Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

4 Mitos Seputar Skripsi yang Bikin Mahasiswa Stres

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
17 Januari 2025
A A
4 Mitos Seputar Skripsi yang Bikin Mahasiswa Stres magang

4 Mitos Seputar Skripsi yang Bikin Mahasiswa Stres (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pekan lalu, saya ngobrol lama dengan salah satu mahasiswa dari Kediri. Dia mungkin sama seperti kalian, mahasiswa akhir yang sedang sumpek-sumpeknya ngerjain skripsi. Topik terkait skripsian yang dia lontarkan kemarin ada banyak, mulai dari progres pengerjaannya, dosbingnya, sampai ke hal-hal teknis penelitian.

Tapi sialnya, keluhan yang dia alami ini bikin saya lumayan sebal. Bukannya saya nggak berempati, ya, pasalnya mahasiswa ini terlalu menganggap serius konten-konten TikTok yang membahas soal susahnya skripsian. Akibatnya, masalah yang sebenarnya cuma mitos, malah jadi masalah beneran. 

Kalian mungkin menganggap saya sok-sokan. Tapi percayalah, konten-konten di TikTok, terutama dari kalangan mahasiswa, kadang kala memang kelewat berlebihan. Nggak semuanya memang. Saya mencatat setidaknya ada 4 mitos seputar skripsi yang biasa diromantisasi warga TikTok.

#1 Ngerjain skripsi itu susah, sulit, rumit, pokoknya seram

Yang pertama ini pasti melekat dalam pikiran kalian. Oke, jangan marah dulu. Saya bukan sedang menganggap remeh skripsi. Tapi, satu hal yang perlu kalian pahami adalah sesuatu bisa disebut susah, sulit, rumit, atau apalah itu, biasanya karena memang belum waktunya tahu dan kita belum tahu alur pengerjaannya. 

Contoh sederhananya begini. Ketika kalian bayi, melihat orang dewasa mengayuh sepeda, pasti merasa itu sesuatu yang sulit. Cuma bisa hah hoh hah hoh doang. Tapi, begitu kalian berumur 8 tahun, belajar mengayuh sepeda pasti rasanya jauh lebih mudah. Kenapa? 

Yap, karena sudah waktunya. Kapasitas kalian untuk mengayuh pedal, menjaga keseimbangan diri di atas sepeda sudah mumpuni. Nah, pertanyaannya, apakah kalian sekarang belum waktunya? Kalau belum, kenapa kalian bisa lulus di mata kuliah metodologi penelitian?  

Silakan cari tahu sendiri jawabannya, karena hanya kalian dan Tuhan yang tahu. Intinya, pahami betul alur-alur pengerjaannya, termasuk konsep-konsep di dalamnya. Kalau semuanya sudah dipahami, wes to, mengerjakan skripsi itu nggak seseram yang dibayangkan, kok. 

#2 Dosen pembimbing susah dipahami

Banyak mahasiswa akhir menganggap dosen pembimbing itu susah dipahami. Kemarin bilangnya A, tapi hari ini ngomongnya B. Seolah-olah dosbing itu nggak konsisten dengan sarannya sehingga bikin mahasiswa capek bolak-balik merevisi hal yang sama. Buat saya, ini juga mitos. Ada dua cara yang bisa kalian lakukan untuk membuktikannya.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

Pertama, jangan berangkat bimbingan cuma gugur kewajiban, pahami betul dan catat saran yang diberikan dosbing. Lalu yang kedua, sebelum selesai bimbingan, mintalah konfirmasi ke dosbing terkait saran yang diberikan.  

Jika kedua cara itu sudah dilakukan, saya jamin anggapan “dosen pembimbing susah dipahami” itu tak akan terjadi pada kalian. Atau minimal, dosbing nggak jadi ngasih revisi berulang saat kalian mengingatkan revisi sebelumnya. Saya bisa PD begini karena waktu skripsian dulu saya juga sempat terjebak mitos yang sama.   

