Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
11 November 2024
A A
4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Jogja, nama Malioboro tentu sudah tak asing lagi. Banyak orang yang datang ke Kota Gudeg menyempatkan diri untuk mampir ke Malioboro. Jalan panjang yang menghubungkan Tugu Yogyakarta dan Titik Nol Kilometer Jogja ini terkenal sebagai tempat berburu kuliner maupun oleh-oleh khas Jogja.

Akan tetapi siapa sangka kalau kawasan Malioboro justru dihindari orang Jogja. Kebanyakan warga Jogja jarang datang dan berbelanja ke sana sekalipun kawasan satu ini terkenal. Saya pribadi yang total sudah tinggal di Jogja selama 7 tahun juga merasakan demikian. Setidaknya ada 4 alasan yang membuat orang Jogja malas ke Malioboro.

#1 Kawasan Malioboro Jogja ramai dan langganan macet

Bagi warga Jogja, Malioboro adalah salah satu jalan yang sebaiknya dihindari. Bukan karena rawan begal, bukan. Tapi karena kawasan satu ini langganan macet, apalagi saat weekend dan musim liburan tiba. Beuh, jangan coba-coba lewat sini deh di masa-masa seperti itu, dijamin capek hati.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, Malioboro masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang datang ke Jogja. Maka sudah bisa dipastikan saat weekend atau liburan tiba, kawasan ini akan dipenuhi wisatawan dari luar kota. Kalau sudah begini, bukan tak mungkin Jalan Malioboro yang biasanya lengang menjadi tersendat karena volume kendaraan yang lewat sini juga meningkat. Belum lagi para pejalan kaki yang menyeberang jalan di sini turut memperlambat laju kendaraan yang lewat.

#2 Parkirnya jauh

Jauh sebelum ada kantong-kantong parkir seperti sekarang ini, pengunjung yang datang bebas memarkirkan kendaraannya di sepanjang Jalan Malioboro Jogja. Saya masih ingat waktu pertama kali datang ke Jogja tahun 2008, saya dan teman-teman masih bisa parkir motor di pinggir trotoar Malioboro tiap kali main ke sana. 

Tapi saat ini, orang-orang sudah nggak bisa lagi parkir di sepanjang Jalan Malioboro. Semua kendaraan dialihkan ke beberapa kantong parkir di sekitaran sana, salah satunya ada di parkiran Abu Bakar Ali. Rupanya nggak semua orang menyukai kebijakan ini. Soalnya kesannya jadi ribet, parkirnya di mana, jalan-jalannya di mana.

Baca halaman selanjutnya: Banyak tempat wiisata yang lebih menarik daripada Malioboro…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 November 2024 oleh

Tags: JogjaMalioboromalioboro jogja
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Redaktur Terminal Mojok yang suka nonton drama Korea.

ArtikelTerkait

Revitalisasi Tugu Malang, Satu Lagi Tempat di Malang yang (Dipaksa) Mirip Malioboro

Tugu Malang, Satu Lagi Tempat di Malang yang (Dipaksa) Mirip Malioboro

21 Oktober 2023
Jalan Ibu Ruswo Jogja, Jalan Paling Ruwet dan Paling Menyita Kesabaran

Jalan Ibu Ruswo Jogja, Jalan Paling Ruwet dan Paling Menyita Kesabaran

24 Agustus 2024
Mirota Kampus Jogja Menyimpan 3 Dosa Kecil yang Begitu Awet (Unsplash)

3 Dosa Kecil Mirota Kampus Jogja yang Puluhan Tahun Masih Ada dan Bikin Nggak Nyaman Pelanggan Lama

14 April 2024
Nggak Semua Jalan di Jogja Bisa Diromantisasi, 4 Jalan Ini Sebaiknya Dihindari karena Menguji Nyali dan Kesabaran Pengendara

Nggak Semua Jalan di Jogja Bisa Diromantisasi, 4 Jalan Ini Sebaiknya Dihindari karena Menguji Nyali dan Kesabaran Pengendara

6 Mei 2024
Secangkir Jawa, Rekomendasi Tempat Nongkrong Orang Madura di Jogja yang Rindu Kampung Halaman

Secangkir Jawa, Rekomendasi Tempat Nongkrong Orang Madura di Jogja yang Rindu Kampung Halaman

17 November 2023
Mie Ayam Jogja Memang Lebih Enak dibanding Mie Ayam Sunda (Shutterstock)

Sebagai Orang Sunda, Saya Akui Mie Ayam di Jogja Memang Lebih Enak

23 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.