Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
4 Februari 2025
A A
4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

4 Dosa Akun Centang Biru yang Bikin X Jadi Makin Nggak Asik

Share on FacebookShare on Twitter

Dulu, scroll timeline di X (yang dulunya Twitter) itu rasanya asyik. Penuh hiburan original yang segar dan out of the box. Bahkan hiburan itu bukan cuma di twit-nya saja, melainkan juga ada di kolom komentarnya. Tapi sekarang, X sudah berubah, gara-gara akun centang biru.

Iya, sejak centang biru bisa dibeli, komentar-komentar yang biasanya nyeleneh dan menghibur malah tenggelam di bawah tumpukan komentar akun centang biru yang—maaf ya—seringkali sok asyik itu.

Ini bukan cuma saya saja yang merasakan. Banyak netizen di X yang dulunya mencari hiburan di sana, justru terusik, mereka sangat terganggu dengan kehadiran akun centang biru laknat, yang kalau boleh ngomong, duh, kalian tuh nggak diajak. Berikut adalah empat dosa akun centang biru yang membuat X makin hambar.

Dosa pertama: akun X centang biru saling support, komentar jadi tenggelam

Dulu, kalau ada cuitan viral, yang langsung bikin penasaran adalah kolom komentarnya. Karena di situlah letak hiburan sesungguhnya. Orang berlomba-lomba bikin komentar absurd, plesetan kocak, atau guyonan yang nggak ketebak. Tapi sekarang? Komentar yang muncul di atas kebanyakan dari akun centang biru yang entah kenapa isinya hampir selalu sama: “Setuju banget!”, “Wah, mantap!”, atau lebih menyedihkan lagi, “Nyimak dulu ah.”

Usut punya usut, ternyata ada semacam komunitas akun centang biru yang saling support. Mereka diwajibkan untuk saling berkomentar di setiap cuitan akun bercentang biru lainnya demi meningkatkan engagement. Hasilnya? Kolom komentar yang dulu spontan dan menghibur, kini jadi ajang “saling nyapa” yang hambar. Buat nemu komentar yang benar-benar lucu, kita harus rela scrolling jauh ke bawah, dan jujur aja, nggak semua orang punya energi buat itu.

Tinggal nunggu salam interaksi aja nih muncul di X.

Dosa kedua: konten yang fokus engagement makin banyak

Fenomena ini makin diperparah dengan munculnya banyak akun centang biru yang hanya fokus cari engagement. Modelnya ada aja: potongan video viral, konten asal comot dengan caption “Gimana menurutmu? atau lebih parah lagi, konten lama yang didaur ulang dan diposting ulang seolah-olah baru.

Sok asyik memang. Tujuannya jelas: memancing interaksi biar akun mereka makin sering muncul di timeline orang lain. Masalahnya jumlah mereka banyak banget. Mau diblok juga muncul terus. Udah setara iklan YouTube yang muncul tiap lima menit: ganggu, tapi nggak bisa dihindari.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

Dosa ketiga: akun centang biru bikin X kehilangan jati diri

Salah satu daya tarik X dulu adalah algoritmanya yang cukup adil. Cuitan dari akun-akun biasa masih bisa viral kalau isinya menarik. Tapi sejak centang biru diprioritaskan, timeline kita jadi didominasi oleh mereka yang, lagi-lagi, cuma fokus cari engagement.

Dampaknya, X jadi kehilangan keunikannya. Dulu, kita bisa menikmati timeline yang isinya beragam: ada yang serius, ada yang santai, ada yang absurd. Sekarang? Yang sering muncul justru akun-akun yang niatnya bukan berbagi, tapi semata-mata cari cuan. Banyak netizen yang merasa kalau akun centang biru ini cuma nyampahin beranda dengan postingan yang isinya hampir sama semua.

Dosa keempat: susah nyari akun asli

Dulu, centang biru itu tanda keaslian. Kalau ada akun X centang biru, berarti dia adalah figur publik, pejabat, atau media yang sudah terverifikasi. Tapi sekarang? Siapa saja bisa beli centang biru. Alhasil, banyak orang-orang random yang bisa pura-pura jadi orang terkenal.

Ini nggak cuma bikin orang bingung, tapi juga berpotensi jadi alat penipuan. Misalnya, akun dengan nama mirip pejabat atau selebritas bisa bikin cuitan menyesatkan dan banyak orang yang percaya. Dulu, kita tinggal lihat centang biru buat memastikan kalau itu akun asli. Sekarang? Kita harus cek ulang dan berharap nggak terkecoh sama akun-akun yang pura-pura jadi orang lain

Elon Musk, tanggung jawab, woy!

Jujur, agak susah berharap akun centang biru ini bakal tobat. Mereka udah terlalu nyaman dengan sistem yang menguntungkan mereka. Tapi buat kita-kita yang masih cinta sama X yang dulu, mungkin satu-satunya solusi ya sabar scrolling ke bawah demi nemu komentar lucu yang terselip di antara lautan komentar hambar.

Jadi, kalau ada yang harus bertanggung jawab, jelas Elon Musk dan kebijakan centang biru berbayarnya ini. Apakah X masih bisa kembali ke jati dirinya yang lama? Entahlah. Tapi satu hal yang pasti, kalau situasi ini nggak segera diperbaiki, X bisa kehilangan daya tariknya, dan kita bakal kehilangan satu lagi tempat hiburan favorit di dunia maya. Hasyuuu memang.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Logo Twitter Ganti X: Langkah Awal dari Orang Sinting Bernama Elon Musk Menciptakan Aplikasi Super

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2025 oleh

Tags: akun centang biruTwitterXX verified
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

imam darto mojok

Menalar Logika Ngawur Imam Darto Soal Korupsi Dana Bansos Covid-19

7 Desember 2020
konsensus nomor ponsel

Konsensus Juga Tentang Nomor Ponsel, Sayang

18 Mei 2019
Fitur Story Twitter Sebaiknya Nggak Usah Ada, Terkesan Ikut-ikutan Banget terminal mojok.co

Plis, kalau Jualan di Twitter Tolong Tahu Diri Dikit

1 Juli 2020
Ternyata di Twitter Ada Senioritas Akun Juga Ya?

Ternyata di Twitter Ada Senioritas Akun Juga Ya?

27 Februari 2020
Penyalahgunaan Beasiswa KIP-K oleh Koket Girl Viral di Media Sosial. Apa sih Koket Girl Itu?

Penyalahgunaan Beasiswa KIP-K oleh Koket Girl Viral di Media Sosial. Apa sih Koket Girl Itu?

2 Mei 2024
quarter life crisis

Quarter Life Crisis Ala Sobat Misqueen Twitter

25 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.