Semarang tidak hanya terkenal dengan ragam kulinernya yang menggugah selera, tetapi juga dengan berbagai destinasi wisata yang memadukan nilai sejarah dan keindahan alam. Tak heran jika kawasan kota maupun kabupatennya selalu dipadati wisatawan, terutama saat musim liburan panjang.
Namun ada satu faktor sederhana yang kerap terabaikan para pelancong: ketepatan waktu berkunjung. Sedikit saja salah memilih momen, perjalanan yang awalnya diniatkan untuk bersenang-senang bisa berubah menjadi pengalaman melelahkan. Bahkan menimbulkan rasa getun atau kapok. Karena itu, melalui artikel ini saya ingin membagikan sedikit “ilmu titen” dari pengalaman pribadi menjelajahi berbagai lokasi wisata di kota maupun kabupaten Semarang agar Anda terhindar dari pengalaman yang bikin nelangsa. Berikut ulasannya:
#1 Curug Lawe Benowo, wisata Semarang yang kurang recommended saat musim hujan
Curug Lawe Benowo bagi saya memang menawarkan banyak keunggulan. Dari mulai harga tiket masuk yang bersahabat, pemandangan hutan masih sangat asri hingga memiliki air sungai dan air terjun super bening. Pokoknya komplit, deh. Tetapi tempat wisata yang berlokasi di di Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ini kurang rekomended dikunjungi saat musim penghujan.
Dari pengalaman saya, berkunjung ke Curug Lawe saat musim hujan adalah aktivitas yang sangat muspra dan mengecewakan. Mengapa? Pertama jelas area jalan sekitar yang di dominasi tanah dan batuan akan semakin licin dan yang kedua bisa berpotensi terjebak banjir. Padahal jarak trekking Curug Lawe dari tempat parkir sekitar 2 hingga 2,5 kilometer dan biasanya memakan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam.
Kalau jalan licin dan gugup menghindari banjir apa nggak tambah lama dan amat berisiko. Jika masih dipaksakan yang ada malah bikin kapok untuk kembali berkunjung.
#2 Mendatangi Candi Gedong Songo saat kabut tebal
Candi Gedong Songo ini letaknya di lereng Gunung Ungaran, Desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemandangan di area ini menyuguhkan perbukitan hijau adem, udara seger, ditambah candi-candi bercorak Hindu yang bikin hati makin marem. Dari Semarang kota, kira-kira satu jam untuk sampai ke parkiran depan kompleks wisata candi ini. Jalannya sih berliku dan nanjak, tapi masih bisa dilewati motor atau mobil pribadi, kok.
Nah, masalahnya kalau datang pas lagi turun kabut tebal. Jalanan yang naik turun akan jadi tambah licin, pandangan juga terbatas cuma beberapa meter, tentu kondisi ini bisa bikin senam jantung selama perjalanan.
Saya pernah beberapa kali harus pelan-pelan berhenti liatin jalan, soalnya takut kalau malah masuk jurang. Bukannya nikmatin pemandangan, yang ada cuma capek, kedinginan, dan jantung deg-degan mulu. Saran saya, mending datang ke tempat wisata Semarang ini di pagi hari saja saat cuaca cerah. Biar kamu bisa lihat candi dan bukit-bukitnya dengan aman dan tetap berkesan tanpa penuh drama.
#3 Berkunjung ke Kota Lama saat matahari sedang panas-panasnya
Kota Lama Semarang memang menarik dengan bangunan tua bergaya kolonial Belanda dan nuansa retro yang kental. Cocok buat jalan-jalan santai atau sekadar berburu foto. Tapi kalau berkunjung saat matahari sedang terik, panasnya bisa amat menyiksa. Apalagi jalanan di area ini sebagian besar berbatu dan datar yang tentu saja akan membuat kaki cepat lelah bahkan lecet.
Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor geografis Kota Lama yang merupakan daerah pesisir sehingga memiliki suhu udara yang cenderung tinggi atau panas, terutama pada siang hari. Bahkan suhunya bisa mencapai 32-36 derajat Celsius atau lebih, tergantung kondisi cuaca dan pergerakan matahari.
Jadi saran saya, daripada kapok kepanasan saat eksplore tempat wisata Semarang ini, lebih baik datang pagi atau saat sore sekalian. Saat matahari belum muncul atau sudah pulang ke peraduannya.
#4 Menyusuri wisata Lawang Sewu Semarang saat padat pengunjung
Lawang Sewu memang legendaris, kaya akan nilai sejarah, dengan lorong-lorong panjang dan banyak sudut yang menarik untuk dijelajahi. Namun jika datang saat akhir pekan atau libur panjang, pengalaman bisa kurang menyenangkan. Bayangkan antrean panjang menumpuk di pintu masuk dan lorong-lorong yang padat, membuat sulit mendapatkan angle foto yang pas, bukan?
Daripada sibuk menghindari orang dan menunggu giliran foto, lebih bijak menunggu waktu yang lebih sepi sekalian. Misalnya, datang ke tempat wisata Semarang ini di hari weekdays atau bisa juga dengan memperhatikan kondisi parkiran. Kalau terlihat padat dan ramai saran saya urungkan saja kunjunganmu itu. Tenang saja, Lawang Sewu tidak akan pergi, dia akan tetap menunggumu datang dengan setia.
Itulah empat tempat wisata di Semarang yang bisa bikin kapok kalau salah waktu saat berkunjung. Baik di kota maupun kabupatennya, menjelajahi destinasi wisata di Semarang tetap perlu mempertimbangkan momen yang tepat. Jika salah sedikit saja, liburan yang seharusnya menyenangkan bisa berubah jadi pengalaman yang amat mengecewakan.
Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Wisata Semarang yang Tidak Semua Orang Bisa Menikmatinya.




















