Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet

ilustrasi Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet mojok.co

ilustrasi Voucher Shopee Food Bejibun, tapi Banyak Orang Kebingungan dengan Tampilan Aplikasi yang Ruwet mojok.co

MOJOK.CO – Hanya orang-orang tangguh dan sabar yang betah pesan makanan dan pakai voucher Shopee Food demi diskon maksimal.

Marketplace Shopee yang sudah sukses jadi salah satu aplikasi belanja terbesar di Indonesia sekarang sudah melebarkan sayap dalam pertarungan pesan makanan online. Kita bisa menyebutnya dengan Shopee Food. Konon, voucher Shopee Food sangat melimpah dengan diskon yang gila-gilaan. Driver pengatur makanan yang dipesan melalui aplikasi ini pun sudah banyak muncul dengan warna oranye mentereng.

Masyarakat yang sudah terbiasa pesan makanan online tentu banyak yang tergiur dengan penawaran voucher Shopee Food. Bahkan beberapa di antara yang jarang pesan makanan online pun jadi ikut-ikutan karena promosi pihak marketplace yang jor-joran. Sayangnya dari sekian banyak kemewahan diskon yang ditawarkan, masih banyak orang kebingungan dengan tampilan aplikasi Shopee Food yang terkesan ruwet dan sulit digunakan.

Ketika tak sengaja bertemu dengan driver Shopee Food di lampu merah Kota Yogyakarta, saya sempat bertanya-tanya sembari ngetem menunggu lampu merah kembali hijau. Dari obrolan singkat tersebut, si driver banyak menyiratkan bahwa orderannya belakangan semakin ramai karena voucher Shopee Food yang minta ampun banyaknya. Makanan seharga Rp30 ribu bisa dibeli dengan harga Rp10 ribu saja. Ini mah potongannya sudah 70% sendiri.

Sebagai orang yang ketika itu belum pernah menjajal pesan makanan online lewat Shopee Food, saya pun penasaran. Saya mengajak serta kawan untuk membeli makanan bersama-sama lewat marketplace ini dengan semangat. Setengah jam kemudian, kami masih bingung mau beli apa. Satu jam kemudian, kami justru terbawa suasana buat mengobrol. 

“Lho, nggak jadi pesen?” tanya saya.
“Ya ampun, lupa. Coba kamu yang pilih makanan, aku bingung.”

Teman saya menunjukkan tanda-tanda menyerah karena kami tak kunjung memutuskan. Mau makan aja kok ribet banget. Namun, begitu saya mencoba memilih makanan dengan tujuan mendapat voucher Shopee Food yang paling maksimal nilainya, saya juga kebingungan. Buat menggambarkan kebingungan saya, mendingan saya jabarkan saja satu per satu.

Tampilan aplikasi Shopee Food tidak langsung menampilkan kategori dan preferensi

Kategori dalam Shopee Food. (Dok. Mojok)

Sebenarnya ada berbagai macam orang yang pesan makanan online. Di antaranya ada yang benar-benar ingin makanan berat, cepat, dan dekat. Ada pula yang ingin jajan minuman, camilan, hingga kue-kue. Tapi, nggak sedikit juga yang emang kayak saya, pengin makanan apa aja asal bisa menerapkan voucher Shopee Food.

Sayangnya Shopee Food menampilkan pilihan resto diskon pada bar paling atas. Selanjutnya adalah resto-resto rekomendasi. Tidak ada kategori khusus untuk mencari resto di sekitarmu, mencari spesifik resto yang menjual minuman segar, makanan manis, dan makanan berat. Padahal keduanya juga kategori yang banyak dicari pengguna. Tidak semua pengguna cuma cari diskon dan nggak peduli makanannya apa, pasti ada seleksi dan masa pilih-pilihnya. Pembagian kategori inilah yang sebenarnya agak bikin pusing.

Banyak resto yang pakai banner template

Banner dalam Shopee Food. (Dok. Mojok)

Berbeda dengan aplikasi pesan makanan online lainnya, banyak resto atau merchant Shopee Food yang masih menggunakan banner atau foto template. Nggak heran, banyak yang kebingungan saat mau pesan karena mereka harus meneliti satu demi satu nama restonya dan mengklik untuk mengetahui lebih banyak menu yang ditawarkan.

Entah, apakah ini karena merchant yang terdaftar di Shopee Food memang kesulitan mengganti banner atau karena aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan. Yang jelas visual macam ini bikin sebagian besar orang jadi pusing.

Setelah menekan tombol pesan, perlu memasukkan nomor sandi

Memasukkan nomor sandi sebenarnya oke banget untuk keamanan. Tapi, setelah menekan tombol “pesan” kadang kala kita mengira bahwa pesanan kita sudah otw diproses. Padahal, perlu ada satu langkah keamanan lagi. Hal ini memang sudah di luar masalah tampilan, tapi tetap bikin pengguna kebingungan. Nggak sedikit yang mengaku lupa memasukkan nomor sandi dan meninggalkan ponsel mereka begitu saja karena menganggap pesanan sudah diproses. Sepele sih, tapi kalau belum terpesan jadi buang-buang waktu.

Tracking orderan yang kadang lambat

Selain hal-hal di atas, terkadang tracking orderan juga agak lambat. Hal ini bisa menimbulkan salah paham pengguna. Ngiranya si driver masih di resto, ternyata sudah di depan rumah, menunggu di luar pagar melawan panas terik. Saya sarankan sih kapan-kapan Shopee Food bikin satelit sendiri biar GPS track-nya lebih oke, huhuhu. Canda, Shopee~

Di antara banyak hal yang bikin bingung, tetap ada hal yang patut diapresiasi. Voucher Shopee Food mudah diaplikasikan dan nggak membingungkan. Meskipun perlu dua langkah untuk melakukan klaim dan aplikasi voucher sebelum bayar, tapi setidaknya nggak bertele-tele. Nggak perlu ngubek-ubek homepage Shopee Food lagi demi dapat potongan harga.

BACA JUGA Aturan Pintar COD Shopee, Tokopedia, dan Marketplace Lain untuk Pelanggan yang Bodoh dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Exit mobile version