Seminggu yang lalu, saya membeli sebuah kulkas baru di sebuah toko elektronik yang pemiliknya merupakan orang Cina. Saya memang sudah lama berlangganan barang elektronik di toko tersebut. Salah satu alasannya karena lokasi toko yang tak jauh dari rumah. Toko elektronik itu kini berkembang pesat, padahal empat tahun lalu, toko itu masih berupa toko kecil.
Sebenarnya saya sudah lama penasaran, kenapa sih toko elektronik milik orang Cina selalu berkembang pesat. Makanya sejak beberapa bulan lalu, tiap berbelanja peralatan elektronik di toko langganan, saya sempatkan untuk mengamati apa saja yang bikin toko milik orang Cina bisa berkembang pesat. Dari hasil pengamatan saya, setidaknya ada tiga hal ini yang bikin toko elektronik milik orang Cina bisa berkembang:
#1 Karyawan punya product knowledge yang baik
Hal pertama yang saya amati tiap berbelanja adalah para karyawan di toko elektronik milik orang Cina punya product knowledge yang baik. Misalnya, saat saya ingin membeli TV Android di toko tersebut. Waktu itu kebetulan saya bertanya pada karyawan yang melayani, “Ini TV-nya Android versi berapa?” Karyawan menjawab, “Android 12, Pak.” Dia lalu mengambil remot TV dan masuk ke menu setting, lalu menunjukkan pada saya Android 12 yang ada di layar TV. Karyawan lalu menjelaskan soal fitur dan spesifikasi TV tersebut panjang lebar.
Sikap karyawan ini bikin saya yakin kalau toko elektronik yang saya datangi memang profesional. Sebab, dia kelihatan tahu soal spesifikasi produk yang dijual dengan baik. Ini berbeda ketika saya mengantarkan sepupu untuk membeli TV Android di toko lain yang bukan milik orang Cina. Di sana, kami mencoba bertanya soal spesifikasi produk yang hendak kami beli. Namun, alih-alih mendapat pencerahan, kami malah bingung sendiri karena karyawannya nggak tahu sama sekali soal produk yang ia jual dan cenderung pasif.
#2 Mengutamakan banyak pelanggan, bukan banyak profit
Akhirnya saya memutuskan untuk membeli sebuah TV android di toko elektronik langganan saya. Harganya waktu itu Rp2,3 juta. Sebelum membeli TV tersebut, saya sudah mendatangi beberapa toko lain untuk survei harga. Rata-rata toko lain mematok harga Rp2,5 juta.
Harga TV sebesar Rp2,3 juta sebenarnya memberi tahu saya secara nggak langsung bahwa keuntungan yang diperoleh toko elektronik orang Cina memang kecil. Tapi, karena harganya yang lebih murah ketimbang toko lain milik pribumi itulah yang bikin saya dan banyak orang kembali lagi untuk berbelanja peralatan eletronik lainnya. Mungkin filosofi nggak apa-apa untung sedikit, asal banyak pelanggan dijalankan pemilik toko.
#3 Memberikan potongan harga tambahan kepada pelanggan tetap
Dalam dunia jual beli, punya pelanggan tetap adalah hal penting. Berdasarkan pengamatan saya tiap kali berbelanja di toko elektronik milik orang Cina, sering kali pemilik toko memberikan potongan harga pada pelanggan tetapnya.
Ini nggak cuma saya lihat ya, tapi juga saya alami sendiri. Saya mendapat potongan harga saat beli kulkas karena saya sering berbelanja di toko tersebut. Jadi, kulkas yang saya beli harganya Rp2,4 juta, tapi saya mendapat potongan harga sebesar Rp150 ribu.
Potongan harga Rp150 ribu tersebut mungkin memang bikin keuntungan yang didapat toko elektronik makin kecil, tapi seperti yang saya bilang pada poin sebelumnya, potongan harga tersebut juga bikin konsumen terus belanja di sana. Saya pun akhirnya paham kalau potongan harga ini adalah salah satu strategi pedagang Cina agar pelanggannya nggak beralih ke toko lain.
Itulah tiga hal yang bikin toko elektronik milik orang Cina berkembang pesat. Kalau kamu punya usaha serupa, kamu bisa meniru strategi-strategi di atas. Niscaya, pelanggan yang datang ke tokomu bakal bertambah dan balik lagi untuk berbelanja di tokomu.
Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina.