Sebelum memulai kehidupan baru sebagai mahasiswa rantau di kota lain, banyak hal menjadi pertimbangan. Sebab, tempat tinggal ini yang akan jadi “rumah”nya selama beberapa tahun ke depan. Selain asrama dan apartemen studio, kos tentunya akan menjadi pilihan. Sekarang pertanyaannya, kos seperti apa yang akan dipilih menjadi tempat tinggal? Di antara beberapa pilihan jenis kos, terdapat pilihan kos syariah.
Kos syariah adalah tempat tinggal sewa yang menerapkan aturan berbasis prinsip syariat Islam. Prinsip syariat Islam yang dimaksud bisa berupa aturan yang diterapkannya, seperti hanya diperuntukkan bagi salah satu jenis kelamin, melarang lawan jenis menginap, ada kegiatan salat wajib dan mengaji bersama, dan tentu saja ada jam malam.
Selain itu, di kos syariah pun bisa jadi ada fasilitas yang nggak ada di kos konvensional dan masih berbasis prinsip syariat islam, seperti musala, kajian rutin, atau kontrol sosial yang ketat.
Sebenarnya, kalau melihat definisinya, kos syariah tampak lebih nyaman. Ya, paling nggak tinggal di kos ini bisa mengurangi rasa cemas orang tua. Tapi, di sisi lain, kos ini juga punya beberapa kekurangan. Berikut ini empat kelemahan tinggal di kos syariah yang bisa jadi bikin penghuninya nggak betah.
#1 Pengawasan kos syariah ketat
Mengingat kos syariah umumnya menetapkan aturan yang cukup ketat, penghuni mungkin akan merasa seperti selalu diawasi. Kayak ada CCTV yang selalu mengikuti ke mana-mana.
Pengawasan ketat di kos ini tentunya beda banget dengan kos konvensional, apalagi kos LV. Sekali kita melanggar peraturan, kita pasti akan langsung ditegur oleh pemilik kos atau penghuni yang lain.
Hal ini mungkin bisa jadi bikin risih. Buat penghuni yang kesabarannya setipis tisu atau nggak suka diperhatikan terus-terusan oleh orang lain, tinggal di kos syariah mungkin akan jadi tantangan.
#2 Aktivitas jadi terbatas karena jam malam
Kos syariah biasanya menetapkan jam malam, yaitu aturan batas waktu keluar kos. Pada jam itu semua penghuni harus sudah kembali ke kos dan nggak boleh keluar lagi.
Tujuan penetapan jam malam ini sebenarnya bagus demi menjaga keamanan kos. Di sisi lain bisa menghindari aktivitas yang dianggap nggak sesuai sama aturan pemilik kos.
Akan tetapi, keberadaan jam malam ini bisa bikin aktivitas jadi terbatas. Misalnya, mahasiswa yang punya jadwal rapat organisasi jadi harus balik duluan. Atau penghuni yang lagi kerja part time kemungkinan bakal kesulitan kalau kebetulan dapat shift yang selesainya setelah jam malam. Akibatnya, mahasiswa yang aktif di organisasi atau punya kerja part time harus putar otak biar kegiatannya nggak melebihi jam malam.
#3 Kos syariah kurang cocok buat penghuni yang fleksibel
Dengan banyaknya aturan yang diterapkan di kos syariah, pasti akan ada penghuni yang merasa terkekang dan tertekan. Mereka biasanya adalah penghuni yang fleksibel dan nggak suka sama aturan ketat.
Biasanya penghuni yang suka nongkrong sampai nggak tahu waktu, punya banyak teman lawan jenis, atau sekadar pengin hidup bebas relatif nggak akan kerasan tinggal di kos syariah. Mereka kemungkinan akan merasa tinggal di kos syariah sama saja hidup di asrama atau rumah orang tua. Atau mungkin lebih ekstremnya seperti di penjara.
#4 Lebih rawan memicu konflik sosial
Aturan-aturan yang ada di kos syariah bukan hanya memicu seseorang jadi merasa terkekang, melainkan juga berpotensi memicu konflik sosial. Konflik bisa terjadi ketika ada penghuni yang melanggar aturan.
Aturan yang ditetapkan di kos syariah otomatis harus dipatuhi oleh semua penghuninya. Aturan ini adalah bentuk dari kontrol sosial. Saya yakin semua pemilik kos menciptakan aturan pasti bertujuan agar para penyewa kamarnya merasa aman dan nyaman.
Nah, ketika ada penghuni yang melanggar aturan dan kebetulan si pelanggar ini nggak kapok-kapok, konflik sosial berpotensi meledak. Penghuni lain yang merasa nggak nyaman mungkin akan ikut komen atau ngegosipin si pelanggar. Sebenarnya sih ini salah satu cara yang mereka lakukan agar si pelanggar kembali menaati aturan yang berlaku.
Tapi, bayangkan saja kalau pelanggar tersebut nggak terima ketika ditegur atau dijadikan bahan pembicaraan. Nanti yang ada justru adu mulut atau bahkan adu jotos.
Itulah beberapa kelemahan tinggal di kos syariah yang memang relatif lebih banyak aturannya. Jadi kalau memang nggak suka diatur atau merasa terkekang dengan aturan, maka jangan memilih tinggal di kos syariah.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Keunggulan Tinggal di Kos Campur yang Jarang Disadari Banyak Orang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















