Panduan Berdebat dengan Kaum yang Hobi Bermain Hape di Dalam Bioskop

Nonton_di_Bioskop_Mojok

Nonton_di_Bioskop_Mojok

Selalu ada musuh yang harus diperangi dalam setiap drama hidup manusia. Dalam islam, misalnya, sudah dijelaskan dengan gamblang, bahwa musuh yang paling nyata adalah setan. Dalam kedaulatan bernegara, musuh yang paling besar adalah penjajahan. Atau dalam pendidikan, musuh terbesar adalah kebodohan. Setiap ruang entitas punya musuhnya masing-masing.

Di dalam tulisan ini, tentu saja saya memosisikan diri sebagai entitas tukang nonton film di bioskop. Sebab, bagi kebanyakan tukang nonton film di bioskop, salah satu musuh terbesar mereka adalah penonton lain yang suka memainkan hape mereka di dalam bioskop saat film berlangsung.

Saya tak tahu, Anda berada di kubu yang mana, tapi tentu saja saya berharap, Anda berada satu kubu dengan saya, kubu yang membenci setengah mati kaum yang bermain hape di dalam bioskop saat film sedang berlangsung.

Saya selalu meyakini, bahwa bermain hape di bioskop saat film sedang berlangsung adalah salah satu bukti keapatisan seseorang—selain tentu saja, kegoblokan seseorang.

Nah, di artikel ini, saya bekerjasama dengan Mojok Institute akan membagikan sedikit panduan berdebat untuk Anda jika suatu saat Anda harus berhadapan dengan mereka para kaum yang gemar bermain hape di dalam bioskop ini.

Silakan disimak, dan syukur-syukur, segera diamalkan.

“Lho, kenapa tidak boleh bermain hape di dalam bioskop? Bukankah tidak ada aturan tertulisnya?”

Jawaban sopan: “Maaf, Mas, tapi cahaya dari hape Mas itu menganggu yang lain, pandangan ke layar jadi terdistract. Sekali lagi, Maaf, Mas, kalau berkenan, tolong jangan main hape dulu, nanti saja kalau sudah selesai filmnya.”

Jawaban Mojok: “Iya, Mas, bikin api unggun atau coli sekalian di dalam bioskop juga boleh-boleh saja, kok. Kan nggak ada aturan tertulisnya!”

Jawaban puncak: “HLH KNTL!!!”

“Lho, kenapa tidak boleh bermain hape di dalam bioskop? Kalau memang yang nonton fokus ke layar bioskop, nggak bakal dia keganggu sama cahaya dari hape, wong hapenya juga nggak ngalangin layar bioskop tho? Kecuali kalau hapenya ada di depan mata persis, nah, itu baru menganggu.”

Jawaban sopan: “Bukan begitu, Mas, soalnya walaupun sudah fokus ke layar, tapi kalau ada cahaya lain, konsentrasi mata jadi sedikit terganggu, dan itu bikin nonton jadi sedikit tidak jenak.”

Jawaban Mojok: “E goblok, asal sampeyan tahu, itu lampu bioskop sengaja dimatiin pas film diputer bukan karena bioskopnya ngirit atau takut nggak kuat bayar tagihan PLN, tapi biar tidak ada cahaya lain yang menganggu fokus penonton. Dan asal sampeyan tahu, itu lampu bioskop posisinya di atas, bukan di depan matamu!”

Jawaban puncak: “HLH KNTL!!!”

“Lho, kenapa tidak boleh bermain hape di dalam bioskop? Kalau tiba-tiba ada pesan penting di Wasap atau di Line, gimana?”

Jawaban sopan: “Nonton bioskop memang konsekuensinya begitu, Mas. Sama kayak naik pesawat atau pas salat jamaah, hape dimatikan biar nggak mengganggu penerbangan atau menganggu kekhusyukan salat jamaah yang lain.”

Jawaban Mojok: “Yaelah Maliiiiih! kalau masih buka-buka Wasap atau buka Line, nggak usah nonton di bioskop, nonton saja bioskop Trans TV atau Big Movies Global TV!”

Jawaban puncak: “HLH KNTL!!!”

“Lho, kenapa tidak boleh bermain hape di dalam bioskop? Kan saya juga bayar tiket, nggak dikasih gratis.”

Jawaban sopan: “Maaf, Mas, kita semua sama-sama bayar, jadi semua yang ada di dalam bioskop juga berhak menonton film tanpa merasa terganggu, termasuk sama cahaya dari hape Mas.”

Jawaban Mojok: “Wah, kalau begitu saya boleh dong nyumpeli mulutmu itu pakai popcorn sekalian sama wadahnya, ini popcorn-nya saya bayar lho, nggak dikasih gratis!”

Jawaban puncak: “HLH KNTL!!!”

“Lho, kenapa tidak boleh bermain hape di dalam bioskop? Memangnya ini bioskop punya mbahmu apa?”

Jawaban sopan: “HLH KNTL!!!”

Jawaban Mojok: “HLH KNTL!!!”

Jawaban puncak: “HLH KNTL!!!”

Exit mobile version