Mencari sabun mandi yang tepat untuk mandi sama halnya dengan melakukan pencarian jati diri. Kita harus melalui berbagai trial and error sebelum akhirnya menemukan yang cocok untuk diri sendiri.
Menemukan sabun bukan hanya untuk tujuan kebersihan badan, melainkan juga mencari yang bisa mempertahankan kesehatan kulit sekaligus memberikan aroma yang enak. Terkadang dengan sabun mandi yang tepat kulit kita bisa ternutrisi sehingga tetap halus dan kenyal. Bahkan ada juga sabun yang secara nyata membuat kita kita nggak perlu lagi menyemprotkan parfum karena aromanya yang tahan lama.
Akan tetapi di pasaran pun banyak sekali sabun mandi yang overclaim, mahal, hingga bikin kapok. Dari perjalanan saya mencari sabun yang tepat, saya pernah mencoba empat merek berikut yang menyebabkan saya jera dan nggak mau menggunakan keempatnya lagi.
Daftar Isi
#1 Watsons Body Wash Cantaloupe, sabun mandi yang bikin kulit saya kering kerontang
Watsons sudah punya image yang bagus sebagai drugstore yang terpercaya. Bahkan beberapa kali dalam setahun Watsons sering banget mengadakan diskon yang sangat lumayan untuk menghemat pengeluaran kita.
Di salah satu event diskon-nya Watsons, saya pernah berpartisipasi dengan membeli body wash varian cantaloupe. Biasanya Watsons memajang body wash ini tepat di entrance sehingga siapa pun bisa langsung menyadari keberadaannya. Mengingat ukurannya satu liter dan waktu itu harganya hanya Rp 30 ribu, saya menganggap membeli sabun tersebut adalah best deal.
Itu adalah pembelian pertama sekaligus terakhir saya, karena setelah menggunakan Watsons Body Wash, saya kapok. Sabun mandi satu ini memiliki konsentrasi liquid yang relatif lebih encer dibandingkan sabun cair lain. Jika kita mandi tanpa loofah, kita memerlukan sabun ini dalam jumlah banyak.
Permasalahannya datang setelah selesai mandi. Sabun mandi ini menyebabkan kulit terasa kesat. Mirisnya, setelah beberapa hari menggunakannya, Watsons Body Wash membuat kulit saya kering. Buku-buku jari saya sampai mengelupas. Sudah gitu aromanya juga nggak meninggalkan kesan apa-apa.
Masih untung saya mencoba Watsons Body Wash di Indonesia yang mana iklimnya lembap. Kalau saya pakai di negara empat musim, sudah pasti kulit saya lecet-lecet dan berdarah semua karena kering pol.
#2 Nuvo Family Sakinah, wanginya bikin menderita
Ketika memasuki tanggal tua atau hidup sedang dalam mode hemat, Nuvo adalah merek sabun mandi paling tepat untuk dibeli. Nuvo punya banyak sekali varian yang dibanderol dengan harga sangat terjangkau. Selain itu, mudah juga untuk menemukan Nuvo di mana-mana.
Dari sekian banyak varian Nuvo, saya paling menghindari varian Family Sakinah. Sabun mandi dengan kemasan hijau tosca dan pink disertai branding halal ini diklaim mengandung minyak zaitun yang dipercaya melembutkan kulit. Akan tetapi, saya kapok membeli sabun ini semata karena aromanya menimbulkan efek samping buat saya.
Menurut saya, Nuvo Family Sakinah memiliki wangi yang nggak enak. Sebenarnya sabun mandi ini nggak menguarkan aroma nyegrak atau menusuk hidung. Tapi berhubung saya nggak suka aroma yang bikin enek, mencium aroma Nuvo Family Sakinah entah kenapa selalu membuat saya merasa mual.
Terkadang ketika saya membeli Nuvo dari Shopee atau Tokopedia, saya menjumpai beberapa toko yang nggak mengizinkan saya untuk memilih variannya. Dengan kata lain, seller akan mengirimkan varian secara acak. Saya nggak masalah dengan aroma yang lain, asalkan bukan Nuvo Family Sakinah. Oleh karena itu saya selalu menyertakan notes untuk seller agar nggak memberikan sabun mandi ini.
#3 Sabun Pepaya RDL, menyusahkan dan terlalu banyak produk KW-nya
Dulu ketika saya sering bekerja dengan turun lapangan, kulit tangan dan lengan saya sempat belang. Saya yang cukup insecure dengan keadaan tersebut lantas mencari tips untuk menyamakan tone kulit. Akhirnya saya membaca banyak review positif dari X yang mengatakan bahwa sabun Pepaya RDL sukses membuat tone kulit kembali seperti semula.
Tapi, apakah sabun ini benar-benar sesuai dengan review-nya? Sampai sekarang saya nggak tahu. Soalnya proses penggunaan sabun mandi ini menyusahkan saya sejak awal.
Pertama, banyak sekali produk palsu atau tiruan dari Pepaya RDL di marketplace. Hampir setiap seller mengklaim bahwa produk mereka adalah original. Beberapa dari mereka juga menyertakan perbedaan antara produk palsu dan asli melalui carousel di tokonya. Sampai saya check out pun saya nggak tahu produk yang saya beli itu asli atau bukan.
Saat mandi pun sabun ini sama menyusahkannya. Sabun ini bukan seperti sabun mandi batangan yang kena air dan digosok sedikit akan memproduksi banyak busa. Pepaya RDL yang saya beli mudah lembek, benyek, hingga hancur jika terkena air. Selain itu, saking licinnya memegang sabun ini tak ubahnya mencoba menangkap belut.
#4 Grace and Glow Black Opium, sabun mandi overrated yang mahal
Grace and Glow sejak tahun 2021 sudah menjadi kecintaan warganet yang kena racun beautyfluencer. Klaimnya, hanya dengan harga Rp50 ribuan kita sudah bisa merasakan sabun mandi fancy yang harumnya semerbak.
Kenyataannya, sabun ini overrated. Untuk sabun seukuran 400 ml tapi harganya gocap itu termasuk mahal, lho. Ditambah lagi, saat menggunakan Grace and Glow ini kita harus menggunakan liquid-nya dalam jumlah banyak agar busanya keluar. Dengan kata lain, sama aja boros, kan?
Soal aroma pun masih kalah dengan sabun mandi legend Palmolive. Setelah mandi dengan Grace and Glow, wanginya nggak bertahan lama. Sementara dengan Palmolive yang nggak kebanyakan klaim sana-sini itu, kita bahkan nggak perlu pakai parfum lagi.
Empat sabun mandi di atas membuat saya memutuskan untuk nggak melakukan pembelian lagi. Saya sudah cukup kapok menggunakan keempatnya. Memang paling benar adalah memakai Shinzui saja.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.