#3 Dosen jadi “killer” ketika jadi penguji skripsi

Nggak, Gaes, nggak ada ceritanya dosen ketika jadi penguji skripsi itu killer. Bahkan penyematan kata “killer” itu sendiri pun bagi saya sudah nggak masuk akal. Kok bisa? Ada beberapa lapisan pemahaman yang perlu kalian pahami dengan lapang dada.

Pertama, proses yang sedang kalian alami saat ujian skripsi itu memang krusial. Ya namanya aja tugas akhir, Gaes. Ibarat perang, kalian itu sudah berada di medan pertempuran terakhir. Jadi, wajar saja jika serangan yang kalian dapatkan itu berat, tajam, dan terasa mematikan. 

Yang kedua, dosen penguji nggak bisa dinilai killer dari pertanyaannya. Itu tergantung seberapa banyak kalian menguasai materi skripsi. Lagi pula, kalau bukan dengan memberi pertanyaan tajam, gimana mereka memberi nilainya? Apa dengan melihat seberapa ngang ngong mahasiswanya? Kan nggak! 

Terus yang terakhir, apa untungnya buat dosen penguji, sehingga mereka dikatakan “killer”, seolah-olah punya intrik politis nggak meluluskan kalian. Apakah mempermudah mereka naik jabatan? Saya kok ragu. Seng ono ya malah wegah karena harus ngurusi kalian lagi di periode ujian berikutnya.  

#4 Saat sidang skripsi, dosen pembimbing harus membantu mahasiswanya

Anggapan yang terakhir ini sudah nggak asing di ingatan kalian. Ini juga sempat saya tanyakan pada dosen pembimbing saya dulu. Ternyata memang ada alasannya, kenapa ada dosbing yang nggak membantu mahasiswa menjawab pertanyaan, tapi malah ikut mencecar pertanyaan.

Ringkasnya begini. Di lingkup akademis itu, (seharusnya) amat menjaga keaslian sumber pengetahuan. Nah, salah satu ikhtiarnya adalah dengan membatasi wewenang dosbing saat mahasiswanya diuji. Tujuannya pun jelas, supaya mahasiswa bisa menjawab pertanyaan berdasar kapasitasnya sebagai calon sarjana, bukan sebagai mahasiswa yang perlu dibimbing.

Lagi pula, namanya saja “dosen pembimbing skripsi”, bukan “dosen pembimbing ujian skripsi”. Iya to?

Begitulah beberapa mitos seputar pengerjaan skripsi yang perlu kalian ketahui. Sudahlah, nggak usah menganggap serius konten-konten di TikTok yang isinya keluhan-keluhan mahasiswa itu. Cukup kalian alami sendiri proses menuju sarjana ini. Nggak ada yang menyeramkan, kok, kalau kalian memang niatnya mau lulus.  

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 10 Fitur Microsoft Word yang Perlu Dikuasai Mahasiswa yang Sedang Skripsi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2025 oleh

Tags: dosen pembimbing killerdosen pembimbing skripsiMahasiswamengerjakan skripsiSkripsi
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Nggak Bisa Ngerjain Skripsi karena Nggak Punya Laptop? Itu Cuma Pembenaran untuk Malasmu! Buktinya Saya Bisa Ngerjain Skripsi dan Lulus Kuliah Modal HP doang

Nggak Bisa Ngerjain Skripsi karena Nggak Punya Laptop? Itu Cuma Pembenaran untuk Malasmu! Saya Bisa Lulus Kuliah Modal HP doang

14 September 2023
BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

16 September 2022
mantan pacar

Pacarku Dapat Pacar Baru di Lokasi KKN

10 Juni 2019
Konten TikTok Buiramira: Jalan Ninja Mahasiswa yang Bingung Skripsi dan Malas Bimbingan mahasiswa akhir

Konten TikTok Buiramira: Jalan Ninja Mahasiswa yang Bingung Skripsi dan Malas Bimbingan

12 Oktober 2023
4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain purwasera uin saizu

4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

11 September 2023
Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, Apalagi di Jurusan Keguruan

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, apalagi di Jurusan Keguruan

18 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.