MOJOK.CO – Menguak baju mahasiswa yang sering dipakai dengan intensitas tinggi, baik di kosan, kampus, jalan menuju warung makan lima ribuan, hingga ke rumah pacar.
Kandang, eh salah—sandang merupakan salah satu kebutuhan primer kita sebagai manusia, tak terkecuali mahasiswa. Meski mahasiswa-mahasiswa di Indonesia memiliki gaya berbusananya sendiri, kita semua (hah, kita???) biasanya memiliki kesamaan nasib dan pengalaman dalam berpakaian. Dengan ke-sotoy-an inilah, Mojok Institute merekap jenis-jenis baju mahasiswa yang sering dipakai pada umumnya dan sering banget kita (hah, kita???) pakai pada khususnya.
Jadi, berikut adalah jenis baju mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya di kosan, jalan menuju warung, kampus, dan gedung Students Center serta rumah pacar:
1. Baju PDL dan PDH
PDL adalah singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan, sedangkan PDH adalah Pakaian Dinas Harian. Keduanya sering kali ditemui digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa. Biasanya PDL atau PDH dilengkapi dengan nama Himpunan yang dimaksud di belakangnya atau dengan logo di saku depan.
PDL yang berbahan lebih tebal umumnya digunakan untuk mahasiswa yang beraktivitas di lapangan. Maka, beberapa fakultas pun memilih PDL sebagai seragam mahasiswa atau baju wajib, seperti banyak ditemui di Fakultas Teknik dan Kehutanan.
2. Baju Angkatan dan Baju Ospek
Beberapa fakultas menciptakan baju mahasiswa sendiri. Selain PDL seperti yang dibahas di atas, ada pula fakultas yang membagikan baju berupa kaus bertuliskan nama fakultas dan angkatan. Ada juga kaus yang dibagi gratis selepas ospek untuk semua mahasiswa baru, bertuliskan tema ospek.
Tak berhenti di situ, mahasiswa-mahasiswa pun tak kalah kreatif. Baju mahasiswa bertambah lagi seiring waktu dengan kesepakatan mereka untuk memproduksi baju angkatan sendiri, baik berupa kaus, kemeja, PDH (lagi), atau jaket angkatan—seperti misalnya mahasiswa Fakultas Keolahragaan.
3. Baju Komunitas dan Baju Couple
Kata siapa mahasiswa cuma main ke kampus? Ada masanya mahasiswa bergabung dengan komunitas lain di luar perkuliahan. Ada pula masanya mahasiswa mengenal asmara dan jadi budak cinta berkepanjangan. Dua hal ini pun kembali melahirkan produk baju mahasiswa: kaus!
Beberapa komunitas (atau event) memang memiliki kausnya sendiri sebagai tanda identitas, baik pada himpunan kemahasiswaan daerah, kantor tempat kerja sambilan, atau kumpul-kumpul nggak jelas. Yaaah, jangankan komunitas, wong orang pacaran saja bisa punya kaus couple, kok!
4. Baju Pinjam Teman dan Awul-Awul
Karena di lemari kebanyakan kaus gratis angkatan dan komunitas, beberapa mahasiswa jadi nggak punya pakaian cadangan. Alhasil, dalam beberapa kondisi tertentu, seperti kondangan atau bimbingan skripsi, ia jadi kelimpungan sendiri mencari pakaian yang pas. Nah, siapa lagi yang bisa menolong selain Allah swt. kalau gitu? Tentu tidak ada, tapi Allah swt. membantu melalui kehadiran seorang teman sejati dan digelarnya pasar awul-awul alias baju bekas~
Yhaaa, teman—baik itu teman kos, teman sekelas, teman satu organisasi, hingga teman tapi mesra—selalu bisa diandalkan dalam keadaan ini. Cukup dekati dia, lirik lemarinya, lalu bongkar dengan wajah memelas. Kuncinya cuma satu: pastikan ukuran badan kalian sama, niscaya kalian akan tenang karena punya stok pakaian tambahan satu lemari. Kalau ukuran kalian (sayangnya) berbeda, berkunjunglah ke pasar awul-awul dan siapkan diri serta masker untuk mengorek baju idaman dari tumpukan baju bekas yang dijual.
Percaya, deh, cara ini sungguh mudah, murah, dan akan membuatmu tetap modis kayak Sehun!
5. Baju Nyelip di Tas Laundry
Sebagai anak kos yang malas tidak punya banyak waktu untuk mencuci pakaian, laundry sering menjadi pilihan. Namun begitu, meski cepat, simpel, dan sederhana, laundry kadang juga menimbulkan keberuntungan kebingungan. Kenapa?
Lah, gimana coba: kita nge-laundry 3 kilo, eh hasilnya malah jadi 3 kilo plus satu baju. Baju punya siapa? Nggak tahu, tapi jelas ada di tas laundry. Sialnya, bajunya bagus. Sialnya lagi, ukurannya pas sama badan kita.
Yaaah, kalau sudah begitu, cobain dulu aja, deh, siapa tahu jodoh….