MOJOK.CO – Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengimbau masyarakat untuk setop merokok. Menurutnya, perokok berat itu berisiko kena corona. Wadaaaw.
Jika saja ada kompetisi stand up comedy antar-pejabat daerah, saya sangat berharap Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mau ikutan. Bukan apa-apa, saya yakin materi stand up comedy Pak Wali Kota Depok pasti banyak sekali.
Maklum, materi stand up comedy itu kan berasal dari keresahan. Dari tahun ke tahun saya perhatikan, Pak Wali Kota Depok ini kok bikin kebijakan yang bikin resaaah mulu gitu. Pasti materinya banyak.
Coba cek satu-satu. Dari kebijakan one day no rice sebagai bagian dari ketahanan lapar pangan warga Depok, program makan minum pakai tangan kanan, sampai setel lagu di lampu merah untuk menghibur warga dari kemacetan Depok yang lagunya dinyanyikan oleh…
…Pak Wali Kota Depok sendiri.
….
….
Hm, baiqlah.
Nah, uniknya, materi keresahan yang ditularkan Pak Wali Kota Depok itu tak juga berkurang. Yang terakhir tentu saja pernyataan soal dua orang positif corona yang sedang ditangani rumah sakit di Depok. Dan sebagai Wali Kota, Pak Idris patut mengeluarkan komentar dong.
Ketika pejabat lain mengantisipasi dengan sigap dan pernyataan-pernyataan yang menenangkan, Pak Wali Kota malah memberi pernyataan—menenangkan juga sih maksudnya—yang menyenangkan.
Lah gimana? Blio malah meminta warga untuk setop merokok sebagai bagian dari antisipasi virus corona.
“Intinya bahwa masyarakat jangan panik. Lakukan tindakan antisipasi, yang penting setop merokok, tidur cukup, makan yang sehat. Itu tindakan antisipasinya,” kata Pak Wali Kota.
Iya, Pak, kita bukannya panik, cuma kagum aja materi “setop merokok” jadi bisa nyambung dengan perkara corona.
“Virus akan serang tubuh yang lemah, kurang tidur, perokok berat. Merokok bisa buat daya tahan tubuh kurang,” kata Pak Wali Kota Depok.
Jadi kesimpulannya menurut Pak Wali Kota Depok, karena merokok itu dianggap sebagai penurun daya tahan tubuh, maka virus corona bisa mengincar tubuh-tubuh para perokok.
Oke, oke. Masuk anal, eh, akal.
Daya tahan tubuh yang menurun itu bisa banyak sebabnya. Nah, merokok mungkin salah satunya, tapi jelas bukan satu-satunya. Itu pun masih harus dengan pra-syarat bejibun kalau berkesimpulan rokok bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Lalu kenapa itu doang yang dimasukkan? Padahal, kalau mau bicara soal penurun daya tahan tubuh, itu kan sebenarnya ada buanyaaak banget sebabnya. Kamu ditinggal pacarmu rabi juga menurunkan daya tahan tubuh.
Tapi sekali lagi, itu kan hak dari Pak Wali Kota Depok dong mau ngemeng apa.
Oke deh. Jadi nanti, di imbauan peringatan rokok, selain impotensi, kelainan janin, kanker, rasanya perlu juga dimasukkan satu lagi penyakit menyeramkan, yakni… rokok bisa menyebabkan corona.
(((ROKOK BISA MENYEBABKAN CORONA)))
Nggak sekalian ditulis rokok bisa menyebabkan kecelakaan pesawat, kebakaran pom bensin, sampai Emyu degradasi juga nih?
Oke deh. Bagi sebagian orang, pernyataan Pak Wali Kota Depok ini mungkin menggelikan, meski—yah—sebagian yang lain boleh juga sependapat, tapi kalau bagi saya? Ini jelas imbauan yang suangat brilian.
Coba kita khusnudzon dulu lalu melihat pernyataan ini dari sisi lain. Nasihat ini kalau kita dipikir-pikir lagi dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, benar-benar bagus kok.
Begini.
Dalam salah satu rilis soal cara virus corona menyebar, penularan virus ini terjadi melalui cairan droplet yang keluar ketika si penderita bersin atau batuk. Nah, kalau cairan ini mendarat di bagian tubuh orang lain (mau di bagian apapun), maka potensi virus ini menular sangat besar.
Makanya itu penggunaan masker sangat disarankan, agar penularan via cairan droplet ini bisa diminimalisir.
Nah, sekarang coba kita balikkan lagi dengan imbauan soal merokok dari Pak Wali Kota Depok tadi.
Dalam aktivitas merokok, ada salah satu kebiasaan para perokok yang bikin corona bisa menyebar dengan sangat cepat. Apa itu? Yaktul, joinan rokok.
Joinan rokok adalah aktivitas perokok-kere-tapi-modal-korek-doang yang minta jatah rokok dari rokok orang lain yang udah disulut dan diisap.
Artinya, ini bukan minta rokok sebatang dua batang, melainkan benar-benar rokok yang udah dicucup sama perokok pertama, “dipinjam sebentar” untuk diminta isap. Yah, kira-kira satu atau dua kali isap lah.
Nah, aktivitas ini tentu sangat berbahaya sekali jika perokok pertama adalah seorang penderita corona. Apalagi jika penderita corona itu ngerokoknya klomoh, sampai bikin filternya basah kuyup. Wah, ngalamat nyebar itu pasti.
Gimana? Ngeri bianget tho, Bung?
Oleh karena itu, pernyataan dari Pak Wali Kota Depok ini tentu sangat berguna bagi para perokok yang kadung “membantu” penyebaran virus corona lewat aktivitas joinan rokoknya. Imbauan ini juga berguna untuk kamu yang ogah joinan rokok sama temenmu. Atau lagi pengen pelit aja.
Misalnya.
+ “Bos, join rokoknya dong?”
- “Wah, jangan.”
+ “Idih, pelit amat dah.”
- “Gini, ya Pak Wali Kota Depok bersabda, rokok itu bisa bikin corona. Plus bisa juga nyebarin corona. Ini bukan saya pelit, ini demi kamu biar nggak kena corona.”
Nah, kalau hanya dengan nggak joinan rokok aja orang bisa tidak jadi menyebarkan virus corona, apalagi kalau setop merokok yeee kan?
Kalau soal joinan sendok, garpu, piring, mah itu nggak deh kayaknya. Yang bisa menularkan itu cuma rokok, titik. Lagian, nggak ada juga kali, kasus orang makan pakai garpu atau sendok sampai klomoh.
BACA JUGA Indonesia Positif Corona Nih, Ayo Kerja Sama atau Ambyar Sama-sama atau tulisan rubrik Ahmad Khadafi lainnya.