Rem blong memang mnegerikan. Namun, ada cara untuk mengatasinya
Beberapa waktu yang lalu, terjadi kecelakaan yang melibatkan truk Pertamina di jalan alternatif Cibubur, Bekasi. Sebelumnya kecelakaan dengan model serupa juga pernah juga terjadi di Balikpapan. Dan mungkin masih ada di lokasi lain yang nggak kita ketahui.
Kedua kecelakaan itu diakibatkan oleh rem blong, hingga sang sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Pada akhirnya, kecelakaan yang fatal pun tidak bisa dihindarin. Tanpa ampun, mobil-mobil kecil yang ada di depannya yang jadi korban, hingga menimbulkan beberapa korban jiwa.
Tentu nggak ada yang mau mengalami peristiwa seperti itu. Walaupun kasus rem blong jarang terjadi pada kendaraan pribadi, tapi nggak menutup kemungkinan juga kecelakaan serupa bisa terjadi.
Ketika menghadapi kondisi seperti itu pasti kita akan panik. Apalagi bila nggak tahu cara menghadapinya. Untuk itu sebagai antisipasi, kita mesti tahu hal-hal apa yang mesti dilakukan ketika menghadapi situasi rem blong ketika sedang berkendara.
#1 Jangan terlalu panik
Seringnya dalam kondisi panik kita nggak tahu apa yang musti dilakukan. Bahkan bisa saja tanpa sadar kaki kita malah menginjak pedal gas secara tiba-tiba karena saking paniknya. Tentu saja, dalam kondisi mobil yang remnya blong hal ini sangat berbahaya, karena akan membuat mobil malah melaju semakin cepat.
Yang perlu kita lakukan ketika kita tahu bahwa rem kita blong adalah mencoba setenang mungkin dan menurunkan kecepatan, pindah jalur lambat, dan memikirkan langkah selanjutnya. Memang susah, tapi dengan tidak panik, kita jadi lebih tenang dalam memikirkan solusi.
#2 Turunkan gigi kendaraan
Ketika sadar rem kendaraan blong, segera turunkan kecepatan kendaraan secara perlahan dengan menurunkan transmisi ke gigi yang lebih rendah. Kalau menggunakan mobil manual, turunkan gigi secara bertahap dengan gerakan cepat. Sementara jika mobil yang transmisinya otomatis, bisa langsung dipindahin ke gigi yang paling rendah.
Sebisa mungkin, turunkan secara gradual biar nggak terpelanting. Yang penting, tenang.
#3 Cari permukaan kasar
Bila memungkinkan untuk keluar dari lajur jalan, carilah permukaan yang lebih kasar daripada aspal jalan raya. Misalnya, daerah yang berbatu, berpasir, atau tanah. Cara ini bisa memperlambat laju mobil, karena mampu meredam kecepatan dibanding saat berada di atas aspal yang mulus.
#4 Gesekkan mobil ke pembatas
Bila berada dalam kondisi yang sangat darurat, kita juga bisa menggesekkan mobil ke area pembatas jalan di sebelah kiri supaya kecepatan kendaraan bisa berkurang. Memang, cara ini bisa membuat mobil kita lecet, tapi ini lebih baik daripada harus mengorbankan mobil-mobil lain yang nggak tahu apa-apa. Lebih baik berkorban untuk diri sendiri, daripada mengakibatkan banyak korban bagi orang lain, bukan?
Selain empat cara tadi, tentu saja tindakan yang paling penting untuk mencegah rem blong adalah dengan melakukan pengecekan mesin kendaraan secara rutin termasuk kualitas remnya. Bagaimana pun mencegah itu lebih baik daripada mengatasi.
Cara mendeteksi kerusakan rem bisa dimulai dengan menginjak pedalnya. Kalau injakannya lebih dalam dari biasanya, itu sudah pertanda kualitas rem bermasalah.
Tanda lainnya, adalah bila kita menemukan ada tetesan cairan yang keluar dari bawah mobil. Kita patut curiga jangan-jangan tetesan itu adalah cairan minyak rem mobil yang bocor. Walaupun cairan yang keluar itu nggak selalu berasal dari minyak rem, tapi nggak ada salahnya juga kan untuk memeriksanya kalau perlu bawa mobil ke bengkel.
Semoga keselamatan selalu menyertai kalian saat berkendara. Titi DJ dan jangan lupa berdoa ya.
Penulis: Fajar Fery Ferdiansyah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Anggapan ‘yang Besar yang Salah’ dalam Kecelakaan Itu Bodoh