• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tips Naik Trans Jogja Biar Aman Sentosa dan Nyaman Sampai Tujuan

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
15 Agustus 2020
A A
Kapok Naik Trans Jogja Setelah Satu Kali Mencobanya MOJOK.CO

Kapok Naik Trans Jogja Setelah Satu Kali Mencobanya MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Hubungan saya dengan bus kota, terlebih bus kota di Jogja dan Solo, adalah romantika yang tiada terkira. Hampir terselip sebuah cerita, di tiap jalan Jogja dan Solo, mengenai kisah indah saya dengan bus kotanya. Saya pernah menulis kisah indah itu melalui tulisan “Adu Tangkas Bus Kota Kopata, Aspada, Puskopkar, dan Kobutri”. Keempatnya pernah saya tumpaki, sebelum saya jatuh cinta sekaligus kecewa secara bersamaan terhadap Trans Jogja.

Apa pun pengalaman itu, saya sudah mulai memutuskan untuk naik bus mulai dari kelas lima SD. Rutenya amat mudah, hanya dari Pujokusuman kemudian njeblas sampai ke Jalan Perintis Kemerdekaan (terminal lama Umbulharjo). Bagi yang nggak tahu, rute itu hanyalah lurus, nggak ada belok-beloknya blas—kecuali kalau sang supir mau isi bensin atau kebelet boker—dan semisal kesasar, harga diri saya dipertaruhkan.

Seiring berjalannya waktu, banyak cerita mampir ke telinga saya, terlebih armada kota sekarang yang bernama Trans Jogja. Kata mereka, banyak problema menaiki armada ini. Mulai dari kurang nyaman sampai rutenya mbingungi. Bukan bermaksud paling berpengalaman, tetapi saya hanya bisa mbatin, untung mereka belum pernah naik bus legendaris tujuan Imogiri. Soalnya, saingan mereka bukan cuma manusia, tetapi juga brambang bawang. Bonus lombok rawit yang super pedes semriwing lewat wajah.

Tetapi alasan mereka sambat terhadap Trans Jogja cukup beralasan. Siapa yang nggak mbregeli ketika naik transportasi umum di tempat asing. Saya pun pernah, apalagi ketika saya berkesempatan naik MRT di Singapura. Selain rumit, semua menggunakan teknologi. Sedangkan saya adalah manusia yang masih memusuhi teknologi. Bukan anti, namun gagap saja.

Nah, dalam tulisan ini, saya akan berikan sedikit pengalaman saya naik Trans Jogja supaya perkenalan kalian dengan kota indah ini menjadi lancar dan tentunya sampai tujuan. Nggak kesasar dan ngewel ketakutan. Tetapi kesasar pun nggak masalah, Jogja itu kemana-mana dekat.

Pertama, kuasai dahulu “pengetahuan dasar” semampunya. Transportasi ini berarmada mulai dari pukul 5.30 sampai 21.30 WIB. Sekali jalan, memakan biaya seharga Rp3.500 rupiah. Ini berlaku sepuasnya untuk hari itu. Saya pernah ketika gabut, muter-muter Jogja pakai satu trayek saja dan nggak disuruh turun sama petugasnya. Tapi, kegiatan saya ini sebaiknya dihindari lantaran kini masih dalam kondisi tidak stabil selama pandemi.

Harga tiket Rp3.500 ini sepemahaman saya bisa untuk transit dan berganti rute Trans Jogja, namun tidak dengan halte yang berlawanan arah. Jika semisal arah yang kalian pilih ngalang, dan memang mengharuskan berganti arah, ada baiknya ikhlaskan saja Rp3.500 lagi. Nilai itu tidak banyak, palingan seporsi nasi kucing dan es teh anget di angkringan Jalan Imogiri.

“Pengetahuan dasar” selanjutnya adalah rute. Jujur, saya tidak pernah menghafal rute Trans Jogja. Hal ini dikarenakan rute yang saya lalui itu-itu saja. Pol mentok tujuan saya kalau nggak Terminal Giwangan ya UGM. Intinya, rute Trans Jogja itu memutar, berbeda dengan Batik Solo Trans yang “memanjang”.

Tapi ada baiknya kalian mengunduh rute Trans Jogja. Di sana terhimpun jelas ke mana dan di mana kalian akan pergi. Kalau semisal masih nggak paham, ada cara yang kedua.

Kedua, bertanya. Pokoknya jangan lelah bertanya jika sudah di Jogja. Wes to, paling asik nanya sama mas mbak penjaga halte. Kalau obrolan sudah akrab, kita bisa numpang curhat sama blio-blio ini. Tugas mereka bukan hanya mencari uang, namun menyelamatkan kesehatan batin saya sebelum dan sesudah naik Trans Jogja. Apa lagi pas Mas Cokro bilang, “Utamakan yang turun dulu,” wah, ayem lan tentrem rasanya. Lalu disambut oleh Mbak Bila yang mbengok, “Ini ne 6!” diiringi pintu yang langsung nutup dan gas pol sang supir.

