Mulai pertengahan Mei ini sampai akhir Juni 2022 nanti, Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan. Ini adalah kegiatan lanjutan Sensus Penduduk yang pernah dilakukan dua tahun yang lalu. Jadi, nanti bakal ada petugas sensus yang mendatangi setiap rumah untuk melakukan pendataan. Pastinya datang juga ke rumah kamu. Iya, kamu. Mau kamu tinggal di apartemen mewah, kontrakan tiga pintu, perumahan cluster, atau pondok mertua indah, pasti bakal didatangi petugas sensus. Tunggu saja.
Nah, untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan saat didatangi oleh petugas. Maklum, zaman sekarang kan tingkah laku orang sudah aneh-aneh. Entah itu nipu lah, hipnotis lah, dan tindakan kriminal lainnya. Makanya daripada jadi korban penipuan atau sihir gendam, mendingan kamu lakukan hal-hal ini, deh.
#1 Cek identitas petugas
Ketika ada yang datang ke rumah kamu dan ngaku-ngaku petugas sensus, jangan langsung percaya, ya. Cek dulu dari penampilan dan identitasnya. Petugas yang resmi mengenakan rompi bertuliskan “Petugas Sensus”, membawa tas hitam, memakai tanda pengenal resmi, dan pastinya menerapkan protokol kesehatan. Kalau masih ragu, kamu bisa menanyakan surat tugas ke petugas yang datang. Setiap petugas sensus memang dibekali itu semua.
Nah, kalau syarat-syarat tadi terpenuhi, fix itu petugas sensus yang resmi. Tapi kalau nggak memenuhi ciri-ciri identitas yang disebutkan tadi, patut dicurigai juga tuh. Jangan-jangan itu petugas abal-abal yang mau minta sumbangan atau menawarkan produk minyak gosok dari Negeri Ginseng sana. Daripada bikin kamu nggak nyaman, mending lapor sama Pak RT saja, ya.
#2 Luangkan waktu
Kalau sudah yakin bahwa yang datang ke rumahmu itu petugas sensus yang asli, kamu bisa meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan dari blio. Kalau beruntung, kamu bisa didatangi dua kali. Di kedatangan yang kedua kalinya itu, petugas sensus bakal bertanya lebih detail lagi.
Pertanyaannya lumayan banyak, lho. Setahu saya ada lebih dari 80 rincian pertanyaan yang bakal ditanyakan. Makanya sebisa mungkin wawancaranya sambil duduk di ruang tamu atau duduk lesehan di teras rumah. Jangan sambil berdiri di depan pagar rumah, takutnya malah kena varises nanti.
Lah, kalau kamu misalkan lagi sibuk Zoom Meeting, sibuk masak di dapur, atau sibuk ngurus anak, piye? Tenang, kamu bisa bikin janji sama petugas sensus tadi. Kira-kira kapan ada waktu luang supaya bisa ketemuan dan wawancara dengan si petugas. Nggak mesti hari itu juga wawancaranya, kok. Pokoke biar dua-duanya sama-sama enak.
#3 Jawab pertanyaan dengan jujur
Terakhir, yang perlu kamu lakukan ketika didatangi petugas sensus adalah menjawab dengan jujur pertanyaan yang diberikan. Pertanyaannya seputar data anggota rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, kondisi rumah, kematian ibu, dan masih banyak lagi. Sebisa mungkin pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab dengan jujur dan apa adanya. Jangan karena pengin cepat selesai, lalu kamu jawab asal-asalan. Wah, bisa gawat kalau begitu.
Jawaban yang ngasal bakal menghasilkan data yang nggak valid. Kalau data nggak valid, maka kebijakan pemerintah pun bakal ngawur. Lalu kalau kebijakan pemerintah ngawur, kamu seenaknya menghujat pemerintah. Hadeh. Padahal kan itu semua bersumber dari jawaban yang kamu berikan.
Nah, itulah tiga hal yang perlu kamu lakukan ketika kamu didatangi petugas sensus. Kalau bisa melakukan ketiga hal tadi, berarti kamu sudah berkontribusi terhadap program pemerintah dalam membangun negeri ini. Keren banget nggak, sih?
Oh iya, bisa jadi petugas sensus yang datang ke rumahmu itu justru jodoh yang selama ini kamu cari. Banyak lho kejadian petugas yang menikah dengan respondennya. Yaaa, macam sinetron-sinetron di FTV itu, lho. Makanya mending kamu banyak-banyak berdoa semoga petugas sensus yang datang ke rumahmu itu seganteng oppa-oppa Korea yang nggemesin itu. Lho, siapa tahu, kan?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Bukan Cuma Tukang Sensus, Ini Rekomendasi Pekerjaan bagi Lulusan Statistika.