Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan 

Janu Wisnanto oleh Janu Wisnanto
18 September 2025
A A
4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan Mojok.co

4 Dosa Penonton Bioskop Jogja yang Mengganggu dan Sulit Dimaafkan  (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menonton film di bioskop bukan sekadar film yang diputar di layar besar dan sound menggelegar. Itu soal atmosfer kolektif yang dibangun secara bersama-sama ioleh para penontonnya. Begitu salah satu elemen tidak mendukung, atmosfer tersebut bisa buyar. Dan, itulah yang saya rasakan di salah satu bioskop Jogja beberapa waktu lalu.  

Kesalahan-kesalahan, atau saya lebih senang menyebutnya dengan “dosa-dosa kecil” itu terlihat sepele. Namun, efeknya bisa bikin pengalaman nonton berubah jadi ujian kesabaran. Saya akan coba mengurai beberapa dosa yang kerap saya jumpai di bioskop Jogja, dosa yang mungkin Anda sendiri pernah lakukan tanpa sadar.

#1 Ngobrol di tengah-tengah film 

Bioskop itu kan tempat untuk menikmati cerita visual-audio yang diracik sedemikian rupa. Tapi selalu saja ada dua tipe penonton, yang tenggelam dalam cerita, dan yang merasa dirinya komentator bola.

Saya pernah duduk di sebelah sepasang anak muda yang dari awal film sampai ending, sibuk adu tebak-tebakan adegan. “Eh, habis ini kayaknya tokohnya mati deh,” bisiknya. Satu menit kemudian, tokohnya benar-benar mati. Yang bikin jengkel, dia langsung merasa jenius. “Tuh kan, bener aku.”

Masalahnya, saya datang bukan untuk uji prediksi. Kalau mau latihan ramalan, mending buka jasa kartu tarot di Malioboro. Komentar receh semacam itu bukan hanya mengganggu, tapi juga merampas kenikmatan menonton film yang harusnya berjalan dengan kejutan-kejutan. Rasanya kayak baca novel yang sudah ditandai spoiler di setiap halamannya.

#2 Lobi bioskop jadi tempat lesehan

Bioskop Jogja sering jadi ajang nongkrong sembari menunggu pintu studio dibuka. Lobi yang seharusnya tempat lalu lalang, entah kenapa disulap jadi ruang tamu dadakan. Ada rombongan mahasiswa duduk lesehan melingkar, lengkap dengan cemilan yang dibeli dari luar. Saya sering mikir, ini lobi bioskop apa kos-kosan yang belum ada kursinya?

Orang-orang yang lesehan itu membuat penonton lain, termasuk saya, kesulitan menuju pintu studio. Salah langkah bisa nginjek sepatu orang. Ironisnya, mereka tidak merasa bersalah, malah lanjut ngobrol sambil ketawa keras.

Padahal kalau memang niat nongkrong ramai-ramai, Jogja punya ratusan angkringan yang lebih ramah untuk duduk lesehan. Tapi, entah kenapa, lobi bioskop dianggap sah-sah saja jadi ruang kongkow.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

#3 Toilet bioskop jadi studio foto

Usai menonton film, biasanya saya buru-buru ke toilet untuk cuci tangan atau sekadar pipis. Tapi, pernah, saya harus antre karena toilet dipakai untuk mirror selfie. Ada sekelompok anak muda yang sibuk bergaya. Entah menirukan pose aktor di film barusan atau sekadar update story dengan caption “abis nonton”.

Bukan soal selfie-nya, tapi posisi mereka yang memenuhi depan wastafel bikin saya bingung harus cuci tangan di mana. Mau nyelip, takut dianggap fotobomb. Mau menunggu, malah jadi korban antrean yang tak kunjung usai.

Toilet bioskop Jogja akhirnya terasa seperti studio foto gratis dengan lighting seadanya. Padahal, kalau sekadar mau pamer habis nonton, tiketnya kan bisa dipotret di rumah.

#4 Main HP di tengah film

Dosa terakhir ini sebenarnya sudah sering diperingatkan lewat iklan sebelum film dimulai: matikan HP, jangan berisik, jangan merekam. Tapi, tetap saja ada segelintir orang nggak peka yang tidak mematuhinya.  

Saya pernah duduk di belakang orang yang sepanjang film tangannya tak lepas dari layar HP. Notifikasi nyala, layar menyala, lalu jari-jarinya sibuk scrolling entah apa. Memang sih, tidak bersuara keras, tapi cahaya kecil dari layar itu lebih menyilaukan dari adegan ledakan di film.

Rasanya seperti nonton konser tapi ada orang di depan saya yang terus ngangkat senter. Mengganggu, menjengkelkan, dan bikin fokus buyar. Saya kadang heran, kalau memang niat main HP, kenapa tidak nunggu filmnya rilis di platform streaming saja?

Semua perilaku itu mungkin dianggap kesalahan-kesalahan atau “dosa” kecil saja, tapi dampaknya nyata. Bagi saya, “dosa-dosa” di bioskop Jogja ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Ngobrol bisa ditunda, nongkrong bisa pindah ke angkringan, selfie bisa dicari spot lain, dan HP bisa ditahan sebentar. Tidak ada yang rugi kalau kita lebih menghargai ruang bersama.

Penulis: Janu Wisnanto
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Gunungkidul Akhirnya Punya Bioskop, Warga Nggak Perlu Repot Mendaki Gunung Melewati Lembah Lagi Hanya untuk Nonton Film.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2025 oleh

Tags: BioskopBioskop JogjaFilmfilm bioskopJogjanonton film bioskoppenonton bioskop
Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

Mahasiswa semester akhir Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Sastra Indonesia. Pemuda asli Sleman. Penulis masalah sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta.

ArtikelTerkait

Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur, Tempat Sahur Paling Nyaman di Jogja dan Aman dari Klitih

Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur, Tempat Sahur Paling Nyaman di Jogja dan Aman dari Klitih

13 Maret 2024
3 Wisata di Jogja yang Kelihatan Menarik di TikTok, tapi Aslinya Biasa Saja kuliah di Jogja

Kuliah di Jogja Masih Amat Menarik sekalipun Jogja Penuh Masalah yang Makin Hari Makin Parah

15 Januari 2025
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
Awas! 2030 Harga Properti di Jogja Berpotensi Hancur Bersama Rakyatnya!

Awas! 2030 Harga Properti di Jogja Berpotensi Hancur Bersama Rakyatnya!

20 November 2024
Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

14 Januari 2024
3 Resep Rahasia yang Bikin Pariwisata Jogja Sukses trotoar

Jogja Istimewa: Ketika Trotoar Lebih Penting dari Rumah Rakyat

11 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.