Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Tahu Tek Haji Ali Surabaya: Berawal dari ‘Rezeki yang Tertukar’

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
16 Januari 2023
A A
Beranda Liputan Kuliner
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tak banyak mengubah cita rasa dari resep aslinya

Bagi beberapa pelanggan, yang menjadi pembeda antara Tahu Teck-Teck Haji Ali dengan tahu tek lain adalah pada petisnya.

Umumnya tahu tek memiliki rasa bumbu kacang yang lebih dominan, meskipun sudah dicampuri dengan bumbu petis. Namun bumbu petis di warung Tahu Teck-Teck Haji Ali disebut lebih terasa, tapi juga tak terlalu nyethak di lidah.

“Itu karena petisnya diolah lagi. Petis yang beli dari pasar diolah lagi pakai bumbu warisan abah. Itu yang membuat rasa petisnya jadi beda,” jelas Pak Fattah.

Kalau menurut saya pribadi, sepertinya campuran bumbu petis dan kacangnya lebih kental dari tahu tek di tempat-tempat lain yang pernah saya coba sebelumnya.

Sehingga sepintas terlihat seperti hanya sajian bumbu petis di atas piring. Ditambah lagi taburan krupuk udangnya cukup melimpah, sampai tak terlihat kalau di bawahnya ada potongan lontong, tahu, dan telur.

Sementara sepanjang pengalaman saya makan tahu tek, biasanya campuran bumbu petis dan tahunya itu masih agak encer. Kurang lebih seperti bumbu pecel. Sehingga saat diguyurkan tak serta merta menutupi olah-olahan yang lain.

Baca Juga:

Warung es legen Cakar Mas di Gubeng, saksi betapa tergesa-gesanya hidup di Surabaya MOJOK.CO

Melihat Betapa Tergesa-gesanya Kehidupan di Surabaya dari Sebuah Warung Es di Gubeng, Gambaran Nyata “Urip Mung Mampir Ngombe”

7 Januari 2025
Warung Bebek Purnama Terenak di Surabaya MOJOK.CO

Warung Bebek Purnama Terenak di Surabaya, Masakan Orang Madura Tak Pernah Mengecewakan

12 Desember 2024

“Kalau bumbu nggak ada yang diubah atau ditambahi. Masih pakai resep abah. Satu-satunya tambahan hanya telur dadar, itu usulan konsumen buat jadi pelengkap,” ucap Pak Fattah.

Pak Fattah mengaku tak berani mengotak-atik resep peninggalan abahnya. Bahkan ia pun tak berani buka cabang, karena hal tersebut tidak dikehendaki oleh Haji Ali.

“Dulu pernah bilang, bagaimana kira-kira kalau buka cabang. Tapi kata abah nggak usah. Prinsipnya abah itu yang penting cukup. Kalau dari satu warung ini cukup ya sudah. Sampai sepeninggal abah pun tetap nggak buka cabang,” bebernya.

Seporsi tahu tek Pak Ali
Seporsi tahu tek Pak H Ali. (Muchamad Aly Reza/Mojok.co)

Buka selama setengah abad bukan berarti Tahu Teck-Teck Haji Ali selalu berjaya. Tahu Teck-Teck Haji Ali diakui Pak Fattah juga pernah terseok-seok dan berada di masa-masa terberat. Terutama pada masa krisis moneter (krismon) 1998 dan pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir.

Akan tetapi Alhamdulillahnya, kata Pak Fattah, warung Tahu Teck-Teck Haji Ali hanya seret dalam pemasukan dan itu pun masih bisa teratasi, tidak sampai terancam tutup secara permanen.

“Semoga tidak pernah ada pilihan untuk tutup. Saya sendiri berharap dari anak saya nanti ada yang mau melanjutkan, karena ini warisan keluarga yang harus dijaga,” tandas Pak Fattah dengan suara lirih yang samar-samar ditelan bising deru kendaraan.

Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menelusuri Bebek Purnama yang Pertama di Surabaya, Ternyata Tidak Buka Cabang 

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: kuliner surabayatahu tek
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung es legen Cakar Mas di Gubeng, saksi betapa tergesa-gesanya hidup di Surabaya MOJOK.CO
Kuliner

Melihat Betapa Tergesa-gesanya Kehidupan di Surabaya dari Sebuah Warung Es di Gubeng, Gambaran Nyata “Urip Mung Mampir Ngombe”

7 Januari 2025
Warung Bebek Purnama Terenak di Surabaya MOJOK.CO
Kuliner

Warung Bebek Purnama Terenak di Surabaya, Masakan Orang Madura Tak Pernah Mengecewakan

12 Desember 2024
Mie Yamin FIB UNAIR Jadi Andalam Mahasiswa Surabaya Berkantong Pas-pasan MOJOK.CO
Kuliner

Mie Yamin FIB UNAIR: Berporsi Brutal Sejak 1997 Nyaris Kehilangan Pelanggan dalam Sekejap, Selamat Berkat Mahasiswa Surabaya

7 Agustus 2024
Pasar Malam Margorejo Surabaya Hiburan Orang Miskin MOJOK.CO
Ragam

Kehidupan di Margorejo Berisi Perjuangan Kaum Miskin Mencoba Bahagia di Tengah Pahitnya Surabaya

25 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rest area di tol trans jawa mojok.co

Daftar Rest Area Jalan Tol Trans Jawa Lengkap dengan Tipe Fasilitasnya

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.