3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin

3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin Terminal Mojok

3 Air Terjun di Indonesia yang Tidak Boleh Dikunjungi Calon Pengantin (Shutterstock.com)

Beberapa waktu lalu, saya pernah menulis di Terminal Mojok tentang sejumlah jalan di Jogja yang tidak boleh dilewati pengantin baru. Intinya, sepasang pengantin baru yang nekat melewati jalan tersebut akan ketiban sial dan mendapatkan malapetaka.

Sejak tulisan itu terbit, tidak sedikit para pembaca yang ikut berkomentar serta memberi informasi mengenai jalan yang tidak boleh dilewati pengantin baru di daerahnya masing-masing. Ternyata, ada beberapa jalan di sejumlah daerah yang juga tidak boleh dilewati pengantin baru, seperti Gunung Pegat di Ponorogo, Jalan Kapten Ismail Tegal, Gunung Pegat di Wonogiri, dan lainnya.

Selain jalan, ada juga sejumlah tempat wisata air terjun di Indonesia yang tidak boleh dikunjungi calon pengantin. Konon, jika ada pasangan kekasih yang mengunjungi tempat ini tidak langgeng, tidak akan sampai di pelaminan, dan akan ketiban sial. Berikut sejumlah air terjun di Indonesia yang tidak boleh dikunjungi calon pengantin.

#1 Air Terjun Coban Rondo, Malang

Kabupaten Malang memiliki banyak tempat wisata yang selalu menarik untuk dikunjungi, salah satunya Air Terjun Coban Rondo. Obyek wisata yang terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, ini memiliki panorama alam yang indah dan memesona.

Di balik keindahan alamnya yang masih tampak begitu asri, Air Terjun Coban Rondo juga memiliki legenda yang sudah beredar luas di masyarakat. Cerita berawal saat sepasang pengantin baru, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma, yang mengunjungi Gunung Anjasmara. Sebelumnya, pasangan pengantin ini dilarang oleh orang tuanya agar tidak pergi ke gunung ini, tetapi keduanya tetap nekat untuk mengunjunginya.

Air Terjun Coban Rondo di Malang (Shutterstock.com)

Di tengah perjalanan, pasangan pengantin baru tersebut bertemu dengan Joko Lelona. Melihat kecantikan Dewi Anjarwati, Joko Lelono pun terpikat dan berusaha ingin merebut Dewi Anjarwati dari tangan Raden Baron. Hingga akhirnya, perkelahian pun terjadi, lalu Raden Baron meminta agar Dewi Anjarwati bersembunyi di tempat yang ada air terjunnya.

Singkat cerita, akhirnya kedua pria yang berkelahi tersebut tewas dan Dewi Anjarwati menjadi seorang janda. Hal ini yang kemudian menjadi cikal bakal air terjun ini diberi nama Coban Rondo. Sampai saat ini, pengantin baru yang usia pernikahannya belum genap 40 hari dilarang untuk mengunjungi air terjun yang ada di Malang ini.

#2 Curug Baturaden, Banyumas

Tempat wisata Baturaden berada di sebelah utara kota Purwokerto, tepatnya di sebelah selatan Gunung Slamet. Letaknya yang berada di lereng gunung, membuat wisata Baturaden memiliki hawa sejuk dan cukup digini pada waktu malam hari. Suasana yang masih tampak asri dan alami dimanfaatkan para traveler untuk camping ground atau kemah.

Ada banyak spot menarik di lokawisata Baturaden, salah satunya curug atau air terjun Baturaden. Suasananya yang sejuk, jernihnya air, dan indahnya pemandangan di sekitar, membuat air terjun di Baturaden begitu memesona. Namun, bagi para calon pengantin, sebaiknya berpikir ulang untuk mengunjungi tempat ini.

Konon, calon pengantin yang datang ke air terjun di Baturaden tidak akan langgeng (Shutterstock.com)

Sejak zaman dahulu, beredar mitos bahwa setiap pasangan yang datang ke tempat ini, hubungannya tidak langgeng. Hal ini tidak lepas dari legenda mengenai cerita pasangan Batur dan Raden. Konon, Raden adalah anak seorang bupati yang berpacaran dengan pembantu atau yang masyarakat Jawa disebut Batur.

Kedua pasangan tersebut tidak disetujui oleh orang tua mereka. Akhirnya, hubungan percintaan Raden dan Batur harus kandas di tengah jalan. Sejak saat itu, tidak sedikit orang percaya bahwa calon pengantin yang datang ke tempat ini hubungan mereka akan bubar.

#3 Air Terjun Nglirip, Tuban

Salah satu air terjun yang tidak boleh dikunjungi calon pengantin lainnya adalah Air Terjun Nglirip di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Konon, setiap calon pengantin yang datang ke tempat ini akan putus kurang dari 40 hari jika bermesraan di lokasi. Mitos ini tidak lepas dari legenda tetang pasangan kekasih yang tidak direstui orang tuanya.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, zaman dahulu ada pasangan kekasih yang berbeda kasta. Sang pria adalah seorang keturunan raja yang kaya raya, sedangkan sang gadis merupakan anak seorang petani miskin. Meski hubungan mereka tidak direstui, sang pria nekat tetap ingin menikahi gadis tersebut.

Air Terjun Nglirip di Tuban (Shutterstock.com)

Melihat sang putra tidak menuruti kemauannya, akhirnya sang ayah menyuruh pengawalnya untuk menghabisi nyawa putranya tersebut. Setelah sang putra bangsawan telah tiada, sang gadis meratapi kesedihannya dan bersemedi di dalam gua yang tersembunyi di balik Air Terjun Nglirip.

Itulah tiga air terjun di Indonesia yang tidak boleh dikunjungi pengantin baru menurut cerita masyarakat setempat. Terlepas rasa percaya dan tidak percaya, nyatanya mitos tersebut masih beredar luas di kalangan masyarakat setempat. Yang jelas, urusan jodoh, mati, dan rezeki, tentunya semua di tangan Tuhan.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Bulan Menurut Primbon yang Nggak Baik untuk Pesta Pernikahan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version