Makan merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk hidup sebagai cara untuk bertahan hidup. Semakin ke sini definisi makan menjadi semakin luas, bukan sekadar untuk bertahan hidup saja. Makan bagi sebagian orang bukan hanya dari lapar menjadi kenyang malinkan dari pengin menjadi terpuaskan, sebab itulah tempat makan atau restaurant berlomba-lomba menjual makanan yang terbaik, tak lupa pula menyediakan tempat yang dapat mendukung kegiatan makan.
Untuk memenuhi keinginan untuk makan tersebut, banyak yang kemudian melakukan plesiran ke luar kota yang tujuannya hanya untuk makan atau istilah kerennya wisata kuliner. Namun, karena kurangnya referensi dan juga relasi, banyak wisatawan yang sering makan di tempat yang salah dan mendapatkan makanan yang tidak enak.
Yang menyebalkan adalah mereka lalu menggenarilisir bahwa makanan di kota ini tidak enak, tidak higenis atau apalah itu. Hal tersebut menjadi keresahan bagi saya yang seorang pemerhati kuliner alias dokter (mbadok banter). Cap tidak enak tersebut seringkali mengakibatkan berkurangnya pengunjung di suatu daerah, untuk itu saya akan menjelaskan ciri-ciri tempat makan enak, utamanya bagi pelancong yang baru mengunjungi suatu daerah.
Ciri-ciri tempat makan enak yang pertama, pernah dikunjungi Alm. Bondan Winarno
Alm Pak Bondan seakan menjadi parameter suatu tempat makan enak atau tidak. Pengalaman beliau mereview makanan dari berbagai penjuru dunia tentu saja menjadikan ulasan yang dibuat sangat berdasar. Jika di luar negeri parameter makanan enak bisa dilihat dari rating Michelin star, maka di Indonesia foto Alm. Pak Bondan disang di tempat makan merupakan lambang kenikmatan yang hakiki.
Ciri-ciri tempat makan enak yang kedua, banyak dikunjungi oleh sopir
Saat menempuh perjalanan dan tiba-tiba muncul rasa lapar di tengah jalan, namun tidak mau makan yang rasannya alak adarnya? Maka tempat makan yang di parkirannya terdapat banyak truk berjejer merupakan jaminan mutu rasa sebuah masakan. Namun, bagi orang-orang yang baru bisa makan jika makan di tempat edgy, maka rekomendasi ini bukan untuk kalian. Pasalnya para sopir cenderung mencari rasa serta kuantitas suatu masakan bukan nyaman atau tidaknya tempat makan.
Ciri-ciri tempat makan enak yang ketiga, ada foto polisi atau tentara
Ketika sudah berada di suatu tempat namun tidak punya referensi ataupun relasi, maka tempat makan yang banyak dikunjungi oleh polisi ataupun tentara merupakan jaminan rasa yang paripurna. Pasalnya selera para abdi negara ini nggak main-main. Selain itu mereka seperti dijadikan surveyor oleh para pejabat, yang gunanya untuk memberikan rekomendasi saat ada pejabat negara datang ke suatu daerah dan kebetulan ingin makanan terbaik di daerah tersebut.
Sudah berkeliling kota tapi tidak ada polisi atau tentara yang sedang makan? Tenang saja, jejak mereka seringkali menempel di dinding tempat makan. Mereka jelas bukan reviewer makanan, ataupun kritikus makanan namun kehadirannya seolah-olah mempunyai nilai tersendiri yang dapat mendongkrak penjualan suatu tempat makan.
Ciri-ciri tempat makan enak yang keempat, ada foto Presiden sedang makan di situ
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa di luar negeri ada rating Michelin star dari level 1 sampai 3, dimana level 3 merupakan suatu simbol bahwa tempat makan tersebut spesial. Jika di luar negeri mendapat bintang 3 Michelin star merupakan lambang spesial, maka di Indonesia foto Presiden merupakan lambang yang sangat spesial, bahkan saat sudah tidak menjabat pun fotonya merupakan jaminan mutu.
Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Keberadaan Presiden ke suatu tempat tentu melalui proses yang sangat panjang, pertama-tama mereka akan menerjunkan surveyor yaitu para polisi serta tentara. Setelah itu hasil survey akan diseleksi lagi oleh Polsek atau Kodim, kemudian Polres, setelah itu Polda. Dari situ tempat makan yang pernah dikunjungi oleh Presiden merupakan top of the top makanan yang ada di Indonesia.
Sebenarnya masih ada banyak ciri-ciri tempat makan enak atau tidak. Misalnya dilihat dari banyaknya ojek online yang mengantri di depannya, ataupun tinggi rendahnya rating di google maps. Terserah mana yang lebih menjanjikan. Pesan saya hanya satu saat hendak kulineran di suatu daerah, jangan pernah percaya pada food reviewer apalagi yang ada di Instagram karena isinya hanya endorse semua, alias ra mashook.
BACA JUGA Pengalaman Saya Berguru Ilmu Kebal yang Berakhir Mengecewakan dan tulisan Imron Amrulloh lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.