MOJOK.CO – Kita lelah menyaksikan parodi dan jiplakan serial Squid Game yang populernya minta ampun. Tapi, kalau yang mengadaptasi adalah produsen bokep Jepang hmmm….
Rasanya pengin ikutan muntab ketika salah satu stasiun swasta Indonesia mulai ngadi-ngadi dan bikin “jiplakan” Squid Game versi low budget. Selain tayangan ini sangat mungkin menyalahi aturan copyright, ditonton juga nggak enak banget. Kalau kata netizen, cringe cringe cringe ada speda….
Perlu diketahui, sebelum “jiplakan” Squid Game yang judulnya Dolanan Game dan versi bokep Jepang itu ramai, sudah banyak parodi-parodinya yang nggak kalah konyol. Saya pernah nonton orang Nigeria bikin parodi benar-benar versi low budget dan kreatif. Ada reka ulang scene lampu hijau lampu merah yang terkenal itu. Versi Nigeria yang dibuat Ikorodu Bois ini masih oke lah. Sebab, ada unsur komedi yang berusaha mereka tawarkan dan sampai kepada penonton.
Selain orang Nigeria, banyak juga tayangan di tanah air yang pakai tema Squid Game. Mulai dari Lucinta Luna sampai Gilang Dirga yang jadi boneka lampu hijau lampu merah. Ada juga bikinan netizen yang lucu-lucu. Bahkan, bocah-bocah kompleks perumahan juga sudah mulai main lampu hijau lampu merah di lapangan dengan mantra andalan “Qolqolah konci tiang bendera….” Sumpah, semua ini masih lucu sampai akhirnya tes CPNS di Kemenkumham juga menghadirkan pink soldier bawa pistol laras panjang. Semuanya berubah jadi “gelap”.
Kemenkumham jadi terasa seperti lembaga pemerintahan yang nggak peka soal kritik yang berusaha disampaikan pembuat Squid Game asli. Seolah-olah mengerdilkan nilai sosialnya dan semua jadi sekadar nilai selebrasi dengan unsur kekinian. Ah, omong kosong macam apa lagi.
Tidak berselang lama, TV swasta benar-benar bikin jiplakan dari tontonan populer dari Korea ini. Bukan parodi sebab nggak ada unsur komedinya. Judulnya Dolanan Game, hadiahnya cuma Rp20 juta, dan permainannya dibikin lebih lokal. Saya akui usahanya cukup bagus, meskipun akhirnya gagal dan jadi bahan tertawaan netizen.
Jika boleh jujur, dari semua parodi dan jiplakan itu, versi bokep Jepang adalah yang paling bagus. Ini bukan upaya mengatakan bahwa tontonan porno itu baik buat kesehatan kelen ya, ini adalah ajang menilai parodi dan jiplakan Squid Game secara objektif.
Bokep Jepang menghadirkan sebuah set yang begitu mirip dengan serial Squid Game scene dalgona candy. Nggak perlu saya ceritakan kali ya alurnya kayak apa, yang jelas, mereka punya tim art yang bekerja lebih serius dibandingkan parodi versi Indonesia dan jiplakan versi Dolanan Game. Walau begitu, kita bakal menemukan perbedaan yang cukup signifikan, yaitu atribut gambar kelamin di dinding, bisa jadi dalgona candy-nya juga berbentuk… ya begitulah. Betul memang inappropriate, tapi kan sesuai konteks. Namanya juga tayangan ena-ena 21+, mau berharap apa lagi coba?
Sebelumnya netizen nggak menyangka bahwa benar-benar bakal ada yang menggarap video porno dengan tema Squid Game. Poster ala-ala yang menampilkan aktris dewasa asal Jepang dan diberi judul ehem… Squ**t Game, memang pernah heboh dan dikira tayangan porno beneran. Sayangnya, itu hanya akal-akalan desainer grafis. Mimpi semu mas-mas sagapung.
Saat bokep Jepang melakukan internalisasi terhadap tayangan populer ini beneran, banyak juga yang kaget. Ya termasuk saya. Seorang netizen kemudian membagikan cuplikan bokep Jepang bertema Squid Game di Twitter. Dia seperti sedang mengatakan, “Woy, versi pornonya emang beneran ada!” Jika kamu tidak mengamatinya dengan benar, kamu nggak bakal tahu itu adalah tayangan bokep.
“Versi Jepang paling bikin tegang”
“Tegangnya di tempat lain gk sie u mah”
Beberapa netizen turut berkomentar. Dan saya berani bilang bahwa nada komentarnya positif walau menyangkut hal yang negatif. Artinya, bokep Jepang tema Squid Game memang sebagaimana mestinya tayangan dewasa yang membawa unsur reproduksi manusia sekaligus mengadaptasi budaya populer.
Sekarang, coba kita tengok lagi parodi dan tayangan jiplakan lain deh. Yang tayang di TV swasta itu, selain vibes-nya mirip lomba tujuh belasan, propertinya juga sangat apa adanya. Jika ia hadir untuk membawa penyegaran, mengapa yang kita rasakan justru kemuakan?
sctv present, squid game dengan kearifan lokal.
dolanan game 😭😭😭 pic.twitter.com/y0gZDbKF0L
— Calvin (@calvinadikaryaa) October 23, 2021
Dari sini saja tujuannya sudah nggak tercapai. Tayangan ini udah nggak sesuai konteks, sebab alih-alih mengkritik kaum borjuis dengan penderitaan proletar, tayangan ini justru dibuat cuma demi riding the wave.
Begitu pula dengan parodi versi Lucinta Luna dan Gilang Dirga. Mereka hadir untuk hiburan semata, tertawa-tawa dengan dandanan pemainnya yang lebih mirip badut. Kita cuma bisa relate karena mereka membicarakan scene lampu hijau lampu merah yang terkenal itu.
Beda dengan bokep Jepang yang secara spesifik mengambil scene dalgona candy dengan epik, properti dan art-nya bagus, mereka juga bikin ceritanya porn vibes banget. Sesuai sama tayangan JAV yang sering bawa-bawa unsur komedi, entah mungkin ini genre yang laris. Sampai sini jelas dong apa yang perlu kelen simpulkan. Dah, nggak harus ikutan nonton bokepnya, cukup tau aja.
Hayo, yang mulai berniat nyalain VPN dan buka incognito windows, ditahan dulu ditahan….
Info terbaru: berdasarkan informasi yang dihimpun dari pembaca, tayangan dewasa yang dimaksud ternyata berbahasa Mandarin dan belum benar-benar beredar di pasaran. Harap pemburu link jangan terlalu gegabah menanggapi. Kan, yang penting kritik tayangannya kontekstual. SMH.
BACA JUGA Sinetron Indonesia ala Squid Game: Sudah Meniru, Jelek pula dan artikel lainnya di POJOKAN.