Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

3 Kekurangan Film-film MCU yang Lumayan Mengganggu

Bintang Ramadhana Andyanto oleh Bintang Ramadhana Andyanto
9 April 2022
A A
3 Kekurangan Film-film MCU yang Lumayan Mengganggu

3 Kekurangan Film-film MCU yang Lumayan Mengganggu (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada satu hal yang tak bisa disangkal: Marvel Cinematic Universe, atau MCU, adalah penguasa layar selama satu dekade terakhir. Perencanaan yang matang, eksekusi mantap, dan cerdik dalam merespons pasar adalah kunci keberhasilan MCU menguasai layar. Pesaing berusaha menggoyang hegemoni, tapi, alih-alih bersaing, mereka malah terjerembab. Menegaskan bahwa yang Disney lakukan dalam proyek MCU bukanlah hal yang mudah.

Namun, tak ada gading yang tak retak. Seperti blunder dan Maguire, kekurangan niscaya ada dalam segala hal. Ada banyak kekurangan MCU yang bagi saya mengganggu. Dan dalam artikel ini, saya mau membahas tiga kekurangan MCU yang, jujur saja, mengurangi kenikmatan dalam menonton film-film tersebut.

#1 Jokes ringan hadir di saat yang tidak tepat

Jika film-film dari jagat DC Comics lebih identik dengan tone yang gelap dan serius, film-film Marvel melakukan hal yang sama sekali berbeda. Mereka menghadirkan gaya yang ringan dan selalu diselipkan humor-humor di tengah konflik guna memecah ketegangan selama beberapa saat. Memang, ada pula beberapa film Marvel yang kisahnya cenderung cukup berat dan minim jokes, seperti Captain America: The Winter Soldier. Namun, film itu hanya menjadi minoritas di antara mayoritas film lain yang memiliki “rumus” serupa.

Tapi, formula menyelipkan jokes ringan di berbagai kesempatan lama-lama bikin males juga. Di tengah pertarungan, misalnya, masih sempat-sempatnya menyelipkan jokes. Benar, itu menyegarkan suasana. Tapi, masalahnya, hampir di semua film formulanya kayak gitu. Kita nggak diberi pengalaman bertarung yang genuine. Meski bukanlah pantulan realitas, tapi mbok ya dipahami kalau orang berantem tuh yang dipikir adalah mendaratkan serangan, bukan melancarkan guyonan.

Tony vs Rogers (Pixabay.com)

#2 Penjahat yang “numpang lewat”

Saya selalu meyakini bahwa film yang bagus harus memiliki keseimbangan yang pas antara sang protagonis dan sang antagonis. Salah satu film yang berhasil melakukan hal tersebut adalah The Dark Knight karya Christopher Nolan, di mana konflik antara Batman dan The Joker berhasil disajikan dengan begitu brilian dan sangat memukau. Sehingga penonton dapat memiliki kesan yang mendalam terhadap sang tokoh utama dan sang villain itu sendiri.

Joker (Pixabay.com)

Sementara itu, dalam kasus film-film Marvel Studios, saya merasa kurang begitu memiliki ikatan yang kuat dengan mayoritas villain yang mereka munculkan di layar lebar. Beberapa yang saya rasa hingga kini masih menempel di ingatan saya hanyalah Loki yang sangat menyebalkan dan Thanos, si paling “balance”. Selain mereka, saya kesulitan untuk menyebutkan para penjahat lain yang memorable dan menghasilkan kesan mendalam selayaknya Joker di The Dark Knight.

Namun, bila saya diminta untuk menyebutkan nama-nama villain yang kemunculannya sangat mudah terlupakan atau istilahnya “numpang lewat”, maka saya sama sekali tak menemui kesulitan. Ivan Vanko, Malekith, Aldrich Killian, Yellowjacket, dan Taskmaster adalah villain yang mudah dilupakan saking biasanya mereka.

#3 Keterkaitan yang merepotkan

Beberapa tahun lalu, Kevin Feige, Presiden Produksi Marvel Studios, pernah mengatakan bahwa film-film Marvel akan selalu saling terhubung alias “it’s all connected”. Hal itu ia buktikan dengan banyaknya kemunculan berbagai easter-egg atau cameo-cameo dari satu tokoh di film superhero lain. Mulanya, saya memandang ini sebagai sesuatu yang exciting dan sangat menarik.

