Saya akan memberikan sedikit rekomendasi tempat pacaran di Jogja yang meski tidak ragad, tapi tetap terlihat niat dan romantis di mata pacarmu. Namun, ya maaf-maaf saja, artikel ini sendiri juga dibuat oleh wanita single berumur 21 tahun yang dirinya sudah lupa kapan terakhir kali kamu tertidur tenang punya pacar. Ya, emang ngenes, sih.
Meski begitu, saya tetap mempersiapkan diri jika saat yang dinanti-nanti datang. Sedikit demi sedikit saya sudah mempersiapkan jawaban dari pertanyaan maha sulit yang tidak bisa tidak pasti akan hadir di hubungan saya. Seperti, “Mau ketemuan di mana?” atau sekadar, “Mau makan di mana?” Sebab, aselik meski pertanyaan itu terlihat gampang, tapi bisa meretakkan sebuah hubungan, loh. Maka, berikut ini adalah rekomendasi tempat yang-yangan ora ragad tapi niat versi saya.
Tempat pacaran di Jogja #1 Bukit Paralayang, Parangtritis
Dulu sekali entah kapan sampai nggak ingat, tempat ini pernah menjadi tempat favorit saya untuk pacaran. Sebelum dibatako dan masih berbentuk rerumputan, saya senang sekali menikmati samsat sunset yang syahdu sekaligus bikin mata blereng dari atas bukit paralayang. Di sana juga tersedia warung-warung yang jualannya pas sekali dengan kantong. Paling ya seperti indomie, nasi goreng, es kelapa, dan lain-lain. Menu yang aman banget kalau pacarmu tiba-tiba lapar.
Tapi, sudah sejak lama saya tidak menyambangi tempat itu lagi. Semenjak dibatako dan diramaikan oleh warung-warung, tempat itu jadi semakin ramai oleh pasangan kekasih. Saya pernah pergi ke sana sendirian. Pasangan kekasih yang ada di sana sering kali memberi tatapan iba ke saya yang duduk sendiri laiknya orang hilang. Tatapan-tatapan iba dari orang-orang itu kemudian malah bikin saya jadi ikutan iba sama diri sendiri. Sejak saat itu saya berjanji pada diri saya, bakal menyambangi bukit paralayang lagi kalau sudah punya pacar.
Tempat pacaran di Jogja #2 Bukit Bintang, Gunungkidul
Tempat pacaran di Jogja yang satu ini terbilang cukup mainstream di kalangan saya dan teman-teman. Dari tempat ini kamu bisa menikmati suasana malam dari atap Jogja sambil melihat lampu kota yang kerlap-kerlip. Makanya dinamai “Bukit Bintang”. Ya, meski lampunya kalau difoto pakai hape saya juga nggak kelihatan, sih. Tapi, kaum low budget harusnya nggak usah peduli. Ingat kamu itu mau pacaran, bukannya ngonten.
Di tempat yang satu ini kamu juga bisa menikmati beragam kuliner yang tersedia di warung-warung. Dari yang murah sampai mahal ada semua. Meski tidak begitu ragad, tapi setidaknya kamu sudah mau menunjukkan kesungguhanmu untuk datang jauh-jauh ke tempat ini. Asal nggak usah ada adegan kehabisan bensin aja ya, bro. Jyan, ra mbois blas~
Tempat pacaran di Jogja #3 Sate Klathak Pak Bari
Tempat ini terletak di Pasar Wonokromo, Pleret, Bantul. Tidak cuma Jokowi yang bisa blusukan, kamu pun bisa blusukan ke tempat ini. Dulu saat boomingnya Ada Apa dengan Cinta 2, saya dan mantan sempat menyambangi tempat ini. Bukannya jadi seperti Rangga dan Cinta, kami malah lebih seperti Romlah dan Condro. Tempat ini buka setiap hari mulai dari jam 18.30-01.00. Waktu saya ke sana sih tempatnya lumayan ramai. Tapi, nggak apa-apa. Selagi nunggu satemu jadi, kamu masih bisa ngobrolin nama anak atau obrolan-obrolan nggak mutu lainnya itu (maklum jomblo sirik).
Tempat pacaran di Jogja #4 Alkid (Alun-alun Kidul)
Tempat ini adalah opsi termudah yang saya miliki. Saat sudah mentok nggak punya ide lain, saya bakalan pilih tempat ini. Baik pagi maupun petang, tempat ini enak dijadikan tempat pacaran. Kalau pagi tempat ini bisa dijadikan sarana jogging, sepedaan atau sekadar sarapan. Aktivitas favorit saya dulu adalah jogging muter alun-alun nggak ada satu putaran, terus langsung bablas beli lontong opor langganan saya di alkid. Nggak lupa juga beli susu sapi di sebelahnya. Kasihan sih tubuh saya yang polos ini tertipu.
Sedangkan, kalau malam hari, sekadar ngeronde di alkid bersama pasangan pun saya sudah senang. Nggak perlu lah gowes mobil yang kerlap-kerlip itu. Selain pegel, aktivitas itu juga nggak cocok bagi kantong saya. Kan eman kalau kemringet lalu bedak Marcks saya yang murah ini luntur.
BACA JUGA Membayangkan Tokoh ‘Emily in Paris’ Bertandang ke Pleret, Bantul dan tulisan Yambuk lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.