Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Pas Siang Menahan Lapar dan Dahaga, Pas Buka Menahan Nafsu Balas Dendam

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
19 Mei 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pada bulan-bulan biasa, emak saya kalau masak ya biasanya cuma satu jenis sayur sama lauk saja. Kadang ikan gereh pindang disambel, kadang sambel terong plus tahu, kadang sayur kangkung plus tempe uyah bawang, kadang sayur kulit melinjo, kadang sayur tahu putihan. Pokoknya jarang sekali masak lebih dari dua sayur. Kalaupun pernah, mentok ya tiga. Itu pun biasanya dilakukan kalau ada tamu atau kawan saya yang mau mampir ke rumah.

Namun kalau pas bulan puasa seperti sekarang ini, pola memasak emak saya langsung berubah drastis menjadi lebih kolosal dan sporadis.

Entah karena naluri “bakul janganan”-nya bangkit, atau memang ini murni karena berkah ramadan. Namun yang jelas, emak jadi rajin masak berbagai jenis sayur dan lauk.

Bagi saya, hal tersebut tentu menyenangkan, sebab saya jadi punya banyak pilihan. Namun, hal tersebut juga kadang bikin saya bingung, sebab semakin banyak pilihannya, saya justru semakin bimbang untuk memilih mana yang harus saya santap.

Suatu hari, misalnya, emak saya masak jangan lubis ijo, ditambah nggoreng tempe uyah bawang, juga masak jagung muda lengkap dengan sayur endog gemak alias telur puyuhnya. Sialnya, emak juga masak sop ceker ayam, ditambah nggoreng bakwan jagung, juga bikin jamur goreng krispi, dan dipungkasi dengan bikin kolak degan.

Dalam keadaan yang demikian, entah kenapa, Mbah saya yang rumahnya berada di sebelah persis rumah saya kok ya nggak mau kalah memanaskan lantai dansa. Mbah saya biasanya bikin kolak kimpul yang, tanpa harus dites di laboratorium UGM, ITB, dan IPB, sudah pasti teruji kelezatannya.

Adik saya kadang bikin suasana tambah runyam. Di tengah kondisi rumah tangga yang snagat penuh dengan aneka jenis makanan tersebut, adik saya hampir selalu bikin kekacauan dengan ikut-ikutan membikin menu makanan sendiri. Ia biasanya bikin salad buah yang komposisinya anggur, kiwi, melon, semangka, dan bengkoang yang tentu saja menantang berkelahi lidah saya ini.

Dasar apes, sayur sambel gereh pindang sisa sahur semalam kok ya masih ada.

Dengan komposisi menu yang begitu beragam dan semuanya menggoda itu, saya harus menentukan mana yang akan saya ajak untuk berbuka. Sebab, sebagai anak IPA, saya paham betul, bahwa perut saya ini punya batas toleransi.

Maka, begitu “tok tok tok, dul dul dul,” = itu terdengar, dimulailah pergulatan batin nafsu saya.

Saya pun merasa, puasa saya sejatinya adalah puasa yang tiada akhir. Jika sebelum azan maghrib berkumandang saya berpuasa menahan nafsu lapar dan dahaga, maka setelah azan maghrib, saya berpuasa menahan nafsu untuk balas dendam.

Saya paham betul, bahwa revolusi yang baik adalah revolusi yang dimulai oleh orang-orang lapar, dan dilakukan oleh orang-orang yang kenyang. Tapi saya juga sadar, bahwa kediktatoran yang kejam kadang dimulai oleh orang-orang yang terlalu kenyang.

Kalau sudah begitu, biasanya tak ada jalan lain selain satu: bersiap menjadi diktator yang kejam.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2019 oleh

Tags: agusbuka puasa
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis', Saking Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi.mojok.co
Histori

Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis’, Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi

13 Maret 2024
Cerita di Balik Anak Kos yang Suka Berburu Takjil Gratis. MOJOK.CO
Geliat Warga

Cerita di Balik Anak Kos yang Suka Berburu Takjil Gratis

18 April 2023
da 29 Menu Nusanatara di Masjid Syuhada, Buka Puasa Serasa Keliling Indonesia. MOJOK.CO
Kuliner

Ada 29 Menu Nusantara di Masjid Syuhada, Buka Puasa Serasa Keliling Indonesia

31 Maret 2023
berbagi takjil mojok.co
Sosial

3 Keutamaan Berbagi Takjil yang Membuatmu Menyesal Jika Tak Memanfaatkannya

28 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.