Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Hal yang Sering Jadi Perdebatan tentang Maulid Nabi

Rahmatullah Syabir oleh Rahmatullah Syabir
28 Oktober 2020
A A
debat maulid nabi tanpa titik temu mojok

debat maulid nabi tanpa titik temu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Secara umum, 12 Rabiul Awal tahun Gajah merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tapi, jika masih ada versi lainnya, ya silahkan saja. Namun, yang jadi persoalan bukan perihal waktu kelahirannya, melainkan peringatannya- apakah boleh atau tidak dilakukan.

Sampai hari ini, masih ramai perbincangan yang meruncing tentang Maulid Nabi yang sampai-sampai mengkafirkan dan membid’ahkan orang lain, yang notabene saudara muslimnya sendiri.

Hal ini terjadi, karena masing-masing kubu (Pro vs Kontra) mempunyai argumen atau dalil yang kuat untuk menjudge lawannya. Dan tidak ada yang mau mengalah.

Setidaknya ada beberapa hal yang bersifat prinsipil yang dipegang teguh oleh masing-masing kubu.

1. Siapa yang pertama memperingati?

Pertanyaan mengenai siapa yang pertama kali memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw seringkali menjadi pemicu perdebatan yang tidak ada habis-habisnya.

Menurut yang kontra atau menolak, Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Dinasti Fatimiyah yang berkuasa di Mesir 362-567 H dengan raja pertamanya adalah Al Muiz Dinilillah. Dinasti ini berhaluan Syiah Islamiliyah.

Perayaan Maulid Nabi pada era Dinasti Fatimiyah hanyalah salah satu bentuk dari perayaan enam hari Maulid (Kelahiran). Di antaranya hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein, dan hari lahir raja yang berkuasa.

Sedangkan yang membolehkan, beranggapan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Beliau adalah Gubernur Irbil atau wilayah Irak sekarang.

Baca Juga:

Login Elegan, Logout Elegan: Sebuah Kiat Menang Debat di Media Sosial

Bebas Mau Bilang Musik Haram atau Tidak, yang Penting Jangan Jotos-jotosan

Pada saat perayaannya, Kukabri memberikan hidangan maupun hadiah kepada rakyatnya dan bersedekah kepada fakir miskin. Beliau juga mengundang para ulama, baik yang ahli tasawuf, ahli ilmu, dan lain-lain. Sehingga banyak ulama yang berpendapat bahwa Maulid Nabi adalah suatu kegiatan yang baik dan bermanfaat.

2. Landasan dalil

Salah satu sebab kenapa banyak aliran atau sekte dalam agama Islam adalah karena mereka memiliki dalil yang kuat untuk mempertahankan keyakinannya. Jadi jangan heran apabila satu masalah banyak perspektif.

Begitu pun dengan persoalan Maulid Nabi, masing-masing memegang dalil sehingga bisa mempertahankan argumennya.

Untuk yang melarang Maulid Nabi, mereka bersandar pada suatu hadis, yang bunyinya “Barang siapa mengadakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada asal darinya, maka perkara itu tertolak. “(HR. Bukhari Muslim).

Mereka menganggap bahwa Maulid Nabi tidak pernah dilakukan pada zaman nabi, khulafaur rasyidin, begitu juga para sahabat, maupun para Imam Mazhab. Jadi Maulid Nabi adalah perkara yang mengada-ada alias bid’ah.

Sedangkan pihak yang membolehkan, bersandar pada dalil, “Katakanlah (Muhammad) dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Q.S. Yunus Ayat 58).

Mereka menganggap ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam boleh bergembira atas hadirnya/lahirnya Nabi Muhammad Saw yang membawa kebaikan bagi mereka. Dan ini bukan merupakan suatu bid’ah.

3. Tata cara pelaksanaannya

Pada pelaksanaan suatu kegiatan keagamaan dalam Islam, pelaksanaan tersebut harus sesuai Al-Qur’an maupun As-Sunnah atau minimal tidak melanggarnya.

Begitu pun dalam perkara Maulid Nabi. Bagi yang membolehkan mereka mengganggap bahwa Maulid Nabi merupakan kegiatan yang bermanfaat seperti melantukan shalawat bagi nabi, kajian Islam, bersedekah, mempererat silaturahim, dan sebagainya. Hal ini sama sekali tidak dilarang bahkan dianjurkan.

Tapi, bagi yang menolaknya, mereka menganggap bahwa Maulid Nabi adalah perkara ibadah yang apabila dilaksanakan tanpa dalil yang jelas jatuhnya ke bid’ah dan itu dilarang. Mereka juga sering melihat pelaksanaannya  selalu diiringi musik, nyanyian, tarian, bahkan perbuatan maksiat, yang menurut mereka itu ada dalil yang melarangnya.

Itulah tiga hal mengapa pro kontra yang tidak pernah menemui titik temu. Jadi solusinya ya cuman satu, yaitu jalan masing-masing sesuai keyakinan. Kalau ingin memperingati, ya silahkan. Kalau tidak mau, ya silahkan juga.

Alangkah lebih baik jika dalam menghadapi suatu masalah, apalagi yang menyangkut masalah agama, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melihat dari segala sudut pandang. Orang ini landasannya apa, orang itu landasannya apa, jadi tidak mudah memberi vonis terhadap pandangan orang lain.

BACA JUGA 5 Cara yang Membuatmu Kelihatan Kaya di Mata Orang Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2020 oleh

Tags: debatmaulid nabimazhab
Rahmatullah Syabir

Rahmatullah Syabir

Belum pernah naik pesawat.

ArtikelTerkait

polemik sains debat sains facebook goenawan mohamad as laksana sulak alay di facebook

Sebuah Debat Panjang ‘Polemik Sains’ Sedang Terjadi di Facebook

5 Juni 2020

Berani Bacot di Media Sosial tapi, kok, Pakai Akun Bodong?

24 Mei 2021
Arteria Dahlan Tak Layak Dapat Gelar Terhormat Bukan Karena Cucu PKI terminal mojok.co

Memang Cuma Yang Terhormat Arteria Dahlan CS yang Tahu, Lainnya Tempe

10 Oktober 2019
Antara Ngaji Mazhab Khusyuk dan Mazhab Santuy, Pilih yang Mana MOJOK.CO

Ngaji Mazhab Khusyuk atau Mazhab Santuy, Pilih Mana?

7 Agustus 2020
Cara Makan Itu Soal Selera, Ngapain Diperdebatkan, sih Terminal mojok

Cara Makan Itu Soal Selera, Ngapain Diperdebatkan, sih?

17 Februari 2021
makanan pedas

Menanggapi Tulisan Kecap Manis yang Terdiskriminasi: Makanan Pedas Lebih Nikmat dengan Kemurnian Rasanya

4 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.