• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memang Cuma Yang Terhormat Arteria Dahlan CS yang Tahu, Lainnya Tempe

Kristianto oleh Kristianto
10 Oktober 2019
A A
Arteria Dahlan Tak Layak Dapat Gelar Terhormat Bukan Karena Cucu PKI terminal mojok.co

Arteria Dahlan Tak Layak Dapat Gelar Terhormat Bukan Karena Cucu PKI terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Acara televisi Mata Najwa yang digawangi Mbak Najwa Shihab edisi Rabu, 9 Oktober 2019 menjadi pembahasan khalayak ramai di jagat media sosial. Edisi tersebut mengangkat tema “Ragu-Ragu Perppu” tersebut menghadirkan beberapa politisi antara lain Sekjen Partai Nasdem Jhonny G Plate, politisi Partai Gerindra Supratman Andi Agtas, dan politisi PDIP Yang Terhormat Arteria Dahlan. Selain itu juga dihadirkan Prof. Emil Salim, Direktur Pusako Feri Amsari, dan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.

Bukan hanya isi pembicaraan yang cukup panas antara kedua belah pihak, tetapi yang kemudian menjadi bahan guneman publik adalah sikap dan cara para politisi itu dalam berbicara dan menghargai lawan bicara. Terlebih yang banyak mendapat sorotan malam itu adalah Yang Terhormat Arteria Dahlan, seorang politisi yang berlatar belakang akademiknya adalah teknik dan hukum. Welok, pasti sudah terbayang kecerdasannya khaaan~

Banyak pihak yang menyayangkan sikap Arteria Dahlan dalam berbicara malam itu, seolah tidak punya etika dan tata krama dalam hal berbicara di depan umum. Lah memangnya salah Yang Terhormat Arteria ini apa sih? Bukannya kalau urusan berargumen beliau ini keren, apalagi kalau soal tampan, o lha ya jelas menawan.

Jadi begini, my lov. Singkatnya Arteria Dahlan dan dua kawan politisinya ini menghadapi 3 orang yang kontra dengan mereka perihal RUU KPK dan Perppu KPK. Eh empat orang ding, kan tambah Mbak Nana yang juga sering memberikan pernyataan yang menghunus ke jantung hati para politisi. Tapi memangnya politisi itu punya hati? hmm

Arteria CS malam itu seolah menggunakan cara berpikir, “kami  ini DPR. Bisa duduk di Senayan karena dipilih rakyat, kami paham segalanya.” Karena tahu segalanya itulah, para anggota dewan itu berhak merasa tinggi dan paling benar. Coba saja, my lov tonton lagi video Mata Najwa yang sudah diupload di kanal perjulidan pengetahuan kita bersama, YouTube.

Pertama. Ketika Prof Emil Berbicara, para politisi itu membalas argumen dengan nada tinggi. Puncaknya, Arteria Dahlan yang terlibat adu argumen dengan ekonom senior tersebut sering menunjuk-nujuk ndan menyebut Prof. Emil sesat. Sesabar-sabarnya orang, pasti ada batasnya juga. Akhirnya Prof Emil pun nampak geram karena pembicaraanya selalu direcoki Yang Terhormat Arteria Dahlan. Beliau pun berkata dengan nada tinggi, “dengar dulu!”

Ternyata belum usai, my lov. Ketika membicarakan kredibilitas pemilihan anggota DPR (yang sering dibangga-banggakan oleh anggota DPR itu), Yang Terhormat Arteria masih sempat melontarkan hujatan argumen, “anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR. Jangan salah.”Nampak kesal, Prof Emil pun menjawab, “jadi Bung boleh bangga saya dipilih, tapi apa betul dipilih dengan cara yang benar. Berapa ongkosnya dan dari mana uangnya?” Mantap, Pak. Orang ngegas adalah orang sabar yang dibuat emosi.

Kedua. Ketika Direktur Pusako Universitas Andalas, Feri Amsari berbicara lagi-lagi Yang Terhormat Arteria selalu memotong dan menimpali pembicaraan dengan kata-kata yang tidak strategis dan meremehkan. Ahli macam apa anda? Anda mending belajar dulu. Ah apa iya? Anda ini bukan ahli, jangan berbicara sok pinter anda ini adalah beberapa kata yang terlontar dari lathi seorang anggota dewan yang tidak punya tata krama terhormat itu.

