MOJOK.CO – Kasus artis jadi pengguna narkoba nggak usah didramatisir dengan komen, “Nggak nyangka ya…” atau sok-sok-an bijak dengan bilang “Dari artis ini, kita bisa belajar bahwa bla bla bla….” Cukup doain aja mereka, guyss.
Sejak hari minggu lalu, hampir semua portal berita ramai dengan berita beberapa artis yang terjerat kasus narkoba. Tak hanya portal berita, linimasa media sosial juga tak luput dari gonjang-ganjingnya. Mulai dari warganet yang sekadar mengabarkan, memberikan semangat, menghujat, hingga warganet yang sotoy, sok-sokan memberi petuah ini itu. Seakan-akan hidup mereka sudah sempurna banget.
Seperti sudah diketahui, cukup banyak artis yang tersangkut kasus serupa. You name it lah siapa-siapa saja orangnya. Mulai dari pemain film, hingga musisi. Mulai dari yang menggemparkan karena pertama kali kena, sampai yang nggak menggemparkan sama sekali karena sudah berpengalaman keluar masuk bui, dia lagi, dia lagi.
Dalihnya sih macam-macam. Mulai dari dalih menjaga stamina, sampai ada yang berdalih kalau nggak pake narkoba, kami nggak dapat inspirasi. Dalih-dalih seperti ini harusnya sudah nggak ada sejak orde baru tumbang. Maksudnya, udahlah, kalau memang pakai narkoba, ya nggak usah berdalih ini itu. Lebih baik jujur biar prosesnya cepat selesai. Dalih apa pun juga nggak akan menyelesaikan masalah. Saya tahu, kalau kena kasus narkoba itu bebannya berat banget, apalagi artis yang kena kasusnya. Tapi ya nrimo prosesnya saja lah, biar cepet selesai.
Tapi yang jadi masalah bukan ketika ada artis yang tiba-tiba kena kasus narkoba. Masalah utamanya adalah masih banyak warganet yang sotoy, sok bijak menanggapi kasus-kasus seperti ini. Mulai dari yang bilang, “Nggak nyangka ya, ternyata dia pake narkoba. Padahal dia itu gini lho, bla bla bla”, sampai yang bilang dengan sok bijaknya, “Dari artis ini, kita bisa belajar bahwa bla bla bla….” Bahkan yang lebih parah, ada yang menyangkut pautkan kasus ini dengan hal-hal yang nggak ada hubungannya sama sekali.
Hei, gini ya. Jangankan kalian-kalian yang komentar seperti itu, si artis yang pake narkoba juga nggak nyangka kalau dia bakal ketangkap. Jangankan artis, pengguna narkoba gembel yang tinggal di pinggir kali juga nggak pernah nyangka kalau suatu saat dia bakal ketangkap. Apalagi ini artis yang terkenal, yang nggak ada satupun orang yang menyangka dia bakal kena kasus seperti ini, bahkan dia sendiri juga nggak nyangka.
Beberapa tahun lalu, saya pernah mengunjungi salah satu teman yang akhirnya tinggal di hotel prodeo. Setahun sebelumnya, dia secara mengejutkan tertangkap karena kasus kepemilikan sabu dan pil koplo. Parahnya, dia nggak hanya pake narkoba, tapi juga jadi penjual dikit-dikit. Saya jelas kaget dong waktu itu. Saya aja nggak tahu kalau dia ternyata pengguna narkoba. Dari gelagatnya, memang nggak terlihat kalau teman saya ini sudah cukup lama pakai narkoba.
Ketika saya menjenguknya, saya bilang, “Bro, nggak nyangka aku kalau ente bisa kena kasus narkoba” Brengseknya, dia menjawab dengan santai, “Jangankan ente, aku aja yang pake narkoba, nggak nyangka kalau bakal kena dan dipenjara. Padahal, aku mainnya udah rapi dan bawah tanah banget lho.” Brengsek kan? Dia aja yang pake narkobanya nggak nyangka.
Memang begitu adanya, orang yang pakai narkoba ya nggak ada yang menyangka, kalau dia bakal ditangkap dan dipenjara. Nah, beberapa artis yang kena kasus narkoba kemarin itu, mana nyangka kalau dia bakal ketahuan dan ketangkap juga, padahal katanya mainnya sudah rapi banget.
Jadi sudahlah, berhenti pakai ungkapan “nggak nyangka ya, bla bla bla.” Ya memang nggak ada yang nyangka. Urusan ketangkep karena narkoba itu nggak semudah cuitan warganet soal sangka menyangka. Daripada hanya mencuit nggak nyangka ini itu, mending sekalian bikin tulisan yang panjang, kirim ke mana kek.
Ada lagi yang bilang dengan sok bijak dan sotoy-nya kalau, “Dari artis ini, kita bisa belajar bahwa orang yang selalu menghibur orang lain, belum tentu bisa menghibur diri sendiri.” Plis deh, ungkapan ini basi banget lho. Dari dulu sampai sekarang, kalau ada kasus seperti ini pasti ungkapannya sama. Belajar ini lah, belajar itu lah. Bukannya meringankan, malah memberatkan yang lagi kena kasus. Bukannya dibantu malah jadi objek petuah sok bijak waganet. Nggak pada mikir apa.
Orang lagi kena kasus seperti itu, ya pasti dia sedang berat-beratnya. Mereka itu sebenarnya ingin dibantu, butuh dukungan, bukan ingin dijadikan objek petuah bijak. Kalau memang nggak bisa bantu, ya seenggaknya kasih dukungan lah, semacam kasih semangat gitu. Jangan malah dibikinin petuah bijak. Buat apa coba?
Tapi, dari drama respons warganet yang paling parah adalah respons warganet yang menyangkut pautkan kasus ini dengan hal yang nggak ada hubungannya sama sekali, yaitu politik. Jujur aja nih, mungkin baru di tahun ini ada figur yang kena kasus narkoba, eh sangkut pautnya ke politik. Entah itu politikus yang kena, atau artis simpatisan yang kena. Udah responsnya bodoh, nggak nyambung lagi.
Gini lho, urusan narkoba sama politik ini ibarat bumi dan planet nameq. Jauh dan nggak nyambung. Ya masa urusan politikus atau artis simpatisan kena narkoba, malah pilihan politiknya yang dibawa-bawa. Udah gitu pake generalisiasi kalau pendukung yang ini pasti nggak bener semua. Pendukung itu pasti nggak bener semua. Apa hubungannya coba?
Memang ya, masyarakat kita ini seneng banget bikin drama di atas kasusnya orang. Satu kasus seperti ini saja, melebarnya udah nggak karuan. Dari banyaknya komentar tentang kasus artis narkoba, nggak banyak warganet yang memberi semangat dan menguatkan. Malah banyak yang mendramatisir dan kurang manusiawi. Lebih banyak yang bilang “nggak nyangka ya”, lalu bikin petuah bijak macam, “dari artis ini, kita bisa belajar,” dan yang paling nggak manusiawi adalah, yang menyangkut pautkan kasus ini ke urusan politik. Hatinya ndlosor kalau itu.
Jadi udah ya, nggak perlu didramatisir lagi kasus-kasus seperti ini. Kasihan lho mereka yang kena kasusnya, berat. Daripada mendramatisir, mending dibantu, kasih semangat. Kalau nggak bisa bantu dan nggak bisa kasih semangat, diam aja udah. Mulutnya diam, jempolnya diam.