Permasalahan klasik yang kerap dijumpai di kalangan mahasiswa setiap bulannya, yaitu kehabisan duit di akhir bulan. Hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa karena ini menyangkut kelangsungan hidupnya di masa depan. Segala usaha telah dilakukan agar dapat mengisi kosongnya dompet ini hiks. Mulai dari bekerja sambilan, berjualan, trading saham atau crypto, bahkan mungkin ikut judi bola (belum pernah saya temui sih yang ini), namun terkadang itu semua belum mencukupi kurangnya kebutuhan finansial kita. Nah ketika teman saya bercerita bahwa dia beternak kambing untuk mencukupi kebutuhan finansialnya, di situ saya mulai tercerahkan dan bertanya-tanya “kenapa nggak kepikiran ya?”
Lalu jiwa penasaran ini mulai tertarik dan mencari tahu benefit dan keunggulan dari ternak kambing atau investasi kambing dibandingkan investasi atau usaha yang lain. Sekiranya ada tiga alasan kenapa investasi kambing ini layak dicoba untuk mahasiswa.
Harga anakan kambing yang murah
Jika dibandingkan anakan sapi atau kerbau, anakan kambing jauh lebih murah. Dengan kisaran harga 700 ribu rupiah saja kita sudah bisa mulai beternak kambing satu ekor. Memang jika dibanding ayam tentu jauh lebih mahal, namun untuk ke depannya kambing jauh lebih menjanjikan jika dijual. Jika kita membeli dua ekor anakan saja, kita punya potensi untuk menambah jumlah kambing yang kita miliki ke depannya.
Biaya perawatan yang murah
Perawatan yang paling mungkin kita lakukan dalam beternak kambing yaitu ketersediaan stok, juga kebersihan kandang. Selebihnya saya pikir tidak ada. Bermodalkan rumput yang tersedia di kebun atau pekarangan (atau rumput tetangga), juga tekad yang kuat dalam membersihkan kandang sudah dikatakan cukup untuk perawatan kambing. Untuk lahan pun kita bisa menggunakan lahan terbatas untuk kandang. Tidak seperti lele yang perlu membangun kolam, belum lagi air dan sebagainya. Bisa dikatakan bahwa biaya pakan dan pemeliharaan kambing ini lebih rendah dibandingkan hewan ternak atau peliharaan lain.
Kecuali cupang. Ya tolong lah.
Income yang lumayan dalam jangka pendek
Dalam jangka waktu 1-1,5 tahun, kita sudah bisa menjual kambing kita dengan harga sekitar tiga jutaan. Bahkan mungkin jika mendekati hari raya tertentu bisa menjadi empat jutaan. Ini jauh lebih masuk akal ketimbang berinvestasi crypto atau saham yang likuiditasnya tinggi dan belum tentu harganya naik terus. Modal awal yang termasuk terjangkau, kepastian untung yang tinggi, dan usaha yang kita lakukan pun termasuk gampang. Kita hanya perlu memberi makan, membersihkan kandang, dan sesekali dibawa ke luar kandang. Kayak kita memelihara kucing atau anjing saja.
Saya rasa, investasi kambing ini dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa dalam mengisi dompetnya baik itu untuk jajan maupun membayar uang kuliah. Bagi kalian yang terkendala lahan bisa mencoba untuk ikut di lahan tetangga yang luas. Asal bisa menjaga kebersihannya atau menitipkannya pada orang rumah jika kalian tinggal di perantauan. Toh, nanti untungnya juga untuk mengurangi beban keluarga kan. Namun, yang perlu diingat di sini ialah hal ini membutuhkan waktu paling minimal satu sampai satu setengah tahun. Tidak ada yang instan di dunia ini, Bwos. Namanya juga investasi.
BACA JUGA 4 Golongan Pelaku Ternak Lele yang Biasa Saya Jumpai