Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

WhatsApp Web vs Telegram Web: Mana yang Lebih Enak Dipakai?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
11 Agustus 2021
A A
WhatsApp Web vs Telegram Web: Mana yang Lebih Enak Dipakai? MOJOK.CO

WhatsApp Web vs Telegram Web: Mana yang Lebih Enak Dipakai? MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kamu pilih mana: WhatsApp Web atau Telegram Web? Dua platform perpesanan dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Di sela-sela waktu rapat mingguan, kru Mojok sempat menyinggung soal apakah Line masih relevan untuk dipakai. Hanya sedikit yang merasa masih relevan. Sisanya tidak. Untuk urusan perpesanan, hingga pekerjaan. WhatsApp masih paling enak. Telegram mengekor di belakangnya.

Saya sendiri merasa tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara dua “media komunikasi” ini. Bagi beberapa orang yang saya ajak ngobrol soal WhatsApp dan Telegram, perbedaannya baru sedikit terasa ketika menggunakannya lewat laptop dan PC, bukan hape (WhatsApp Web dan Telegram Web).

Tujuan dan jumlah anggota grup

Bagi Haryo Tri Aji, tujuan penggunaan dan jumlah anggota grup menentukan mana yang lebih enak dipakai. Menurut Aji, kalau untuk chatting one on one, mau pakai WhatsApp Web atau Telegram Web sama saja. Nggak jauh bedanya.

Untuk grup, beda lagi….

Jumlah anggota grup WhatsApp memang terbatas, yaitu 257 orang. Saya agak nggak nyaman dengan jumlah batasan anggota grup ini. Kenapa angkanya nanggung banget. Kenapa nggak dibulatkan jadi 250 atau sekalian 260 saja. Facebook sebagai pemilik WhatsApp ini memang aneh banget.

Sementara itu, jumlah maksimal anggota grup Telegram adalah 200.000 orang. Banyak banget. Stadion Gelora Bung Karno saja nggak bakal cukup menampung.

Nah, soal jumlah anggota dan tujuan pembuatan grup ini cukup menentukan mana yang lebih enak. Misalnya begini. Aji adalah seorang guru Bahasa Inggris. Untuk grup kelas, lebih enak pakai WhatsApp. Tidak terlalu banyak. Paling 50 orang saja. Jadi nggak terlalu gaduh.

Lagian, seperti kebiasaan sebuah grup dengan anggota ratusan, yang aktif paling itu-itu saja. Yang lain jadi silent reader dan mute WhatsApp selama satu tahun karena malas terlibat aktif.

Nah, untuk grup Telegram sendiri, di mana anggotanya bisa tembus ribuan, sangat cocok untuk mengumpulkan suporter bola. Saya sendiri tergabung dalam grup Telegram suporter Arsenal dengan anggota 1,768 anggota. Tiap menit ramai sekali. Namun, memang itulah tujuannya.

Jadi, untuk tujuan pekerjaan, aktif menggunakan WhatsApp Web lebih enak ketimbang Telegram Web. Tidak terlalu gaduh dan diskusi bisa lebih fokus. Sementara itu, Telegram Web enak untuk berbagi informasi yang bisa didiskusikan banyak orang. Lebih terasa fun.

Fasilitas pinned message bikin Telegram Web ungguli WhatsApp Web

Nah, lantaran Telegram Web bisa sangat gaduh, terkadang ada informasi penting yang terlewat. Untuk itu, Telegram menyediakan pinned message di sebelah kanan atas kalau kamu buka Telegram Web. Jadi, anggota grup yang melewatkan info penting, tinggal klik kolom kecil di sisi kanan atas.

WhatsApp Web sendiri nggak menyediakan fasilitas ini. Anggota grup harus secara manual menandai informasi penting supaya tidak perlu “menyelam” terlalu dalam di tumpukan pesan lama. Fasilitas ini namanya star message.

Lagian, kalau buka WhatsApp Web, di bawah nama grup, yang muncul malah deretan nama-nama anggota. Pada derajat tertentu, hal ini nggak penting karena kebiasaan kita adalah masuk ke kolom search untuk mencari nama anggota (atau pesan lama). Bukan melihat dulu di kolom di bawah nama grup.

Iklan

Jadi, untuk urusan kecepatan menemukan informasi penting, tampilan Telegram Web lebih enak ketimbang WhatsApp Web.

Besaran file yang bisa dibagikan, Telegram Web lebih enak

Jujur saja, untuk urusan pekerjaan, WhatsApp Web ini agak merepotkan. Kamu nggak bisa mengirim file yang besarnya melebihi 100 MB.

Repotnya begini: sebagai redaktur Mojok, terkadang saya harus minta ilustrasi baru dari Ega Fansuri (ilustrator Mojok). Supaya nggak kena kompres otomatis dari WhatsApp, ilustrasi ciamik dari Ega harus dikirim dalam format dokumen. Kalau ingin lebih aman, ya kirim via email. Dua kali kerja.

