Pajak motor bekas lebih ramah dompet

Orang sering lupa kalau motor itu bukan cuma urusan harga beli, tapi juga ongkos tahunan. Pajak motor baru jelas lebih tinggi dibanding motor bekas yang umurnya sudah lewat beberapa tahun.

Kalau motor itu cuma dipakai untuk mobilitas harian, kenapa harus rela bayar pajak lebih mahal hanya demi tahun produksi yang lebih muda? Kalau membeli motor bekas, kita tidak hanya hemat di depan, tapi juga di belakang. Betul nggak?

Dapat motor lebih bagus dengan uang sama

Ini bagian favorit saya. Dengan budget yang sama, motor bekas bisa kasih kita kelas yang lebih tinggi.

Baca Juga:

Beli Motor Baru di Desa Tak Pernah Jadi Hal yang Sederhana, Pakai Mandi Air Kembang dan Kudu Siap Jadi Berita!

5 Tips Makan Seblak biar Lambung Aman Nggak Jadi Korban

Contoh gampang. Uang Rp20 juta, kalau untuk beli motor baru, paling dapat kelas entry-level, yang fiturnya pas-pasan. Tapi, kalau kita arahkan ke pasar motor bekas, uang itu bisa jadi tiket untuk naik kelas menengah. Sudah mendapat motor yang lebih nyaman, fitur lengkap, dan performa lebih enak.

Logikanya sederhana. Mending punya motor “second” yang mantap daripada motor “first” yang bikin pantat panas tiap kali dipakai jalan-jalan.

Motor bekas bebas gengsi, tenang di parkiran

Satu hal lagi yang jarang dibicarakan adalah soal psikologis. Motor baru jelas sering bikin pemiliknya was-was. Parkir di mall, hati deg-degan. Parkir di warung kopi, mata melirik-lirik takut ada yang baret.

Motor bekas? Lebih santai, lah. Kalau ada baret kecil, kita bisa nyengir sambil bilang, “Namanya juga bekas.” Beban mental itu berkurang banyak. Yang penting mesin sehat, bisa jalan, dan nggak bikin dompet bocor tiap bulan.

Nggak kemakan ilusi motor baru

Jujur saja, pabrikan motor sangat paham kelemahan kita, yaitu suka gengsi. Maka, tiap tahun, mereka meluncurkan “motor baru” dengan label all new design. Padahal seringnya yang baru cuma stiker, lampu agak miring, atau tambahan fitur yang kita sendiri bingung cara pakainya.

Tapi anehnya, orang rela antre, bahkan kredit panjang, hanya demi bisa jadi yang pertama keluar dealer dengan wajah semringah. Padahal, seminggu kemudian, di jalanan sudah ada seribu motor serupa. Jadi, sebenarnya yang kita beli itu motor atau sekadar rasa ilusi jadi “paling baru”?

Tips membeli motor bekas biar nggak ketipu

Nah, meski beli motor bekas menguntungkan, tetap ada jebakannya. Jangan sampai niat hemat malah jadi buntung. Berikut beberapa tips penting;

  1. Cek surat-surat. Pastikan STNK dan BPKB asli dan sesuai nomor mesin serta rangka. Jangan tergiur harga murah dengan alasan BPKB “masih di leasing”.
  2. Riwayat servis. Kalau bisa, cari motor dari pemilik pertama yang rajin servis di bengkel resmi.
  3. Cek fisik. Perhatikan rangka, mesin, dan kaki-kaki. Jangan cuma lihat bodi mengkilap aja.
  4. Test ride. Rasakan mesin dan gigi. Kalau getarnya kayak blender, lebih baik mundur dulu, cari motor bekas lain.
  5. Ajak mekanik. Lebih murah bayar kopi buat mekanik daripada ganti onderdil besar.

Motor bekas adalah pilihan waras

Pada akhirnya, beli motor bekas itu bukan soal pelit, tapi soal logika. Kenapa harus buang uang ekstra hanya demi aroma plastik baru, sementara fungsi motornya sama saja? Bisa dipakai kerja, bisa diajak jalan, bisa nganter pacar pulang.

Nggak terlalu pusing mikir depresiasi harga, kita cukup menikmati motor seken yang masih bagus, harga lebih bersahabat, pajak ringan, dan hati tenang di parkiran.

Motor bekas adalah pilihan orang-orang waras di tengah masyarakat yang terlalu sering silau sama kata “all new”. Itu.

Penulis: Budi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Rekomendasi Motor Bekas yang Bisa Kalian Lirik, dari yang Paling Murah hingga yang Sanggup Jebol Tabungan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2025 oleh

Tags: motor barumotor bekasmotor bekas terbaikmotor sekenTipstips membeli motor bekas
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Motor Bekas yang Bisa Kalian Lirik, dari yang Paling Murah hingga yang Sanggup Jebol Tabungan

5 Rekomendasi Motor Bekas yang Bisa Kalian Lirik, dari yang Paling Murah hingga yang Sanggup Jebol Tabungan

29 Oktober 2024
6 Tips Membuat Nastar Enak dan Cantik Bentuknya

6 Tips Membuat Kue Nastar Enak dan Cantik Bentuknya

19 April 2022
5 Tips Belanja Barang Imut di Miniso biar Nggak Bokek Terminal Mojok

5 Tips Belanja Barang Imut di Miniso biar Nggak Bokek

10 September 2022
5 Tips Merawat Motor yang Jarang Dipakai

5 Tips Merawat Motor yang Jarang Dipakai

27 Juni 2023
Siapa Bilang Cari Cincin buat Laki-laki Itu Susah? Sovia Jewelry Solusinya

Siapa Bilang Cari Cincin buat Laki-laki Itu Susah?

13 November 2023
Yamaha Byson motor yamaha mio m3 motor baru mojok

Jangan Gampang Kepincut Beli Motor Baru, Mending Uangnya buat Pindah Negara

9 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.