Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Sebenarnya Definisi Open Minded Nggak Sesimpel Bacot Orang di Medsos

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
30 Januari 2020
A A
open minded close minded perdebatan di twitter comment war bercandaan agama minum alkohol seks bebas ngejekin islam ad hominem ngatain orang bacot di medsos mojok.co

open minded close minded perdebatan di twitter comment war bercandaan agama minum alkohol seks bebas ngejekin islam ad hominem ngatain orang bacot di medsos mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak yang ngakunya open minded tapi ngegas terus. Padahal definisi open minded sebenarnya yang nggak sesederhana bacotan orang di medsos yang ngatain orang lain close minded. Pffft~

Open minded sebenarnya bukan istilah yang susah dipahami. Istilah yang berasal dari bahasa Inggris supersimpel ini jika diartikan secara apa adanya mengarah pada kata sifat. Artinya seseorang yang punya pikiran terbuka.

Orang open minded lebih mau menerima perubahan dan hal-hal baru. Mereka nggak lantas marah-marah saat tahu bule ceboknya cuma pakai tisu.

Sementara lawannya adalah close minded atau si orang dengan pikiran tertutup yang cenderung nggak mau menerima ide-ide baru dan mempertahankan gaya lama. Mungkin telanjur nyaman.

Sayangnya ada yang ngawur dari pembelokan definisi open minded di kalangan netizen asal bacot. Open minded yang seharusnya dianggap sebagai sebuah lifestyle pencerahan justru dikata-katain ngawur. Begini, saya ceritakan duduk perkaranya dari awal.

Netizen mulai mengklaim diri mereka open minded saat menerima perubahan-perubahan yang arahnya melanggar norma dan batasan agama. Mereka juga cenderung menerima ide-ide baru dan kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Dalam sosiologi, kelompok dengan pemikiran seperti ini disebut masyarakat inklusif.

Pada awalnya ini tidak masalah sampai mereka berdebat dengan orang-orang yang lebih mempertahankan cara lama dan menganggap perubahan adalah sesuatu yang mengerikan. Orang-orang seperti ini kemudian diteriaki close minded yang secara sosiologi disebut masyarakat eksklusif.

Lambat laun open minded mendapatkan definisi peyoratif dari netizen itu sendiri. Mereka merasa orang open minded ini sudah tidak terkontrol karena selalu los sekarepe dewe. Stigmanya jadi seolah orang berpikiran terbuka itu yang berani melewati batas norma sosial, santai menanggapi alkohol dan seks bebas, dan bisa diajak bercandaan agama, bahkan berani menyatakan tidak beragama.

Open minded kok ngetawain islam mulu

— – (@CallHerAbigail) January 29, 2020

Oke, santai dulu.

Sebenarnya kita kejauhan untuk mengatai orang open minded ini dan itu. Berpikiran terbuka bukan hanya soal beragama. Open minded tetaplah kata sifat, bukan kata kerja. Baiknya kita meresapi definisi open minded dengan ciri-ciri di bawah ini.

1. Open minded cenderung suka mendiskusikan ide baru sementara close minded merasa jengah kalau harus berdebat.

2. Mereka yang open minded lebih skeptis dan banyak kasih pertanyaan ketimbang close minded yang hobinya ngasih statement buat menyatakan dia benar.

3. Orang open minded fokus kasih pemahaman orang lain, sementara close minded lebih fokus ke pemahaman dia sendiri.

Iklan

4. Orang open minded  biasanya bilang “Mungkin aku salah, tapi…” lalu diikuti pertanyaan diskursif tentang hal yang dia ragukan. Sementara yang close minded justru bilang, “Mungkin aku salah, tapi itu pendapatku sih, terserah kamu mau bilang apa.”

5. Sementara orang open minded lebih tertarik untuk mendengarkan ketimbang berbicara, orang close minded justru nyuruh orang lain nggak bacot mulu.

6. Open minded berarti mampu menerima dua pemikiran dengan konsep berbeda, memproses dan memikirkannya, lalu melakukan redefinisi dari apa yang dia pahami. Mereka tahu kapan harus berhenti dan harus berargumen.

7. Si open minded selalu takut statemen mereka salah, untuk itu mereka memikirkannya benar-benar dan tidak keberatan menerima kritik.

Jadi orang yang menuduh orang lain close minded sebenarnya merekalah yang close minded. Bahkan mbak-mbak yang ngatain orang open minded ngetawain Islam mulu belum tentu lebih terbuka daripada yang dia kata-katai.

Intinya definisi open minded nggak sesederhana bacot netizen di medsos. Jangan-jangan kita memang suka bikin peyorasi makna terhadap istilah yang seharusnya diartikan positif?

BACA JUGA 9 Kebiasaan Menyebalkan yang Pelakunya Sering Nggak Sadar Itu Menyebalkan atau artikel AJENG RIZKA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 21 April 2020 oleh

Tags: close mindedmedia sosialopen minded
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial MOJOK.CO
Kilas

Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial

9 September 2023
Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads. MOJOK.CO
Kilas

Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads

7 Juli 2023
pemilih pemula mojok.co
Kotak Suara

Survei CSIS: Pemilih Pemula Manfaatkan Medsos sebagai Sumber Informasi

6 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.