4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini!

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini! Terminal Mojok.co

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini! (Unplash.com)

Mungkin di antara kalian ada yang berpikir bahwa tanpa bertingkah pun, para perokok sudah dianggap sebagai pendosa. Ya, pemikiran itu tak sepenuhnya salah. Sebab, memang banyak alasan, terutama soal kesehatan yang menjadi bayang-bayang kelam para perokok. Namun, terlepas dari itu semua, ada beberapa dosa para perokok yang sudah pasti bikin kalian pantas untuk diadili. Selain dosa para perokok yang hanya sangu korek setiap hari, masih ada unggah-ungguh lain yang perlu ditegakkan. Beberapa di antaranya bisa kalian simak pada curhatan berikut ini.

#1 Sengaja menciptakan perokok pasif

Sebagai perokok aktif, seseorang mungkin saja tak menyadari bahwa kebiasaannya menghisap hembuskan asap itu bisa menciptakan perokok pasif di sekitarnya. Oleh karena itu, kemampuan menyadari situasi sangat diperlukan. Jangan sampai salah satu kenikmatan duniawi itu menjerumuskan kalian pada dosa para perokok yang sering dilakukan.

Sebenarnya, banyak rambu rokok coret atau tanda dilarang merokok di tempat-tempat umum. Hal itu dibuat untuk apa? Ya, untuk membantu para perokok agar tak terjerumus dalam dosa karena membuat orang sekitarnya menghirup asap, tapi tak mendapatkan kenikmatannya. Tak perlu diceramahi soal bahaya rokok untuk membuat kalian sadar situasi. Bahkan, jika tak ada tanda dilarang, sudah seharusnya kalian tak menyalakan rokok saat berada di tempat ramai. Maksudnya, di tempat yang kalian tak ketahui bahwa isinya merupakan para perokok juga atau bukan.

#2 Tidak memahami rambu kuncian

Fenomena kuncian ini sudah seharusnya dipahami oleh para perokok. Rambu ini tak kalah penting dari rambu rokok coret yang dibahas sebelumnya. Kadang-kadang, ada orang yang sengaja membalik salah satu rokok saat baru membuka bungkusnya. Rokok terbalik itulah yang disebut kuncian dan harus kalian waspadai. Kuncian ini menyimpan pesan tersirat bahwa satu rokok terbalik itu akan menjadi yang terakhir untuk dia hisap dan tidak akan diberikan kepada orang lain.

Ada makna di balik rokok terakhir yang dibalik (Shutterstock.com)

Sebenarnya, saling meminta atau memberi di kalangan perokok itu hal lumrah. Namun, sebagai kalangan peminta, sudah sewajarnya kita memahami rambu kuncian tersebut. Selain itu, ada makna lain yang tak kalah dalam tentang rokok kuncian ini.

Rokok terbalik ini juga bisa dianggap sebagai simbol keberuntungan sebagai rokok terakhir yang dihisap hari itu. Sebaliknya, jika ternyata rokok tersebut dihisap orang lain, bisa berarti kesialan bagi pemiliknya. Meski ini bukan hal yang pasti dilakukan oleh para perokok, tak ada salahnya untuk berhati-hati agar tak terjerumus pada dosa para perokok yang satu ini.

#3 Tidak membawa asbak

Membawa asbak di tas merupakan life hack yang sudah seharusnya mulai diterapkan di kalangan perokok. Kalian bisa menyulap bekas bungkus permen atau membeli asbak portable di toko online yang bentuknya lucu-lucu. Ya, saya tahu bahwa kalian adalah perokok, bukan pengasbak. Namun, rokok dan asbak itu sebenarnya merupakan dua entitas yang tak terpisahkan. Kalau bawa rokok, ya sudah sewajarnya bawa asbak. Sekali saja kalian mencoba memisahkan mereka, bakal ada entitas lain yang kerepotan.

Rokok, korek, dan asbak harusnya satu paket (Shutterstock.com)

Misalnya, saat ngopi di sebuah kafe yang penuh dengan perokok, sering kali kafe tersebut kehabisan asbak. Dengan membawa asbak sendiri, kalian tak akan menyusahkan para pegawai yang harus nyapu bekas putung yang berhamburan di lantai. Kalian juga akan terselamatkan dari dosa sebab mengalihfungsikan gelas atau piring makanan sebagai asbak.

Oh ya, jangan lupakan fakta bahwa banyak ditemukan sampah putung rokok yang tersebar di alam terbuka. Saat melakukan perjalanan ke gunung atau pantai, berburu foto estetik, dan mengunggahnya dengan kata-kata puitis di Instagram, jangan sampai ada salah satu dosa para perokok yang kalian sembunyikan. Kalian boleh cosplay sebagai pecinta alam, asal tetap bawa asbak, dan bawa pulang segala sampah yang dihasilkan!

#4 Merokok saat berkendara

Merokok saat berkendara sudah jelas menjadi dosa besar yang perlu dihindari. Selain berpeluang menciptakan perokok pasif saat berhenti di kemacetan lampu merah, abu yang kalian hasilkan juga berbahaya. Sudah banyak kasus yang diceritakan oleh para korban yang “kelilipan” abu rokok. Akibatnya pun sangat fatal karena bisa membuat mata perih, iritasi, dan yang terburuk bisa menyebabkan kebutaan. Merokok sendiri sambil ngopi dan makan gorengan dengan santai di warung saja sudah membuat para perokok dibayangi dosa. Eh, lha kok malah berulah membahayakan pengendara lain di jalan raya.

Big no! Ngerokok sambil berkendara (Shutterstock.com)

Bagaimana rasanya kelilipan abu rokok? Kalau kalian masih ngeyel tetap ingin melakukan dosa yang satu ini, coba dulu nyecek rokok di mata kalian sendiri! Kalau tidak perih dan panas, silakan mendulang dosa dengan cara ini untuk seterusnya.

Penulis: Anik Setiyaningrum
Editor: Audian Laili

BACA JUGA 5 Rokok buat Perokok Pemula: Siap-siap Aktifkan Mode Cangkem Asbak!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version