Dibanding daerah-daerah lain di Jawa Tengah, Blora memang bukan tempat tujuan wisata. Itu mengapa, di kalangan wisatawan, daerah dengan julukan Kota Kayu Jati ini kurang populer.
Saya akui, dari sisi destinasi wisata, Blora memang tidak punya banyak tempat tujuan. Akses ke sana pun terbatas dan sulit. Benar-benar bukan daerah yang ramah wisatawan. Namun, di balik itu, Blora menyimpan kuliner ekstrem yang menarik. Terlebih bagi mereka penyuka kuliner-kuliner aneh.
#1 Ungker jati dari kepompong di pohon jati
Blora disebut sebagai Kota Kayu Jati bukan tanpa alasan. Pohon jati memang tanaman andalan di Blora. Kualitasnya oke sehingga harga jualnya pun juga tinggi.
Nah, di pohon jati ini biasanya ada kepompong atau ungker jati. warnanya coklat seperti kepompong pada umumnya yang tubuhnya melingkar. Kepompong ini yang biasanya diolah menjadi makanan.
Memasak ungker jati terbilang mudah. Kebanyakan penjual memasaknya dengan cara oseng, dengan tambahan bawang-bawangan dan cabai. Meskipun terlihat aneh, rasa makanan ini sangat gurih dan nikmat.
Sayangnya, ungker jati ini musiman. Biasanya ada ketika musim hujan. Selain hanya ada di musim hujan, untuk mencari ungker ini juga perlu usaha yang tinggi, harus blusukan ke dalam hutan untuk menemukan si ungker. Nggak heran kalau ungker ini harganya mahal banget, bisa mencapai ratusan rupiah per kilo.
#2 Walang goreng Blora yang populer
Selain ungker, Blora juga masih punya makanan ekstrem lain yakni walang goreng. Makanan ini terbuat dari walang atau belalang. Walang goreng sering dijadikan oleh-oleh di Blora. Bahkan, bisa juga dibeli lewat marketplace.
Sebenarnya walang goreng bukanlah makanan yang asing, apalagi Blora. UMKM di sana mampu membranding walang goreng menjadi makanan berkelas. Makanya di sini banyak sekali ditemukan walang goreng yang sudah dipasarkan sampai ke mana-mana.
Bagi yang belum tahu, walang goreng punya banyak manfaat, memiliki protein tinggi, dan bisa menurunkan kadar kolesterol. Proses pembuatan walang goreng ini juga mudah hanya dengan memarinasi belalang kemudian digoreng dalam minyak panas. Walang goreng ini memang terlihat menggelikan. Namun, kalau hanya melihatnya saja tanpa mencobanya dan menganggap makanan ini nggak enak, kelihatannya nggak subjektif. Jadi mending menyempatkan untuk menjajal makanan satu ini. Kalau nggak mau repot-repot ke Blora, tinggal mencoba goreng sendiri di rumah kan?
#3 Keripik gedebog pisang
Jika dua makanan sebelumnya berasal dari hewan-hewanan. Makanan yang ketiga ini berasal dari tumbuhan, yaitu dari pohon pisang. Pisang memang buah yang mudah di temukan di mana-mana. Ada salah satu bagian dari pisang yang seringkali tak terpakai, yaitu gedebog pisang.
Nah, di Blora ini gedebog pisang dimanfaatkan menjadi keripik gedebog pisang. Gedebog yang biasanya hanya tergeletak hingga membusuk, di Blora mampu diolah menjadi makanan berkelas. Padahal, dalam gedebog pisang ada getahnya yang cukup mengganggu. Entah bagaimana proses pembuatannya hingga mampu membuat getah-getah dalam gedebog ini hilang dan aman untuk di makan.
Saking uniknya, keripik gedebog pisang ini booming di pasaran. Bukan hanya dijual di pusat oleh-oleh saja, kini keripik gedebog juga bisa diorder dari rumah lewat marketplace. Unik kan, kalian tertarik nggak mencicipi keripik ini?
Itulah tadi 3 makanan Blora ekstrim banget, tapi menarik untuk dicicipi. Menurut kalian, dari ketiga makanan tadi mana yang paling ekstrem? Yuk coba eksplor Blora dan cicipi makanannya yang ekstrem ini!
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















