Setelah sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi untuk tersangka Asisten Daerah III Pemprov Jambi Saifudin dalam kasus dugaan suap pembahasan RAPBD Provinsi Jambi 2018 beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jambi Zumi Zola akhirnya ditetapkan juga sebagai salah satu tersangka.
Ditetapkannya Zumi Zola oleh KPK sebagai tersangka dugaan kasus suap pembahasan RAPBD Provinsi Jambi ini tentu menjadi sebuah kabar yang sangat mengagetkan.
Maklum saja, selama ini, Zumi Zola memang dikenal sebagai politisi yang berprestasi dan punya citra yang sangat baik. Sederet prestasi kepemimpinan ia dapatkan selama menjadi Gubernur Jambi atau saat masih menjadi Bupati Tanjung Jabung Timur.
Zumi Zola dikenal sebagai sosok yang sangat “islami”, ia ikut tergabung dalam salah satu Aksi Bela Islam 212 beberapa waktu yang lalu, dalam aksi tersebut, ia bahkan sempat memberikan orasi, “Kita berzikir dan berdoa kepada Allah agar negeri ini aman dan tentram. Ketika agama dihina, tentu kita harus bela,” ujarnya kala itu.
Saat masih menjabat sebagai Bupati, Zumi Zola juga pernah mendapat penghargaan sebagai Bupati Peduli TK/TP Al-Quran Tingkat Nasional. Kurang islami apalagi jal?
Sosok yang kemungkinan sangat menyukai huruf Z (nama lengkapnya Zumi Zola Zulkifli, dua anaknya dinamai Zameer Zahid Abyadh Zola dan Zhafran Ziyadh At-thahirah Zola) dan kalau absensi sekolah hampir pasti selalu mendapat urutan terakhir ini pun di intern partainya (PAN) juga dikenal sebagai kader yang cemerlang.
“Itu (Zumi) kader muda, anak muda yang cemerlang. Saya yakin dia punya integritas,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Zumi Zola merupakan salah satu kader yang dibanggakan oleh PAN karena dalam usia muda sudah mendapat amanah besar menjadi gubernur termuda di Indonesia,” kali ini kata Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Dengan sederet prestasi, citra yang islami, masih muda, alumni 212, ditambah dengan wajah yang tampan nan rupawan, tak pelak membuat Zumi Zola mendapat cap sebagai sosok ideal pemimpin idaman masyarakat, sosok yang rasanya sangat mustahil bisa terjerat dalam kasus suap ataupun korupsi.
Namun pada kenyataannya, Zumi toh akhirnya bisa tergelincir juga. Citranya sebagai pemimpin idaman yang dibangun selama bertahun-tahun lewat kerja, aksi, dan prestasi itu akhirnya hancur sudah karena ia ditetapkan sebagai tersangka kasus suap.
Yah, semoga kasus yang menjerat Zumi Zola kali ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa manusia memanglah tempatnya salah dan khilaf, bahwa roda selalu berputar, bahwa mereka yang pernah di atas juga akan mendapatkan jatah terinjak di bawah.