Universitas Islam Negeri Haji Achmad Siddiq atau biasa disingkat UIN KHAS Jember merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Kabupaten Jember. Tak heran jika kampus hijau ini menjadi jujugan bagi calon mahasiswa baru yang ada di wilayah Indonesia, utamanya Jawa Timur.
Ini terbukti dari data yang dirilis Kemenag RI saat UM-PTKIN tahun 2023 pada bulan Mei lalu. Sebab, dari ratusan ribu pendaftar di UM-PTKIN, UIN KHAS Jember berada di urutan ke-16 dari 59 PTKIN se-Indonesia sebagai kampus yang paling diminati.
Meski diminati banyak calon mahasiswa, saya sering kali menemukan anggapan keliru mengenai kampus ini dari masyarakat. Saya akan mencoba membahas beberapa anggapan keliru tersebut dan mengungkapkan fakta yang sebenarnya.
Daftar Isi
#1 UIN KHAS Jember masih STAIN
Saat resmi menjadi mahasiswa UIN Khas Jember, tak jarang saya bertemu orang yang masih menganggap UIN masih STAIN alias Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Padahal nomenklaturnya sudah berubah berkali-kali. Mulai dari STAIN ke IAIN pada tahun 2014, dan 7 tahun kemudian, tepatnya tahun 2021, IAIN Jember berubah menjadi UIN KHAS Jember. Perubahan nomenklatur kampus ini mencerminkan perkembangan institusi menjadi lembaga pendidikan yang lebih komprehensif dengan jenjang pendidikan yang lebih luas, lho.
#2 Milik perumahan elite
Fyi, sebelum perubahan nomenklatur dari IAIN menjadi UIN pada tahun 2021, gerbang masuk di kampus hijau ini kala itu bersanding dengan Perumahan Pesona Surya Milenia Jember dengan ukuran yang sama besarnya. Maka tak heran kalau UIN sering dikaitkan dengan perumahan elite tersebut.
Perlu diketahui bahwa UIN KHAS Jember bukan kampus yang dimiliki oleh perumahan tersebut. Meskipun jalur masuknya sama dengan jalur masuk Perumahan Pesona Surya Milenia dan berbagi plang nama, UIN merupakan institusi pendidikan tinggi yang terpisah dan memiliki otonomi dalam pengelolaannya.
#3 Berada di pusat kota Jember
Sebagian calon mahasiswa baru yang datang ke Kabupaten Jember mungkin akan mengira jika lokasi kampus UIN KHAS Jember berada di tengah kota berdekatan dengan kompleks kampus lainnya seperti UNEJ, UMM, atau Polije yang berada di Kecamatan Sumbersari. Padahal faktanya kampus UIN berada di Kecamatan Kaliwates.
Tapi nggak usah sedih meskipun lokasi kampus hijau nggak berada di tengah kota. Lokasinya yang jauh dari tengah kota ini membuat biaya hidup di sekitaran kampus ini tergolong murah ketimbang biaya hidup di tengah kota. Nggak percaya? Ya coba ke sini dan buktikan sendiri.
#4 Dikira mahasiswa UNEJ saat memakai jas almamater
Di Jember, ada dua kampus yang memiliki jas almamater dengan mirip, yaitu UIN dan UNEJ. Warna jas almamater kedua kampus ini adalah biru dongker. Warna biru dongker ini memang masih bagian dari warna utama biru, namun lebih gelap dan tetap kalem, mirip warna seragam SMP.
Gara-gara warna jas almamater yang mirip dengan kampus lain ini tak jarang membuat saya sering dikira mahasiswa UNEJ. Kalau nggak kelihatan logo kampusnya, orang nggak bakal tahu kalau saya mahasiswa UIN.
Itulah beberapa anggapan keliru terkait UIN KHAS Jember yang tak jarang bikin saya sebagai mahasiswa mengelus dada. Semoga setelah membaca artikel ini, semua orang memahami fakta yang sebenarnya dan nggak ada lagi orang yang salah paham, ya.
Gimana? Calon mahasiswa baru ada yang tertarik untuk kuliah di kampus hijau ini juga?
Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kampus Paling Unggul di Jember Adalah UIN KHAS Jember.