MOJOK.CO – Seperti bosan dengan isu-isu panas politik, timses Jokowi kini mengajukan rencana bertemu kubu Prabowo secara berkala. Biar apa, gitu?
Momen berpelukan antara Prabowo dan Jokowi bersama pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah di Asian Games lalu masih menjadi kenangan indah bagi seluruh pengamat politik Indonesia. Pasalnya, meski hanya sebentar, momen berpelukan ini langsung menebarkan pesan positif bagi banyak orang.
Seolah ingin meneruskan pesan damai tadi, timses Jokowi-Ma’ruf Amin kini mengusulkan adanya pertemuan berkala dengan kubu capres Prabowo Subianto bersama dengan cawapres Sandiaga Uno. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mendinginkan tensi politik.
Diketahui, pernyataan ini keluar dari Direktur Program Timses Jokowi, Aria Bima. Katanya, “Saya sudah usul dengan Pak Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto), kemarin ngobrol sama Pak Ferry (Waketum Gerindra Ferry Juliantono), (bahwa) proses pertemuan secara periodik antar tim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bareng.”
Tujuan agar kedamaian bisa ‘dijaga bareng’ ini diakui Aria masih berupa harapan. Dirinya tak bisa memastikan apakah rencananya ini bisa diwujudkan atau tidak.
Yang jelas, Aria menekankan bahwa pasangan calon Jokowi-Ma’ruf Amin pribadi mengharapkan terciptanya suasana pilpres yang sejuk dan damai. Itulah sebabnya, pihak timses Jokowi tengah berupaya membangun nuansa damai dan sejuk agar mendukung keberlangsungan Pilpres 2019 tanpa kisruh politik.
Sekali lagi, Aria menegaskan, “Hal ini akan kita selesaikan dalam mekanisme (yang masih dicari tahu) seperti apa. Pak Hasto sudah sepakat, Pak Ferry rasa-rasa sudah sepakat, supaya warna keteduhan dapat terjaga.”
Tapi, apakah dengan terwujudnya pertemuan berkala ini kelak pendukung Jokowi dan Prabowo bakal damai menjelang Pilpres 2019? Banyak orang percaya hal baik akan terjadi. Jika momen berpelukan yang lalu sanggup menyentuh hati banyak orang, pertemuan rutin Jokowi-Prabowo mungkin akan jadi jauh lebih berkesan.
Tapi sayangnya, ada juga orang yang mengaku menyangsikan hal ini terjadi. Salah satunya—tak lain dan tak bukan—adalah Fahri Hamzah.
“Ada semacam kerinduan melihat keributan ini diakhiri. Pertama, sebagai masyarakat demokrasi, jangan pernah (kita) bermimpi bahwa keributan akan berhenti,” tuturnya tegas, “Ketika melihat Pak Prabowo dan Pak Jokowi berpelukan, ada yang mengatakan ‘Bisa enggak damai seperti ini terus?’. Itu mustahil.”
Ya, benar. Fahri Hamzah kekeuh menegaskan, “Itu mustahil,” meskipun Prabowo dan Jokowi sudah berpelukan. Lalu kamu sendiri bagaimana coba? Sudah berpelukan, berjanji-janjian, tapi akhirnya belum dipinang-pinang. #eh (A/K)