Pengalaman tinggal di Bantul Jogja, tepatnya di daerah Kasihan, sangat tak menyenangkan. Saya bersyukur bisa pindah ke Muntilan Magelang.
Bagi banyak orang, Jogja kerap dianggap sebagai daerah idaman untuk tinggal. Katanya sih karena suasananya yang menenangkan hati. Salah satu kabupaten yang dipilih sebagai lokasi hunian oleh banyak orang di Jogja adalah Bantul. Alasannya karena kabupaten ini cukup dekat dengan pusat kota dan harga tanah serta rumah di sana masih terjangkau.
Saya dan suami termasuk orang yang memutuskan tinggal di Bantul Jogja pada 2019 lalu. Kami sempat tinggal di sana selama 3 tahun sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Muntilan Magelang. Jika dibandingkan, sejujurnya saya senang bisa pindah ke Muntilan. Meski katanya tinggal di Jogja nyaman, bagi saya Muntilan justru terasa lebih nyaman.
Sama-sama murah, tapi biaya hidup di Muntilan Magelang jelas lebih ramah di kantong
Beberapa kenalan saya kerap mengatakan kalau biaya hidup di Jogja murah. Ya maklum saja, yang ngomong gitu kan orang-orang Jakarta dan Bekasi yang UMR-nya mencapai dua kali lipat UMR Jogja. Padahal kalau tinggal di Jogja dan mendapat gaji setara UMR, biaya hidup yang katanya murah itu jadi sia-sia.
Soalnya gini. Jogja kini mengalami perkembangan pesat, terutama dalam hal perumahan, usaha, dan pariwisata. Bantul yang posisinya dekat dengan kota pun jadi kena imbasnya. Akibatnya harga tanah dan biaya hidup di sana juga semakin tinggi.
Sementara itu ketika pindah ke Muntilan Magelang saya merasa kaget. Soalnya biaya hidup jauh lebih bersahabat. Harga kontrakan dan rumah masih terjangkau, biaya makan juga masih masuk akal. Padahal kalau bicara soal UMR, nggak jauh beda. Bantul dengan UMR Rp2,3 jutanya dan Muntilan dengan UMR Rp2,4 juta.
Baca halaman selanjutnya: Sebagai perbandingan, harga kontrakan…
Sebagai perbandingan, harga kontrakan di Bantul Jogja berkisar Rp15 juta per tahun. Sementara waktu pindah ke Muntilan, saya bisa menemukan kontrakan seharga Rp10 juta per tahun dengan spesifikasi seperti di Bantul: dua kamar tidur dan satu kamar mandi.
Belum lagi biaya makan dan sekolah anak juga masih lebih murah di Muntilan ketimbang Jogja. Bagi keluarga muda atau pekerja yang ingin hidup lebih tenang tanpa pusing memikirkan biaya mahal, jelas Muntilan lebih unggul.
Lebih tenang dan sejuk
Sebelum pindah ke Muntilan Magelang, saya tinggal di daerah Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Cukup dekat dengan Pabrik Gula Madukismo yang disebutkan Mas Prabu dalam tulisannya yang tayang di Mojok tahun lalu.
Sejujurnya saya love-hate relationship sama Bantul gara-gara Madukismo ini. Saya senang tinggal di sana karena letaknya strategis, dekat dengan pusat kota Jogja. Tetapi saya nggak tenang selama tinggal di sana.
Warga yang tinggal di sana pasti sudah hafal bau busuk yang menguar di sana. Bau busuk dari limbah pabrik gula yang bikin pusing kepala. Bayangkan, kontrakan saya dulunya hanya berjarak 1 kilometer dari pabrik gula Madukismo. Hampir setiap hari saya mencium bau busuk yang terbawa angin sampai ke dalam kamar.
Belum lagi kalau musim giling tiba, truk-truk pengangkut tebu berseliweran di jalan. Meninggalkan debu dan batang tebu yang berjatuhan di jalan.
Sudah gitu setiap hari saya harus mendengarkan polusi suara dari pabrik ketika musim giling tiba. Kalau nggak salah ingat, setiap hari sirine pabrik berbunyi setiap jam 6, jam 2 siang, dan jam 10 malam. Tentu saja hal ini cukup mengganggu.
Akhirnya ketika pindah ke Muntilan Magelang, saya menemukan kedamaian yang sebelumnya nggak saya dapatkan sewaktu tinggal di Bantul Jogja. Muntilan menawarkan suasana berbeda.
Udaranya lebih sejuk karena dikelilingi pegunungan, lingkungannya pun nggak sepadat Bantul. Nggak ada lagi bau busuk yang menguar dan polusi suara yang menjengkelkan. Sungguh cocok bagi mereka yang mencari ketenangan.
Nama Muntilan Magelang mungkin nggak sepopuler Bantul Jogja. Bahkan teman-teman saya di Bekasi nggak semua tahu soal kecamatan kecil ini. Namun justru di situlah letak keunggulannya. Biaya hidup yang murah serta suasana tenang dan sejuk menjadi kelebihan Muntilan. Tinggal di sini lebih nyaman dan saya nggak menyesal pindah ke sini.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Bukan Borobudur apalagi Mungkid, Kecamatan Terbaik di Kabupaten Magelang Adalah Muntilan dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.
