Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Negeri Ini Butuh Patriot, dan Patriot Itu Adalah Hantu yang Diperankan Suzzanna

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
2 Desember 2019
A A
Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Saya tertawa saat menonton adegan di salah satu film hantu Suzzanna. Saya tiada menduga bahwa pernah ada suatu masa ketika hantu sundel bolong merutuki musuhnya dengan sebutan “pengedar narkotik keparat”.

Sudah beberapa tahun terakhir ini, saya jarang sekali menonton televisi. Maklum saja, kultur gadget benar-benar telah membuat saya menjadi sangat jauh dengan televisi dan dekat sekali dengan hape. Berbagai hiburan digital sudah saya dapatkan melalui YouTube dan kanal lainnya.

Satu-satunya waktu di mana saya menghabiskan banyak waktu buat menonton televisi adalah ketika saya harus menginap di hotel kalau ndilalah saya sedang ada acara di luar kota.

Karena jarangnya saya menonton televisi, maka ketika sekali ada kesempatan, saya bakal menonton acara-acara yang menurut saya nostaljik.

Nah, satu dari sedikit acara nostaljik itu adalah film horor jadul Suzzanna yang kerap sekali diputar di stasiun televisi ANTV.

Rasanya menyenangkan sekali menonton film yang dulu menghiasi masa-masa kecil saya. Film yang dulu ikut menanamkan rasa takut yang begitu mendalam kepada sosok bernama “hantu”.

Belakangan, saya sering sekali ngisi di luar kota. Itu membuat saya praktis banyak menginap di hotel dan kemudian sering menonton film horor jadul.

Gara-gara sering menonton film horornya Suzzanna, saya kemudian baru menyadari, bahwa ada hal yang unik pada pola film horor jadul Suzzanna. Bahwa sebagai hantu, dia adalah hantu yang sangat peduli dengan masyarakat.

Semalam, saat menonton film Telaga Angker, keyakinan saya akan pola tersebut benar-benar terbukti.

Film Telaga Angker bercerita tentang hantu sundel bolong Anita. Diceritakan bahwa Anita (Suzzanna) yang tengah mengandung menjadi korban keganasan penjahat. Ia bersama Lenny (Nina Anwar), adik suaminya, dibunuh dan mobilnya ditenggelamkan ke telaga. Ketika peristiwa itu terjadi, suaminya Robby (George Rudy) tengah menjemput anaknya, Sandy (Sandy Taroreh). Langkah pencarian bersama satuan polisi dikerahkan, tetapi tak ada hasil. Sementara itu, ada penelepon gelap mengaku bahwa kelompoknya telah membunuh Anita dan Lenny.

Suatu malam keluarga Robby amat gembira, Anita telah kembali ke kamarnya bagaikan mimpi. Keesokan harinya Anita menghilang kembali entah ke mana. Paman Wijaya (Didin Syamsuddin), kakak kandung Anita, datang terutama untuk menghibur Sandy. Kesedihan menjadi bertambah tatkala Robby yang berusaha mencari sendiri pembunuh istrinya juga menjadi korban keganasan para penjahat itu. Akibatnya, arwah Anita yang masih gentayangan, meneror dan membunuh para pelaku kejahatan tersebut.

Naluri keibuan Anita menghendaki Sandy agar ikut serta ke tempatnya. Paman Wijaya yang saleh dan taat beragama, berhasil menenteramkan arwah Anita. Jasadnya diangkat dari telaga, lalu disempurnakan sebagaimana mestinya.

Dalam film tersebut, ada adegan yang sangat keren, di mana hantu sundel bolong Anita hendak membunuh salah satu penjahat yang satu kelompok dengan orang-orang yang dulu membunuhnya.

Belakangan diketahui bahwa para penjahat tersebut ternyata selain membunuh juga berbisnis narkoba.

Iklan

Sesaat sebelum menghabisi nyawa penjahat, si hantu Anita dengan jelas berkata pada para penjahat. “Dasar pengedar narkotik keparat, kalianlah yang telah membunuhku. Ternyata kalian juga pembunuh masyarakat, perusak generasi muda. Kalian harus aku musnahkan!”

Sedaaaaaap.

Sehantu-hantunya sundel bolong, ia tetaplah makhluk yang peduli dengan masyarakat. Ia adalah hantu yang cocok menjadi mitra kamtibmas.

Saya tertawa saat menonton adegan tersebut. Saya tiada menduga bahwa pernah ada suatu masa ketika hantu sundel bolong merutuki musuhnya dengan sebutan “pengedar narkotik keparat”.

Ini keren. Ini dahsyat.

Kelak, dalam film Suzzanna yang lain yang berjudul “Bangunnya Nyo Roro Kidul”, ada lagi pola di mana hantu ini peduli dengan nasib masyarakat.

Dalam film tersebut, ada adegan di mana Neneng, yang diceritakan sebagai perwujudan Nyi Roro Kidul menasihati pasangan suami-istri dukun Bokir yang ketahuan mencari uang dengan menipu kliennya.

“Kalian carilah uang dengan cara yang benar. Nggak baik menipu orang. Bekerjalah yang benar, cari rejeki yang halal, berkah.”

Bokir dan istrinya pun kemudian memutuskan untuk bertransmigrasi.

Kalau mau menyimak film-film Suzzanna yang lain, saya pikir kita bisa menemukan lebih banyak lagi mutiara hikmah yang terkandung di dalam film-film tersebut. Ada begitu banyak petuah yang disampaikan oleh sosok-sosok hantu yang diperankan oleh Suzzanna.

Saya pikir, di tengah kedegilan jaman yang semakin tak keruan ini, penting kiranya untuk kembali menonton film-film horor Suzzanna.

Ia, meminjam istilah sinetron Hidayah, bukan hanya sekadar tontonan, tapi juga tuntunan.

Suzzanna memerankan peran yang kompleks. Ia bukan saja berperan sebagai kuntilanak dan sundel bolong, lebih dari itu, ia juga berperan sebagai mitra BNN, penyuluh transmigrasi, duta Pancasila, serta sosok-sosok pembangunan akhlak dan kehidupan masyarakat lainnya.

Negeri ini butuh patriot, dan patriot itu bisa kita temukan pada sosok hantu yang diperankan oleh Suzzanna.

BACA JUGA Kejadian Horor di Bioskop saat Nonton Film Horor atau esai AGUS MULYADI lainnya.

Terakhir diperbarui pada 2 Desember 2019 oleh

Tags: film hantufilm hororsundel bolongsuzzanna
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Membongkar Alasan Film Horor Indonesia Suka Munculkan Hantu Kayang MOJOK.CO
Ragam

Di Film Horor Indonesia Kiwari, Puncak Kengerian Hantu adalah Ketika Sudah Jalan Kayang

6 November 2024
Film Horor Indonesia Semakin Menistakan Budaya Jawa, Terakhir- Film Primbon yang Tayang 10 Agustus! MOJOK.CO
Esai

Film Horor Indonesia Semakin Menistakan Budaya Jawa, Terakhir: Film Primbon yang Tayang 10 Agustus!

1 Agustus 2023
film inang tentang mitos rebo wekasan mojok.co
Hiburan

Film Inang Perkenalkan Kesialan Mitos Rebo Wekasan pada Generasi Z

23 Oktober 2022
Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co
Pojokan

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi

23 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.