Kalau pakai Telegram Web, di mana kamu bisa mengirim file sampai 2 GB, semuanya lebih enak. Tinggal kirim saja tanpa perlu khawatir file akan jadi lebih kecil. Nggak cuma ilustrasi, kirim video juga jauh lebih enak.

WhatsApp Web harus selalu terkoneksi dengan hape

Kalau mau menggunakan WhatsApp Web, kamu tinggal melakukan pemindaian QR Code. Cukup mudah. Namun, kamu harus menjaga WhatsApp Web tetap terkoneksi dengan hape.

Sementara itu, Telegram Web tidak menutut laptop atau PC harus terus konek dengan hape. Jadi, kamu nggak perlu khawatir terputus kalau hape dan laptop berjauhan. Enaknya lagi, kalau hapemu enggak punya sambungan internet, koneksi tidak terputus dan aktivitas di Telegram Web tetap berjalan dengan aman.

Faktor keamanan

Nah, satu aspek ini yang bikin banyak orang hijrah dari WhatsApp Web ke Telegram Web atau ke platform lain seperti Signal. Keamanan itu krusial banget.

Kamu bisa menemukan banyak berita soal masalah keamanan WhatsApp Web lewat Google. Sebagai pemilik aplikasi ini, Facebook sudah sering mendapat kecaman. Yah, Facebook sendiri sering kena masalah soal privasi penggunanya. Apalagi WhatsApp.

Jadi, kalau kamu menyetujui kebijakan WhatsApp, secara teori, Facebook bisa mengambil datamu. Misalnya, detail kontak, lokasi, hingga purchase atau payment information. Facebook sendiri punya sejarah “membobol” privasi pengguna dan banyaknya hoaks yang tidak terbendung.

Telegram Web sendiri bukan berarti 100 persen aman. Fasilitas end-to-end encryption Telegram dikabarkan belum sebagus WhatsApp.

Apa itu end-to-end encryption? Fasilitas keamanan ini akan menjamin datamu tidak bisa dibaca orang lain selain dirimu. Yang dimaksud “data” adalah berbagai macam pesan yang kamu terima maupun kirimkan. End-to-end encryption WhatsApp masih agak lebih bagus.

Namun, seperti yang kamu ketahui, kebijakan Facebook untuk WhatsApp (yang biasanya kamu asal pencet “agree” karena malas membaca) menciptakan sebuah loopholes. Facebook jadi bisa mengumpulkan dan menggunakan data pribadimu, tanpa kamu ketahui.

Yah, untuk soal keamanan, baik Telegram Web maupun WhatsApp Web nggak ada yang sempurna. Semua kembali ke keikhlasan dan kesabaran pengguna.

WhatsApp Web yang lebih terasa akrab

Januar Dhika, videografer Mojok merasa WhatsApp Web lebih enak. Alasannya sederhana. Saat ini, lingkaran pertemanan dan pekerjaannya menggunakan WhatsApp sebagai media berkomuniasi. Belum banyak yang menggunakan Telegram Web.

Opini Januar Dhika ini memang berdasar. Saat ini, jumlah pengguna WhatsApp mencapai 2 miliar orang. Sementara itu, pengguna Telegram sekitar 400 juta. Oleh sebab itu, lebih banyak yang lebih akrab dengan WhatsApp Web ketimbang Telegram Web.

Tentunya orang akan lebih suka pakai media yang banyak temannya, apalagi kalau urusan pekerjaan. Nggak mungkin dong kamu pakai Telegram sendiri, sementara teman-teman satu kantor pakai WhatsApp.

Bukan masalah ketinggalan informasi, sih. Yang lebih gawat adalah potensi ketinggalan materi ghibah seru di grup yang nggak ada bosnya. Jangan sampai itu terjadi.

Jadi, lebih enak yang mana, nih? WhatsApp Web atau Telegram Web?

BACA JUGA Mendebat Secara Profesional Kaum yang Mematikan Centang Biru WhatsApp dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: FacebookSignaltelegramTelegram WebwhatsappWhatsApp Web
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Derita Mahasiswa Wonogiri Kena Jebak Grup Telegram Lowongan Kerja MOJOK.CO
Ragam

Derita Mahasiswa Wonogiri Kena Jebak Grup Telegram Lowongan Kerja

22 Januari 2024
Bahayanya Jika Menggunakan WhatsApp Pihak Ketiga. MOJOK.CO
Tekno

Bahayanya Jika Menggunakan WhatsApp Pihak Ketiga

13 Mei 2023
Tips Edit Gambar untuk Jadikan PP WhatsApp yang Aesthetic. MOJOK.Co
Tekno

Tips Edit Gambar untuk Jadikan PP WhatsApp yang Aesthetic

10 April 2023
social spy whatsapp mojok.co
Kilas

Hati-hati Social Spy WhatsApp, Aplikasi Penipuan Berkedok Sadap!

9 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.