Ketiga, siapkan gear sesuai kebutuhan. Misal mabokan dan naik Trans Jogja secara mendadak, ada baiknya mampir dulu apotek terdekat dan membeli anti mabuk. Jangan malah beli intisari atau bekonang. Sesuaikan dengan kebiasaan dirimu dan pahami dulu tubuhmu sebelum masuk Trans Jogja, apalagi pas wayahe rame ndedet. Jangankan gerak, ketika digas biasanya tubuh kita langsung mental.

Kalau gampang mumet, upayakan ambil kursi di paling belakang yang menghadap depan. Kalau dirasa nggak mudah pusing, ada baiknya berdiri dan melihat jalanan Jogja. Di saat seperti itu, kalian bisa menikmati Jogja melalui gedung-gedung hotel yang saling sikut menghiasi langit Jogja. Kalau gampang bosan, dekati kondektur, ajak ngobrol. Kalau gampang ngantuk, diusahakan ya ngampet, keselamatanmu itu lho.

Tapi ya nggak bisa dimungkiri bahwa Trans Jogja masih menyimpan celah. Urusan ketepatan jadwal, saya enggan berkomentar karena hal ini beririsan tipis dengan kepadatan jalan di Jogja. Selain itu, supir yang ugal-ugalan—apalagi pagi—kerap ditemui. Juga, armada yang kenalpotnya masih sering mengeluarkan kemebul pun beberapa kali sembribit menyapa wajah saya dan udara Jogja kala itu.

Masih banyak PR, namun bagaimana pun, Trans Jogja kini menanggung beban “sosok-sosok pendahulunya”. Harapan saya, semoga ada rute untuk mencapai tempat wisata di kabupaten-kabupatennya. Misalnya Baker yang berani untuk sampai Kaliurang atau Tlogo Putri. Atau Bus Imogirian yang sampai Siluk. Dengan catatan, jangan dipermasalahkan jika simbah saya bawa brambang bawang sampai ke Terminal Giwangan.

BACA JUGA Teror Andong Pocong di Sidoarjo dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2020 oleh

Tags: bus trans jogjaTipstrans jogja

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Rahasia dari Penikmat Rokok Surya agar Kalian Tak Salah Pilih Rasa

Rahasia dari Penikmat Rokok Surya agar Kalian Tak Salah Pilih Rasa

3 Februari 2023
Mitos tentang Belajar Gitar yang Sama Sekali Ra Mashok

6 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula sebelum Beli Gitar

8 Januari 2023
Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara Terminal Mojok

Tips Mengunjungi Kerabat di Penjara

30 Desember 2022
Cara Merawat Vespa Matic biar Nggak Bolak-balik ke Bengkel

Cara Merawat Vespa Matic biar Nggak Bolak-balik ke Bengkel

29 Desember 2022
Tips Menghilangkan Bau Apek pada Handuk Terminal Mojok

Tips Menghilangkan Bau Apek pada Handuk

28 Desember 2022
6 Tips Skincare buat Sobat Misqueen Terminal Mojok

6 Tips Skincare buat Sobat Misqueen

21 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Lolos SBMPTN Jangan Senang Dulu MOJOK.CO

Lolos SBMPTN? Jangan Senang Dulu, Kampus Idaman Tidak Selalu Menjadi Rumah yang Nyaman

karakter perempuan karakter anime hobi beban selain Sakura Haruno Naruto mojok

Andai Saya Masashi Kishimoto, Ini yang Akan Saya Lakukan agar Sakura Haruno Jadi Lebih Berguna di Naruto

saep-preman-pensiun-472

Menghitung Penghasilan Saep, si Copet Berpenghasilan Miris



Terpopuler Sepekan

Masa Jabatan Kepala Desa 9 Tahun? Nggak Kapok Punya Pimpinan Nggak Becus?
Pojok Tubir

Nggak Usah Berisik, Perpanjangan Masa Jabatan Kades Sudah Benar kok!

oleh Moh. Rofqil Bazikh
6 Februari 2023

Nggak usah kemrecek!

Baca selengkapnya
Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

Dosa Penjual Lumpia Semarang yang Bikin Lumpianya Bau Pesing

6 Februari 2023
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
7 hotel murah tak jauh dari Tuju Jogja kemiskinan di Jogja

Omong Kosong Peran Universitas dalam Mengentaskan Kemiskinan di Jogja

7 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=p4e22R45FOg

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!