Seorang Pria Bunuh Diri di Masjidil Haram Saat Jamaah Sedang Tawaf

Majid Si Manajer Makam

Majid Si Manajer Makam

MOJOK.CO Seorang pria asing nekat bunuh diri di Masjidil Haram. Tahun lalu, kejadian serupa hampir terjadi di tempat yang sama.

Baru-baru ini, Masjidil Haram sepertinya tengah intens jadi bahan perbincangan. Setelah publik dihebohkan dengan pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan bahwa ada seorang pemuda Indonesia yang menjadi imam di Masjidil Haram (meski telah dikonfirmasi bahwa pemuda yang dimaksud adalah imam di masjid lain di Makkah), kini muncullah sebuah berita mengejutkan: seorang pria tewas bunuh diri di Masjidil Haram!

Ya, ini benar-benar terjadi. Seorang pria—usianya diperkirakan 35 tahun—diberitakan telah nekat melakukan bunuh diri di Masjidil Haram, tempat Kakbah berada. Pukul 21.20 waktu setempat pada tanggal 8 Juni lalu, pria ini melompat dari atap mataf lantai 3 Masjidil Haram selepas salat Isya.

Kejadian ini langsung menghebohkan jamaah yang hadir. Pasalnya, darah segar langsung mengucur deras setelah pria ini sampai di permukaan lantai. Menurut pemeriksaan polisi, pria ini diduga memiliki paspor Prancis dan merupakan keturunan Pakistan.

Kemarin (9/6), pihak kepolisian telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan tak ada korban lain dalam kejadian ini meskipun korban terjatuh ke lantai tempat para jamaah tengah melaksanakan tawaf. Namun jelas, pria yang melompat ini tak bisa diselamatkan. Ia dikabarkan tewas seketika.

Kejadian menyedihkan ini mau tak mau membawa publik kembali teringat pada insiden tahun sebelumnya. Kala itu, seorang pria warga Saudi berusia 40 tahun ditangkap karena berusaha membakar dirinya sendiri di depan Kakbah yang memang berada di dalam kompleks Masjidil Haram. Menurut kepolisian setempat, pria ini menunjukkan perilaku layaknya orang dengan gangguan kejiwaan.

Perihal keputusan nekat bunuh diri—termasuk pria yang bunuh diri di Masjidil Haram—selalu ada kemungkinan penyebabnya tersendiri. Bisa jadi, ada latar belakang ekonomi, kejiwaan, maupun masalah keluarga di sana. Bahkan, kejadian ini pun terjadi pula pada sederet kalangan orang ternama. Tentu masih ingat di kepala kita kasus bunuh diri yang dilakukan Jonghyun SHINee, Kate Spade, dan—yang beritanya masih ramai—Anthony Bourdain, bukan?

Dalam kasus ini, sungguh disayangkan pelakunya tetap saja memilih Masjidil Haram sebagai lokasi bunuh dirinya, mengingat tempat ini merupakan lokasi yang paling banyak ingin dikunjungi umat Islam. Namun, yang lebih disayangkan adalah: keputusannya untuk bunuh diri.

Sebagai pengingat, keputusan seseorang untuk bunuh diri merupakan keputusan besar dan nekat yang sesungguhnya tak dibenarkan oleh ajaran agama manapun. Seseorang bahkan pernah menggambarkan fenomena bunuh diri ini ibarat proses menyela antrean secara mendadak.

Yha, bukankah menyebalkan kalau ada orang yang tiba-tiba menyusup tanpa antre? Rasanya, tak ada salahnya jika masing-masing dari kita memastikan diri dan orang-orang sekitar kita untuk tetap bertahan pada antrean yang seharusnya, tanpa dilingkupi beban yang menyesakkan.

Exit mobile version