Seperti yang kita tahu, kebanyakan perempuan jarang sekali mengganti oli motornya. Bahkan tak sedikit yang mengaku bahwa mereka belum pernah pernah mengganti oli motor seumur hidupnya. Seumur hidup! Kalaupun ada perempuan yang rajin mengganti oli motor, sudah pasti jumlahnya hanya sedikit dari jumlah keseluruhan populasi perempuan di dunia ini.
Kalau ada yang bilang bahwa alasan utama perempuan jarang ganti oli adalah perkara lupa, mohon jangan percaya dengan alasan tersebut. Memangnya sejak kapan ada sejarahnya manusia menjadi makhluk pelupa? Tentu saja alasan utama perempuan jarang mengganti oli motornya nggak serta merta karena perkara lupa. Nah, buat yang penasaran alasan sesungguhnya perempuan jarang ganti oli motor, baca baik-baik artikel ini sampai habis, ya.
#1 Kurangnya edukasi tentang kendaraan bermotor
Tanpa disadari budaya atau habit di masyarakat lah yang sesungguhnya membuat para perempuan nggak mengenal apa itu oli motor dan segala fungsinya. Sejak kecil, para perempuan nggak sekali pun diberi kesempatan untuk mengenal kendaraan. Jangankan diberi pemahaman tentang kendaraan, mereka mainan motor-motoran atau mobil-mobilan saja pasti langsung dibilang, “Itu mainan anak laki-laki!”
Tak sedikit juga perempuan yang memutuskan sekolah di jurusan otomotif, bakalan dibilang tomboi. Seolah semua hal tentang kendaraan bermotor itu merupakan dunia anak laki-laki. Para perempuan ini seolah tak pernah diberi edukasi tentang dunia permotoran. Sehingga wajar kalau perempuan merasa asing dan nggak tahu soal oli beserta teman-temannya.
Gimana menyuruh perempuan peduli pada mesin motornya dengan mengganti oli motor secara rutin kalau secara gampangnya saja mereka nggak paham kinerja mesin motor, bagian-bagian motor, dan perawatan motor? Memangnya pernah ada yang secara khusus mengajarkan hal semacam ini kepada anak perempuan? Minimnya pengetahuan inilah yang membuat perempuan nggak peduli. Coba kalau mereka paham atau minimal tahu, tentu mereka akan lebih peka dan peduli dengan kondisi motornya.
#2 Takut ditipu
Mendengar cerita orang-orang yang cuma ganti oli berujung dengan pengeluaran hingga jutaan rupiah, tentu membuat takut sebagian perempuan. Sama seperti konsep di alasan pertama. Seseorang yang nggak paham dengan seluk beluk suatu hal, tentu bakal memiliki rasa takut dan kewaspadaan yang berkali lipat dari mereka yang paham hal tersebut. Kurangnya pengetahuan tentang dunia motor, membuat kekhawatiran ganda bagi sebagian perempuan akan ditipu. Hal ini cukup wajar.
Mereka yang niat hati ganti oli motor namun berakhir habis banyak sebenarnya juga nggak paham kenapa biaya ganti oli bisa semahal itu. Sebenarnya bukan ganti olinya yang mahal, hanya saja kebiasaan jarang mengganti oli ini akan menyebabkan banyak kerusakan, sehingga ketika datang ke bengkel dan diperiksa oleh sang montir, tentu sang montir bakalan mendaftar kerusakan yang ada di motor tersebut.
Mereka yang nggak tahu apa-apa, tentu bakalan mengira hal itu cuma siasat tipuan agar bengkelnya laris, padahal yah nggak juga. Sepertinya perempuan atau bahkan semua orang, akan merasa kalau mereka menguasai suatu hal, mereka akan merasa aman, dan rasa aman ini yang akan menimbulkan rasa percaya. Percuma mau bilang ganti oli itu sangat penting pada perempuan yang nggak paham, mereka paling menganggap hal itu hanya konspirasi perdagangan oli.
#3 Malas pergi ke bengkel
Bengkel selama ini selalu dianggap basecamp laki-laki. Ada banyak montir yang rata-rata laki-laki, selain itu bengkel juga sering dijadikan tempat nongkrong bagi sebagian kaum laki-laki. Untuk bengkel sekelas dealer tentu tak begitu masalah, karena biasanya disediakan ruang tunggu yang cukup nyaman. Tapi kalau bengkel biasa kebanyakan tempatnya kurang ramah untuk perempuan, entah karena tempat duduk terbatas atau banyak asap rokok yang membuat kurang nyaman. Hal itulah yang akhirnya membuat sebagian perempuan malas pergi ke bengkel untuk mengganti oli motor mereka.
Semoga ke depannya edukasi tentang kendaraan bermotor ini perlu digalakkan lagi. Agar para perempuan lebih aware terhadap kondisi motornya, minimal mau mengganti oli secara rutin lah. Stop machine abuse, Ladies!
Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Ganti Oli Motormu Secara Rutin, ketimbang Motormu Ambyar.