4 Rekomendasi Kopi Susu di Jogja yang Enaknya Nggak Masuk Akal

4 Rekomendasi Kopi Susu di Jogja yang Enaknya Nggak Masuk Akal Terminal Mojok

4 Rekomendasi Kopi Susu di Jogja yang Enaknya Nggak Masuk Akal (Shutterstock.com)

Siapa sih anak muda kekinian yang nggak familier dengan kopi susu?

Dari ujung utara hingga ujung selatan, lapak yang paling sering kita jumpai saat ini bukan lagi warung Sop Ayam Pak Min. Di sepanjang jalan Jogja (baik Jogja kota maupun pinggiran sekalipun), lahan-lahan lebih banyak berganti menjadi kedai kopi kekinian ketimbang ruang terbuka hijau. Eksistensi coffee shop yang tersebar di mana-mana ini seolah mengisyaratkan bahwa “mampir ngopi” sama pentingnya seperti mengisi bahan bakar di SPBU.

Tentu saja karena kopi yang dijual bukanlah kopi saset yang konsistensinya sering keenceran atau rasanya kemanisan, melainkan kopi susu yang freshly made menggunakan mesin dan bahan-bahan premium. Ditambah lagi penggunaan nama menu kopi yang keren dan unik. Misalnya saja “Aren Latte” sebutan untuk kopi susu dengan gula aren, atau “Himalaya” yang ternyata perpaduan antara susu, espresso, dan salted caramel.

Di tengah gempuran variasi kopi susu yang ditawarkan oleh tiap coffee shop, pasti banyak di antara kita yang bingung dalam memilih kopi susu mana yang terbaik dan harus dicoba. Oleh sebab itu, melalui pengalaman saya dalam menjajal berbagai kopi susu, saya akan membagikan empat rekomendasi kopi susu terenak di Jogja menurut saya berdasarkan beberapa aspek.

#1 Everyday Latte (Couvee)

Mahasiswa Jogja pasti sudah nggak asing lagi dengan keberadaan Couvee. Coffee shop yang selalu ramai meski cabangnya ada di mana-mana ini memang punya menu ajaib yang bisa membuat customer-nya nggak bisa pindah ke lain hati. Saya yakin, orang-orang yang memiliki sweet tooth akan langsung jatuh cinta pada sruputan pertama saat mencicipi menu “Everyday Latte”.

Konsistensi minuman ini sangat creamy, bahkan ketika sudah bercampur dengan es batu. Bila kebanyakan rasa kopi susu di tempat lain menjadi hambar ketika es batunya sudah mencair, Couvee seakan sudah memperhitungkan seluruh takarannya sehingga membuat rasa minuman tetap terjaga meski es batu telah mencair. Kendati begitu, customer tetap bisa mengatur tingkat kemanisan dan kekuatan kopi sesuai selera.

Walau es batunya sudah mencair, rasa kopi susunya tetap terasa (Unsplash.com)

Kabar baiknya lagi, harga satu cup reguler Everyday Latte masih sangat terjangkau, hanya sekitar 22 ribu rupiah. Biasanya saya nggak pernah puas dengan cup ukuran reguler, namun khusus Everyday Latte, satu cup reguler sudah sangat memuaskan adiksi saya terhadap kopi susu. Jangan khawatir, menu ini juga tersedia di berbagai aplikasi pesan-antar makanan seperti GoFood, GrabFood dan ShopeeFood.

#2 Es Kopi Melipir (Melipir Coffee & Space)

Es kopi susu lain yang nggak kalah creamy dari Everyday Latte adalah Es Kopi Melipir. Yup, menu ini adalah salah satu signature milik Melipir Coffee & Space yang lokasinya ada di daerah Mrican dan Seturan. Dibandingkan merek terkenal lainnya, harga satu cup reguler Es Kopi Melipir jauh lebih terjangkau, yaitu 20 ribu rupiah.

Customer bisa memilih untuk menikmati Es Kopi Melipir secara langsung di coffee shop maupun memesannya di aplikasi ojek online. Nggak perlu risau, konsistensi rasa minuman ini nggak bakal jadi hambar meskipun es batu di dalamnya mencair. Rasa minumannya sudah teruji, bahkan dipuji oleh banyak orang di kolom ulasan Google.

#3 Dilema Pandan (Cold ‘n Brew)

Berhubung saya sangat suka rasa pandan, saya langsung tertarik ketika melihat tulisan “Dilema Pandan” di daftar menu Cold ‘n Brew. Sesuai ekspektasi saya, minuman ini adalah perpaduan dari kopi susu dengan flavor pandan. Dibandingkan menu Pandan Latte di coffee shop terkenal lain yang pernah saya coba, Dilema Pandan di Cold ‘n Brew jauh lebih enak, creamy, dan beraroma.

Kopi campur pandan rasanya kayak gimana, ya? (Shutterstock.com)

Rasa kopinya pas, nggak terlalu kuat, namun tetap terasa. Bagi para pencinta kopi susu yang memiliki asam lambung, Dilema Pandan bisa jadi alternatif kopi susu yang nyaman. Saya nggak tahu apa rahasianya, tapi kopi susu ini nggak bereaksi di lambung saya yang sebenarnya sensitif dengan kopi, juga nggak pernah menimbulkan efek mual, pusing, maupun rasa deg-degan berlebihan.

#4 Eskimo Kiss (Awor Coffee)

Last but not least, ada menu “Eskimo Kiss” dari Awor Coffee. Eskimo Kiss merupakan salah satu signature Awor Coffee yang memadukan espresso, gula aren, SKM, cream, dan fresh milk. Ajaibnya, rasanya nggak semanis yang saya bayangkan.

Espresso (Unsplash.com)

Eskimo Kiss selalu menjadi kopi susu favorit pilihan saya ketika sedang nggak ingin minum kopi susu yang terlalu creamy. Selain bisa mengatur tingkat kemanisan sesuai selera, saya juga bisa mengganti jenis kopi saya menjadi Aruna. Dilansir dari akun Instagram @awor.coffee, Aruna Blend merupakan kopi dengan full Arabica dengan tiga macam origin, yaitu Gayo, Malabar, dan Toraja. Menurut saya, rasanya jadi lebih premium karena cenderung ke asam daripada pahit.

Itulah empat rekomendasi kopi susu di Jogja yang menurut saya enaknya nggak masuk akal. Dari sekian banyak coffee shop yang menjamur, sudah pasti kita akan memilih kopi mana yang paling sesuai dengan selera kita. Baik dari segi konsistensi rasa, kualitas kopi yang digunakan, harga, hingga kesan “berbeda” yang membuat kita kembali meminumnya lagi dan lagi.

Penulis: Farahiah Almas Madarina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version