Sebenarnya Omnibus Law dan RUU Cilaka Malah Merugikan Investor - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sebenarnya Omnibus Law dan RUU Cilaka Malah Merugikan Investor

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
9 Maret 2020
0
A A
omnibus law merugikan investor dan peerintah pekerja buruh manufaktur kantoran gejayan memanggil lagi demo omnibus law memahami omnibus law tuntutan penolakan RUU Cilaka mojok.co

omnibus law merugikan investor dan peerintah pekerja buruh manufaktur kantoran gejayan memanggil lagi demo omnibus law memahami omnibus law tuntutan penolakan RUU Cilaka mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Omnibus Law yang memuat aturan baru bagi investor dan pekerja dibilang bakal merugikan pekerja itu pasti. Tapi kalau merugikan investor, belum banyak yang menyadari.

Penolakan Omnibus Law oleh mahasiswa dan berbagai serikat pekerja rasanya nggak akan pernah padam sampai RUU Cipta Lapangan Kerja diperbaiki. Secara tomatis, jika pemerintah sayang sama rakyat, ini bakal menghambat.

Kalau pun pemerintah sudah nggak sayang sama rakyat, kami akan tetap menolak bagaimana pun caranya dan ini jelas-jelas tetap akan menghambat.

Oke, bagi yang belum ketch up sama isu Omnibus Law, silakan baca tulisan ringan ini. Memahami perkara yang rumit itu nggak selalu sulit.

Hari ini (9/3), kemarahan sejumlah mahasiswa tumpah ruah di aksi Gejayan Memanggil. Bahkan tagar #gejayanmemanggillagi sudah merajai Twitter semenjak pagi. Bukannya mahasiswa sok pahlawan ya sehingga berkumpul dan demo Omnibus Law, mereka itu manusia yang setelah lulus nanti bakal mencari kerja, nggak semuanya ingin berdagang demi cuan.

Sebelumnya aksi protes sudah digelar berkali-kali oleh beberapa seringat pekerja. Sebut saja KSPI (Konferensi Serikat Pekerja Indonesia) dan KASBI (Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Indonesia).

Baca Juga:

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

14 Desember 2021
Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja MOJOK.CO

Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja

7 Desember 2021

Beberapa aksi menolak Omnibus Law, seperti demo-demo lainnya, juga banyak bersinggungan dengan pihak yang kontra. Utamanya yang menolak kalau nggak dari pihak pemerintah ya dari pihak investor atau pemilik lapangan kerja.

Selama ini Omnibus Law digadang-gadang bisa meningkatkan produktivitas dengan cara menaikkan jam kerja dan menghemat serangkaian pengeluaran berkaitan dengan PHK. Sehingga dalam hal ini pemilik lapangan kerja dan investorlah yang bakal diuntungkan. Kapitalis akut.

Padahal….

Investor dan pemerintah itu justru secara tidak langsung bakalan lebih rugi kalau membiarkan Omnibus Law disahkan. Bayangkan saja berapa ribu bekerja yang bakalan bolos kerja untuk turun ke jalan. Belum juga Mayday.

Kabarnya KASBI juga tengah mempersiapkan aksi mogok nasional untuk menolak pengesahan Omnibus Law. Katakan pada saya, mananya yang produktif dari acara mogok nasional? Investor malah akan merugi karena nggak ada sama sekali yang mau kerja.

Mahasiswa? Gila aja, mereka akan demo berjilid-jilid dan bolos kuliah. Mengajak lebih banyak pekerja manufaktur yang sebelumnya nggak menyadari apa-apa tentang Omnibus Law untuk ikutan marah dan merencanakan aksi protes. Bahkan sehari-hari mereka bakal mulai kerja asal selesai dan nggak peduli lagi dengan pengembangan dalam ranah pekerjaan yang sifatnya inisiatif.

Teman saya juga sudah memberikan argumen masuk akal kalau pengurangan jam kerja, penghapusan cuti, dan tetek bengek menyebalkan lainnya itu akan membuat pekerja makin nggak produktif lewat tulisan ini. Ya iyalah, pekerja kan manusia, entitas yang nggak bisa diprogram macam robot.

Saya tanya sekali lagi, yang rugi siapa teman-teman? Investor dan pemilik lapangan kerja.