Baca Juga:

Disney, Alasan Orang Terobsesi dengan Keluarga Kerajaan Inggris meski Punya Reputasi Berdarah

MCU Phase 4 Adalah Fase Terburuk Sepanjang Sejarah MCU

Bagaimana tidak? Berdasarkan pengetahuan saya, MCU merupakan franchise film pertama yang sering melakukan hal tersebut, di mana para tokoh layar lebarnya seakan-akan hidup di satu dunia yang sama dengan tokoh-tokoh lain di film lainnya. Oleh sebab itu, bukan sesuatu yang mengejutkan jika kita akhirnya bisa melihat Tony Stark dan Peter Parker berada dalam satu frame, ataupun Captain America dan tim Guardians of the Galaxy bertarung side by side demi mengalahkan penjahat yang kalau kata Mario Teguh, super sekali.

Portal (Pixabay.com)

Namun, keterkaitan ini sejatinya juga memiliki satu dampak negatif: penonton cenderung akan bingung ketika menyaksikan sebuah film, jika tidak terlebih dahulu menyaksikan film-film sebelumnya. Sebagai contoh, beberapa bulan mendatang Marvel akan merilis sekuel Doctor Strange yang bertajuk Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Film itu akan menampilkan tokoh lain dari semesta Marvel, yaitu Wanda Maximoff atau si Scarlet Witch. Secara otomatis, untuk setidaknya dapat mengikuti alur cerita dari film ini, penonton “diwajibkan” untuk terlebih dahulu menyaksikan serial WandaVision yang katanya merupakan prekuel tak langsung dari film ini.

Bagi penonton awam, hal ini tentu sedikit mengganggu. Banyak orang mungkin tidak memiliki waktu cukup untuk menyaksikan sebuah serial yang terdiri dari sembilan episode. Mereka datang ke bioskop murni untuk mendapatkan hiburan demi melepas penat sejenak. Akan tetapi, bila semua film Marvel jadi serba connected seperti saat ini, tentu akan menimbulkan dampak yang positif dan juga negatif, bukan?

Di satu sisi, bagi para fans hardcore, tentu hasrat mereka akan semakin terpuaskan dengan adanya crossover dari berbagai tokoh komik yang diangkat secara nyata ke layar lebar. Namun, di sisi lain, bagi kebanyakan penonton awam yang tidak begitu mengikuti semesta Marvel dan hanya mengetahui nama-nama tokohnya saja, keterkaitan ini akan membuat mereka jadi kesulitan memahami jalannya cerita dan justru “menyerah” untuk menyaksikan film-film ciptaan Marvel Studios.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah Marvel Studios telah begitu konsisten dalam menghasilkan film-film pahlawan super yang selalu membuat saya tertarik untuk mengetahui kelanjutan kisahnya. Namun, di dunia ini tidak ada satu hal pun yang sempurna, bahkan studio sekaliber Marvel pun memiliki beberapa kelemahan dalam film-film yang mereka produksi.

Selain itu, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, jargon “It’s All Connected” bagaikan dua sisi yang memiliki dampak positif dan negatif. Akan tetapi, selama saya masih diberikan kemampuan oleh Tuhan, saya berjanji akan selalu mengikuti semesta MCU sampai akhirnya Bapak Kevin Feige bingung sendiri harus membawa ke mana lagi kisah petualangan superhero-superhero itu.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menggugat Ketiadaan Bioskop Modern di Bukittinggi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2022 oleh

Tags: captain americadisneyiron manMCU
Bintang Ramadhana Andyanto

Bintang Ramadhana Andyanto

Anak negeri. Tukang ngopi. Pakar senjalogi.

ArtikelTerkait

Film dan Serial yang Harus Ditonton Sebelum Mengikuti Serial Obi-Wan Kenobi

Film dan Serial yang Harus Ditonton Sebelum Mengikuti Serial Obi-Wan Kenobi

5 Juni 2022
Ko Moon Young di Drama 'It's Okay to Not Be Okay' Membantah Dongeng Disney yang Nggak Masuk Akal terminal mojok.co

Ko Moon Young di Drama ‘It’s Okay to Not Be Okay’ Membantah Dongeng Disney yang Nggak Masuk Akal

21 Februari 2021
7 Superhero MCU yang Nggak Tetangga-able Terminal Mojok

7 Superhero MCU yang Nggak Tetangga-able

6 Februari 2022
LOA mati listrik negara bekas jajahan inggris brexit kerajaan inggris london jerman mojok

Disney, Alasan Orang Terobsesi dengan Keluarga Kerajaan Inggris meski Punya Reputasi Berdarah

12 September 2022
10 I Want Songs dalam Film Disney Terminal Mojok

10 I Want Song dalam Film Disney

17 Januari 2022
Review Film 'Soul', Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja terminal mojok.co

Review Film ‘Soul’, Film Komedi Berat yang Begitu-begitu Saja

9 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.