Sama seperti Prof Emil, Feri Amsari pun tidak diam begitu saja. Kalem nan santai ketika diganggu Yang Terhormat Arteria, sambil berkata, “tugas dia memang mengacaukan.” Slaap, bagai batu yang terlempar mengenai kepala dengkul, rasanya pasti senut-senut.

Ketiga. Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan pun mendapat jatah serangan dari politisi. Ketika memaparkan data hasil survei opini publik tentang RUU KPK dan Perppu KPK, Yang Terhormat Supartman meragukan apakah publik yang menjadi responden punya pengetahuan tentang revisi UU dan Perppu. Tapi tidak sampai disitu saja, my lov. Ketika Djayadi mengatakan bahwa opini publik adalah bagian dari demokrasi, Yang Terhormat Arteria lagi-lagi menimpali, “jangan berbicara demokrasi, kami juga paham tentang demokrasi.”

Ah elah, my lov. Begini amat punya wakil rakyat yang cerdas-cerdas. Saking cerdasnya sampai-sampai para ahli pun dianggap tidak tahu apa-apa dan merasa mereka paling tahu urusan bernegara. Kalau para ahli saja dianggap tidak tahu, lalu bagaimana dengan kita buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota jelata yang memang tidak tahu apa-apa ini? Memang cuma anggota dewan yang tahu, kita semua tempe.

Seperti warganet yang lain, aku pun kesal dibuatnya. Bagaimana bisa uang yang kita setorkan ke negara digunakan untuk memberi gaji orang-orang seperti ini? Tapi sih tapi Bapakku pernah berpesan kalau aku tidak boleh misuhi orang lain, apalagi orang-orang terhormat nan pandai.

HAAASSSHHH MBUH TULUNG AKU PENGEN MISUH!!!1!!111!!111 (*)

BACA JUGA Arteria Dahlan, dkk VS Mahfud MD atau tulisan Kristianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2019 oleh

Tags: anggota dprarteria dahlandebatemil salimmata najwapolitisiyang terhormat

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Kristianto

Kristianto

Pemuda desa biasa, fans Liverpool.

ArtikelTerkait

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

Memilih Politisi Ganteng: Masih Relevankah bagi Pemilih Muda?

2 Desember 2022
Kita Nggak Butuh Pemimpin Melek Korea, Kita Butuh Pemimpin yang Beneran Peduli dengan Rakyat

Kita Nggak Butuh Pemimpin Melek Korea, Kita Butuh Pemimpin yang Beneran Peduli dengan Rakyat

23 November 2022
Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

Kita Tak Butuh Ucapan Turut Berduka Cita dari Pejabat, Kita Butuh Aksi Nyata Mereka!

3 Oktober 2022
Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

Jangan Jadi Peneliti di Indonesia

5 September 2022
Login Elegan, Logout Elegan: Sebuah Kiat untuk Menang Debat di Media Sosial

Login Elegan, Logout Elegan: Sebuah Kiat Menang Debat di Media Sosial

16 Juli 2022
Final AFF: Yang Bertanding Indonesia vs Thailand, yang Menang Pejabat yang Cari Muka

Final AFF: Yang Bertanding Indonesia vs Thailand, yang Menang Pejabat yang Cari Muka

29 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ambon

Cerita "Digoyang" 1000 Kali Gempa Ambon

gangguan kesehatan mental

Bukan Joker, Gangguan Kesehatan Mental Adalah Masalah Kita Bersama

posesif

Tidak Bisa Jauh Dari Handphone Karena Pacar yang Posesif



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Bom Waktu Arema FC dan Momentum Suporter Generasi Baru (Unsplash)

Bom Waktu Arema FC dan Momentum Perubahan bagi Suporter Generasi Baru yang Menolak Tunduk

30 Januari 2023
Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming Terminal Mojok

Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming

31 Januari 2023
Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas (Unsplash)

Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas

31 Januari 2023
5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi (Unsplash)

5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi

1 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .