Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
19 Oktober 2022
A A
4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Beasiswa (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beasiswa untuk peserta didik kurang mampu sering kali salah sasaran. Sudah sering kita mendengar ada peserta Bidikmisi yang gaya hidupnya hedon. Tak sedikit juga kita mendengar ada keluarga yang amat mampu tapi anaknya dapat beasiswa tak mampu. Inilah realitas yang ada. Pendidikan tak gratis, beasiswa salah sasaran.

Pertanyaannya jadi seperti ini: apa yang jadi penyebab banyak beasiswa kurang mampu jadi salah sasaran? Jika terjadi di banyak tempat, kesalahan tak lagi hanya ditujukan pada individu, tapi juga sistem. Apa yang salah?

#1 Indikator kemiskinan yang rancu

Menurut BPS, ada 14 kriteria miskin di Indonesia, dan apabila memenuhi 9 dari 14 kriteria orang tersebut dapat menerima bantuan sosial yang ada. Tapi, kenyataannya kriteria ini sering kali tidak ada karena setiap akan mendaftar sekolah harus menyertakan surat keterangan miskin (SKTM) dari kelurahan setempat. Sedangkan setiap daerah, memiliki indeks perekonomian masing-masing, sehingga kriteria tidak mampu pasti juga berbeda-beda.

Ada juga pihak kelurahan yang tidak terlalu peduli dengan surat keterangan tidak mampu ini, sehingga siapapun yang meminta pasti diberikan. Masalahnya, banyak pihak (bahkan pemerintah) berasumsi bahwa orang mampu akan malu mengurus SKTM, mengingat banyak pihak dilibatkan dalam hal ini. Itulah masalahnya: berpegang pada asumsi, bukan patuh pada indikator dan sistem yang tegas.

Selain itu, ada satu indikator penerima beasiswa yang agak rancu. Misalnya, ambil contoh single parent atau yang orang tuanya meninggal, otomatis dapat beasiswa tidak mampu. SKTM terbit begitu saja tanpa mengecek latar belakang atau harta benda penerima SKTM. Oke, single parent atau orang tua meninggal memang sudah sewajarnya dapat beasiswa, tapi, jika ternyata mereka tidak kekurangan uang atau turah-turah dalam bayar biaya pendidikan, apa ya tetap berhak dapat beasiswa tidak mampu?

Nah, hal-hal seperti ini, harusnya segera diselesaikan oleh pemerintah.

#2 “Mental miskin” yang melekat

“Mental miskin”, dalam hal ini, adalah begitu beringasnya orang-orang ketika melihat barang gratisan. Beasiswa tidak mampu pun tak luput dari sasaran. Ketika ada kesempatan terbuka sedikit saja, meski harus manipulasi data, “oknum-oknum” tersebut tanpa pandang bulu ikut berkompetisi.

Memang, pemerintah sudah memberi “efek jera” berupa memasang stiker anggota penerima bantuan masyarakat miskin di rumah penerima. Namun, beberapa orang punya kulit yang cukup tebal.

Baca Juga:

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

Mahasiswa Kelas Menengah: Tidak Miskin Menurut Data, Tetap Sengsara Menurut Realitas

#3 Inspeksi setengah hati

Pendaftar beasiswa tidak mampu, contohnya Bidikmisi, akan dicek rumahnya oleh tim yang berwenang. Sepintas, metode ini terlihat sudah tepat. Realitasnya, kadang inspeksinya setengah hati.

Maksudnya begini. Tak semua rumah dicek. Beberapa penerima malah tidak dicek sama sekali. Lalu, apa yang bikin mereka diterima coba?

#4 Aji mumpung

Ada gratisan, siapa yang tidak berminat?

Mungkin itulah yang ada di benak para orang-orang mampu yang melihat ada beasiswa tidak mampu. Kadang, aji mumpung begini tak pandang bulu. Kesempatan terbuka, plus kadar malu yang sudah menipis bikin beasiswa kerap salah sasaran.

Pemerintah, sebagai penyelenggara, harus segera memutar otak dan mencari solusi atas masalah ini. Jika tak segera selesai, rasanya kalimat “pendidikan adalah hak rakyat” masih amat jauh dari angan.

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pembuktian Resep Rahasia Bikin Indomie Seenak Buatan Warmindo!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2022 oleh

Tags: beasiswabidikmisisalah sasaran
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

4 Alasan Beasiswa Kurang Mampu Kerap Salah Sasaran beasiswa KIP Kuliah

Mempertanyakan Alasan Kenapa Beasiswa Harus Menyertakan Sertifikat TOEFL

20 Juli 2023
Tips Ikut Tes Bahasa Inggris Online dengan Duolingo English Test Langsung dari CS-nya. Dijamin Nggak Zonk! Mojok.co

Tips Ikut Tes Bahasa Inggris Online dengan Duolingo English Test Langsung dari CS-nya. Dijamin Nggak Zonk!

25 Oktober 2023
Sisi Gelap Kerja di Pemerintahan: Enak, sih, kecuali Jadi Ajudan Pimpinan Instansi Daerah

PNS Sebaiknya Ambil Kesempatan Tugas Belajar, Banyak Manfaatnya!

23 November 2022
Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

Cerita Saya Berhasil Lolos Beasiswa S2 Pemerintah Turki setelah Gagal 3 Kali Berturut-turut

13 Agustus 2024
Bisnis Saya Lahir setelah Nekat Pakai Uang Beasiswa (Unsplash)

Nekat Pakai Uang Beasiswa untuk Membangun dan Membesarkan Bisnis Saya Bernama Nastaria

23 April 2025
Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri Mojok.co

Sisi Gelap Jadi Penerima Beasiswa Luar Negeri

26 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.