Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

3 Film Korea tentang Pergerakan Gwangju yang Bikin Nangis

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
26 Februari 2022
A A
3 Film Korea tentang Pergerakan Gwangju yang Bikin Nangis

3 Film Korea tentang Pergerakan Gwangju yang Bikin Nangis (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum dikenal sebagai bangsa yang modern, maju, dan demokratis seperti sekarang, Korea Selatan punya sejarah kelamnya sendiri. Salah satunya, pergerakan demokratis Gwangju pada 1980-an.

Setelah lepas dari pemerintahan diktator Park Chung Hee, di akhir 1979 Korea Selatan harus menghadapi kembali pemerintahan serupa yang dipimpin oleh Chun Doo Hwan. Saat itu, Chun, dengan kekuatan militernya, melakukan kudeta militer dan secara bertahap merebut kekuasaan pemerintahan.

Liberty Park Exhibition Gwangju Uprising May 18 Gwangju Democratization Movement (Shutterstock.com)

Di bawah era kediktatoran militernya, Chun menerapkan darurat militer, membatasi aktivitas politik dan pers, serta menutup universitas. Oleh karena itu, pada masa itu berbagai pergerakan demokratis menentang pemerintahan Chun bermunculan di beberapa daerah. Salah satu yang menjadi paling tragis terjadi di Gwangju. Ratusan orang meninggal dunia, meninggalkan trauma mendalam bagi banyak pihak.

Kejadian bersejarah yang nggak akan terlupakan oleh rakyat Korea itu mengilhami beberapa sineas menghadirkan cerita melalui sinema. Berikut di antaranya.

#1 May 18

Film besutan sutradara Kim Ji Hoon yang rilis pada 2007 ini akan menjebakmu lewat ambience bahagia di awal film sebelum menerjunkanmu dalam isak tangis kemudian. Menceritakan kehidupan bahagia Min Woo (Kim Sang Kyung) bersama sang adik, Jin Woo (Lee Joon Gi). Min Woo yang bekerja sebagai sopir taksi ini perlahan jatuh cinta pada seorang perawat bernama Shin Ae (Lee Yo Won) yang juga teman gereja adiknya.

 

Singkat cerita, kisah bahagia mereka beralih menjadi sebuah tragedi. Angkatan militer mulai masuk ke Gwangju sebagai respons dari demonstrasi mahasiswa Gwangju pada 18 Mei 1980. Aparat militer melakukan pemberantasan keji pada para demonstran, bahkan pada rakyat sipil. Tanpa ampun. Ayah Shin Ae yang bernama Heung Soo (Ahn Sung Ki) akhirnya membuat gerakan sipil, menghimpun kekuatan rakyat Gwangju untuk angkat senjata melawan kebengisan rezim militer saat itu.

#2 A Taxi Driver

Film Korea tahun 2017 karya Bong Joon Ho ini bakalan mengoyak perasaanmu dengan transisi genre dan gaya penceritaannya. Di awal film kita akan disuguhi kehidupan sederhana nan menyenangkan seorang sopir taksi bernama Kim Man Seob (Song Kang Ho). Tergiur dengan bayaran seorang jurnalis asing bernama Jurgen Hinzpeter (Thomas Kretschmann), Kim pun bersedia mengantar Thomas melakukan perjalanan meliput berita saat peristiwa Gwangju terjadi.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Liberty Park Exhibition Gwangju Uprising May 18 Gwangju Democratization Movement (Shutterstock.com)

Film ini mempertontonkan bagaimana suasana mencekam di Gwangju pada masa itu. Bagaimana terisolirnya Gwangju dari dunia luar, pun ketika peristiwa berdarah itu terjadi dan belum diketahui masyarakat internasional. Di sisi lain, kita juga bisa melihat bagaimana rakyat Gwangju saling membantu, tenaga medis bekerja keras, hingga para sopir taksi yang menjadi pahlawan bagi korban-korban yang berjatuhan.

#3 26 Years

Jika kedua film di atas didasarkan secara gamblang pada pergerakan Gwangju, film satu ini mengambil arah yang berbeda. Karya sutradara Cho Geun Hyun yang dirilis pada- 2012 ini dikembangkan dari manhwa online karangan Kang Full.

Film 26 Years bercerita tentang lima orang asing yang punya kenangan buruk terhadap pembantaian Gwangju. Mereka adalah Jin Bae (Jin Goo) seorang gangster, Mi Jin (Han Hye Jin) seorang penembak, Jung Hyuk (Im Seulong) seorang polisi, Gap Se (Lee Geung Young) seorang CEO perusahaan keamanan, dan Joo Ahn (Bae Soo Bin) pengawal Gap Se.

Kelimanya merencanakan pembunuhan pada seseorang yang mereka yakini bertanggung jawab pada peristiwa Gwangju. Aksi balas dendam mereka pun sama sekali nggak mudah. Pasalnya, sasaran mereka ini adalah orang penting pemerintahan yang mendapat pengawalan paripurna. Film yang sangat berani, sebab filmnya sendiri dirilis ketika Chun masih hidup.

Liberty Park Exhibition Gwangju Uprising May 18 Gwangju Democratization Movement (Shutterstock.com)

Meskipun menyaksikannya lewat medium film, cerita mengenai pergerakan Gwangju ini nggak pernah gagal membuat saya mbrebes mili. Sulit membayangkan ada masa di mana sebuah negara melakukan pembantaian kejam pada bangsanya sendiri. Dan mirisnya, sampai hari kematiannya pun, Chun Doo Hwan dilaporkan nggak pernah minta maaf secara layak pada korban. Sungguh T E R L A L U.

Penulis: Maria Monasias Nataliani

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: FilmKorea Selatanpergerakan gwangjusejarah
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

Di Balik Pro Kontra soal Daendels Ada Kita yang Kurang Banyak Baca Buku Sejarah terminal mojok.co

Di Balik Pro Kontra soal Daendels Ada Kita yang Kurang Banyak Baca Buku Sejarah

18 Februari 2021
5 Anak Chaebol di Jagat Drama Korea yang Nggak Sombong Terminal Mojok

5 Anak Chaebol di Jagat Drama Korea yang Baik Hati

24 Oktober 2022
Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele Meskipun Jualan Pecel Lele terminal mojok.co

Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele meskipun Jualan Pecel Lele

12 September 2020
Bungeoppang, Jajanan Korea yang Sering Muncul dalam Drama terminal mojok

Bungeoppang, Jajanan Korea yang Sering Muncul dalam Drama

8 Mei 2021
Film-Film Bong Joon-ho dan Kapan Waktu Terbaik untuk Menontonnya

Film-Film Bong Joon-ho dan Kapan Waktu Terbaik untuk Menontonnya

12 Februari 2020
Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan terminal mojok

Bikin Solid hingga Nggaya dengan ‘Gwajam’, Jaket Angkatan di Kampus Korea Selatan

6 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.