Jika Omnibus Law jadi disahkan, saya yakin betul makin banyak orang-orang yang lebih berorientasi kerja secara mandiri dan nggak mau jadi pekerja. Mereka mungkin nggak akan tertarik kalau lowongan kerjanya cuma kasih iming-iming gaji UMP yang dipukul rata di setiap wilayah atau kota.

Ini kalau ditarik lebih jauh lagi, beberapa perusahaan akan bersaing untuk menggaji pekerja mereka dengan iming-iming lebih besar. Biar pada mau gabung ke perusahaan mereka. Sungguh implementasi harga yang bakal meningkat jika permintaannya juga banyak.

Sejatinya investor dan pekerja itu punya hubungan timbal balik yang harusnya seimbang. Kalau yang diuntungkan hanya investor, maka pekerja bakalan ngambek dan ogah-ogahan, kayak yang kita semua rasakan sekarang. Sementara kalau cuma pekerjanya yang diuntungkan, mana ada investor yang mau bikin perusahaan dan menciptakan lapangan kerja di sini?

Satu-satunya cara agar pekerja bisa produktif ya dengan membahagiakan mereka. Dengan produktivitas inilah investor dan pemilik lapangan kerja bakalan lebih untung.

Jadi deal ya, omnibus law malah merugikan investor, nggak cuma pekerja aja.

Andai Omnibus Law punya aturan yang seimbang dan ideal buat keduanya, saya rasa keadaan nggak bakalan begini. Kalau sudah begini apa pemerintah mau tetap klaim Omnibus Law dan RUU Cilakanya bakal tetap meningkatkan produktivitas? Hmmm, productivity my ass….

BACA JUGA Omnibus Law Ini Maksudnya Mau Bikin Negara Jadi Apaan sih? atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2020 oleh

Tags: demo buruhomnibus lawruu cilaka
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Esai

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

14 Desember 2021
Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja MOJOK.CO
Esai

Menteri Indonesia Sibuk Terlihat Bekerja, Rakyat Lelah Terlihat Baik-baik Saja

7 Desember 2021
jokowi dan kopassus mojok.co
Pojokan

Ada Rakyat Ogah Vaksin Itu Bisa Aja karena Tak Percaya Pemerintahan Jokowi Lagi

2 Agustus 2021
Dari Revisi UU ITE Kok Jadinya Pedoman Interpretasi? Nah Kan Kena Prank Jokowi Lagi
Esai

Dari Revisi UU ITE Kok Jadinya Pedoman Interpretasi? Nah Kan Kena Prank Jokowi Lagi

19 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Debt Collector Itu Sebenernya Nggak Boleh Narik Motor Kita, Ini Sebabnya

Mujahid 212 Tak Perlu Khawatir kalau Ahok Pimpin Badan Otoritas Ibu Kota Baru

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
omnibus law merugikan investor dan peerintah pekerja buruh manufaktur kantoran gejayan memanggil lagi demo omnibus law memahami omnibus law tuntutan penolakan RUU Cilaka mojok.co

Sebenarnya Omnibus Law dan RUU Cilaka Malah Merugikan Investor

9 Maret 2020
Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi, Hape Terbaik 2023 MOJOK.CO

Xiaomi 13 Series: Monster Baru dari Xiaomi dengan Senjata Kamera Leica Berpotensi Jadi Hape Terbaik 2023

20 Januari 2023
mie ayam takeshi bantul yang ayamnya ora umum!

Mie Ayam Takeshi Bantul, Ekstra Ayamnya Ora Umum!

22 Januari 2023
nasi kapau dan nasi padang punya banyak perbedaan

Gulai Tambusu dan Hal-hal lain yang Membedakan Nasi Kapau dengan Nasi Padang

23 Januari 2023
chatgpt mojok.co

Mengenal ChatGPT, Benarkah Bakal Akhiri Era Google?

24 Januari 2023

Terbaru

PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Kepala BPID Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kepatihan, Kamis (26/01/2023) menyampaikan tidak ada lagi desa tertinggal di DIY MOJOK.CO

Disebut Provinsi Termiskin, DIY Tak Punya Desa Tertinggal

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023
teror ular kobra

Tolak Safari Politik Anies di Banten, Oknum Lempar Sekarung Ular Kobra

26 Januari 2023
perangkat desa di diy mojok.co

Ribuan Perangkat Desa Geruduk DPRD DIY, Tolak Disamakan dengan Kades

26 Januari 2023
perempuan penyelenggara pemilu

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In