Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Kisah Kampung Ahli Sumur di Jogja yang Mendadak Ditinggal Laki-laki Usai Gempa 2006

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
13 Januari 2023
A A
Beranda Liputan Sosok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pekerja tertimbun, gas di dalam tanah, sampai kobaran api di sumur

Satu hal yang ia ingat pasti, banyak cerita tentang tantangan selama menjalani profesi ini. Pernah suatu waktu, saat proses menggarap sumur galian, ada insiden yang menyebabkan korban jiwa. 

Saat itu, konstruksi dari batu lengkung tidak kuat dan menyebabkan dinding sumur ambrol. Tanah pun longsor dan menimbun salah satu pekerja yang sedang menggali di bawah. Sampai saat ini, itu merupakan momen yang tidak akan dilupakan Kirzin.

“Saya zaman dulu, nggak berani kalau disuruh memperbaiki sumur yang pakai batu lengkung. Diambil satu bisa ambrol, bahaya sekali,” ujarnya.

Selain itu, saat menggali sumur, para penggali kerap dihadapkan dengan kemunculan gas di dalam tanah. Biasanya hal itu membuat para pekerja merasa kepanasan. Kadang juga gas itu berbau tidak sedap.

Cara mengakalinya, biasanya para penggali menyediakan blower. Jika tidak ada blower maka menggunakan beberapa plastik es batu untuk mendingingkan suhu di bawah tanah.  Para pekerja biasanya menemui bau gas seperti itu saat mengerjakan sumur di transisi antara musim hujan ke kemarau.

“Biasanya, setelah musim hujan ada terang beberapa hari. Nah habis itu ada hujan lagi sering memunculkan gas di bawah tanah,” ujarnya.

Baca Juga:

Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Kehidupan praktisi tarot (tarot reader) di Dusun Druwo, Bantul, Jogja MOJOK.CO

Hidup Praktisi Tarot di Dusun “Sarang Genderuwo” Jogja

3 Oktober 2025

Hal berbahaya lain kadang terjadi karena mesin diesel. Banyak kasus kematian terjadi karena gas pembuangan dari diesel yang terkurung di dalam sumur. Padahal gas itu jika dihirup dengan jumlah banyak bisa membahayakan pekerja.

“Saya dulu juga pernah, pas awal-awal pegang mesin dan belum pengalaman. Lha dieselnya saya bawa ke bawah. Nafas saya langsung sesak. Untung bisa naik, sempat pingsan pas sampai permukaan,” paparnya.

Kondisi di sekitar sumur juga kadang menghadirkan risiko. Kirzin pernah menggali sumur di dekat sebuah SPBU Karangwaru, Yogyakarta. Letak sumur tidak terlalu jauh dengan tangki bawah tanah penyimpanan BBM.

ahli sumur di blawong di Bantul.
Sosok Sukirzin, generasi lama ahli sumur di Blawong. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Kirzin merasakan bau aneh saat sedang berada di dalam sumur. Bau bensin menguar di sela-sela tanah. Kebetulan, untuk menerangi gelap di bawah permukaan, ia menggunakan lampu petromax. Seketika saja, api dari lampu itu menyulut tanah yang sudah terkontaminasi bensin. 

Untung saja, kobaran api tidak begitu besar. Namun, itu tetap membuat Kirzin panik dan kaget. Ia menduga ada kebocoran dari tangki penyimpanan BBM di SPBU terdekat tadi.

Di balik kisah-kisah penuh tantangan, ada hal-hal lucu yang kadang ditemukan saat proses penggalian sumur. Salah satunya tentang temuan-temuan di dalam tanah atau di dalam air yang pernah didapati.

Pernah suatu ketika Kirzin mendapat panggilan perbaikan sumur tak jauh di sekitar Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Tepatnya di dekat Kantor Pos Besar Yogyakarta.

“Pas itu di sumur menemukan ember, bokor, bahkan senapan rusak di sana. Sepertinya itu buangan londo atau bekas keraton dahulu,” kenangnya.

Iklan

Kisah-kisah seperti itu mewarnai para penggali sumur dari Blawong. Melintas zaman dari generasi ke generasi. Kemasyhuran Blawong, bahkan membuat banyak tukang bor dan gali sumur dari beberapa daerah lain yang menggunakan nama kampung ini sebagai embel-embel jasanya.

Hal itu menurut Kirzin tidak masalah. Memang, ada banyak orang dari luar Blawong yang dahulu dipekerjakan oleh warga setempat, lalu kemudian membuka jasanya sendiri. 

Kendati begitu, kemampuan warga Blawong terus diwariskan ke generasi muda. Kirzin mengaku melihat banyak anak muda, lulusan SMA, bahkan kuliah, yang kembali ke desa untuk meneruskan jasa memenuhi segala urusan sanitasi ini.

Sumur, sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi Blawong. Menjadi sumber pundi penghasilan untuk membangun rumah warga. Bahkan membangun kembali pasca diluluhlantakkan gempa besar yang melanda belasan tahun silam.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Jeritan Sopir Bus Abadi Jogja-Bantul, Primadona yang Makin Tergerus Trans Jogja

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: ahli sumurahli sumur jogjaBantulblawong
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Kehidupan praktisi tarot (tarot reader) di Dusun Druwo, Bantul, Jogja MOJOK.CO
Sosok

Hidup Praktisi Tarot di Dusun “Sarang Genderuwo” Jogja

3 Oktober 2025
Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang
Pojokan

Tinggal di Bantul Jogja Bau dan Bikin Pusing, Saya Baru Menemukan Kenyamanan Begitu Pindah ke Muntilan Magelang

2 Oktober 2025
200 Tahun Perang Jawa- yang Tersisa dari Perang Besar MOJOK.CO
Esai

200 Tahun Perang Jawa: Menyusuri yang Tersisa di Selarong, Bagelen, dan Wates

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
bawaslu sultra politik uang mojok.co

Bawaslu Sultra Bikin Desa Anti Politik Uang: Komitmen Ciptakan Demokrasi yang Bersih

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.